"Gulf sepulang dari sekolah aku akan mengajak mu ke sebuah cafe"
"Paman memenangkan lotre tadi malam?" tentu saja Gulf hanya meledek
"ayolah Gulf sudah lama, terakhir kali kita ke cafe bersama saat masih di US"
"baiklah"
Mario tidak hanya berperan sebagai pengawas Gulf yang diutus ayahnya,tapi dia bisa menjadi teman sekaligus sosok ayah yang senantiasa membimbing dan membantu Gulf.
"Thanat nanti malam apa kau akan datang ke rumahku untuk sesi belajar"
"tidak brigh nanti malam aku akan menemani ayahku bermain golf"
"bagaimana denganmu Mew? "
"Tidak tau nanti aku kabari,lagi pula ujian semester masih satu bulan lagi aku harus menyiapkan diri untuk olimpiade terlebih dulu"
"baiklah, lakukan yang terbaik untuk olimpiade seperti biasanya"
"hmm"
"Bright lalu bagaimana dengan adikmu,apa baifern benar suka dengan Gulf?" thanat bertanya dengan penuh hati hati
"Aku tidak tau tapi Baifern akan bercerita pada ibuku jika dia menyukai seseorang,dan aku belum pernah mendengar dia menyebut nama Gulf saat dirumah"
Mew sedikit was-was kala Lee thanat mengajukan pertanyaan itu kepada bright.Sebenarnya Mew tidak keberatan jika Gulf menyukai Baifern tapi...tidak,tidak bisa Gulf tidak boleh menyukai orang lain.
Jam sekolah sudah usai, disepanjang gerbang utama sekolah semua mobil mewah bertengger,salah satu nya paman Mario yang sudah berdiri diluar mobil untuk menunggu tuannya datang.Saat dilihatnya sang tuan sudah datang ia membukan pintu untuk tuannya.Sebelum memasuki mobil Mario nampak melihat dan tersenyum pada seseorang lalu masuk kedalam mobil menyusul sang tuan.
"Paman kita akan cafe mana"
"kau mau kemana,biar kau yang pilih"
"Mana aku tau,selama aku tinggal di Thailand aku belum pernah keluar"
"ahh paman lupa kalau tuan ini hanya fokus dengan buku-buku dan games saja"
"pama mulai besok mungkin aku akan pulang tidak sesuai jam pulang sekolah "
"kau sudah mulai mengambil sesi belajar tambahan untuk ujian semester?"
"tidak tapi aku harus berlatih untuk olimpiade renang dua Minggu lagi"
"baiklah kabari saja aku jika sudah selesai lalu aku akan menjemputmu "
Hari ini Mario mengajak Gulf ke sebuah cafe,tentu saja bukan hanya untuk sekedar melepas lapar dan dahaga,Mario memiliki satu tujuan mengajak Gulf ke cafe yang sudah ia pilih dan sudah ia datangi saat ini .
Mario dan Gulf duduk meja paling ujung yang berada di pojok dekat jendela sehingga menampilkan penampakan dari luar cafe yang ramai.
"Apa kau sudah bertemu dengan Mew?" Mario bertanya tanpa aling-aling yang tentu membuat Gulf terkejut
"Mew?" Mario mengangguk
"t-tapi bagaimana paman tau aku bertemu Mew,dan juga apa paman mengenal dia?" Gulf sungguh dibuat bingung dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut Mario.
tiba-tiba Mew datang dan langsung menghampiri Mario juga Gulf "Hai,paman apa kalian menunggu lama?"
"Tidak juga Mew paman dan Gulf baru saja datang"
sementara Gulf masih dibuat bingun dan memandang dua orang didepannya secara bergantian,"paman?"
"paman jelaskan kenapa kalian saling kenal"
"Gap aku yang menyuruh paman datang kesini"
"namaku Gulf bukan Gap"
"dan namaku juga Mew bukan Miu"
"apa maksu__"seketika ingatan Gulf berfungsi ia mencoba mengingat ngingat dimana dia pernah mendengar nama panggilan itu
"kau__"
"Iyah dia Miu nya Gap" sahut paman Mario saat melihat Gulf sepertinya sudah mulai mengingat sesuatu
"paman?"
"Gulf kau mengingat nya bukan?"
"mana mungkin dia tidak mengingatku paman,tanpa aku dia tidak mau berlatih music,dia tidak mau turun dari kasurnya,dia tidak mau makan, bahkannn tanpa aku dia tidak mau pergi ke kamar mandi sendirian" ucap Mew seperti meledek yang tentu membuat Gulf sedikit malu sekaligus kesal
"kenapa paman tidak mengatakan dari awal sejak tau dimana aku akan sekolah,dan kau Mew kenapa kau tidak bilang padaku"
"bilang apa,bilang kalau aku Miu nya Gap ?" Mew terus saja berkata sembari meledek,gelak tawa Mew dan Mario saat melihat ekspresi wajah Gulf tentu saja membuat Gulf risih dan kesal
"hentikan,apa menurut kalian ini lucu" sudah cukup Gulf sudah sangat kesal
"Paman tidak usah mentraktirku aku akan pulang saja" Gulf pergi meninggalkan Mew dan Mario yang kebingungan apakah mereka keterlaluan atau salah melakukan semua ini.
"kalian pikir hanya kalian yang bisa mengerjai ku,lihat saja aku juga bisa" batin Gulf dengan seringai terukir di sudut bibirnya.
"Gulf tidak jadi pulang?" tanya Mario saat melihat Gulf kembali kedalam cafe yang menghampiri Mew dan Mario
"bukan,aku hanya ingin mengambil kunci mobil berikan padaku aku akan membawanya pulang" niatnya ingin mengerjai tapi baru keluar dari cafe ia lupa ia datang dengan Mario terpaksa harus kembali kedalam untuk mengambil kunci mobil.
"lalu bagaimana dengan aku?"
"kau kan sudah ada keponakan kesayangan mu disini kenapa tidak minta dia saja yang mengantar mu,cepat berikan kuncinya" jawab Gulf ketus sementara Mew dan Mario hanya tertegun melihat Gulf
Niat hati ingin mempertemukan dua sejoli yang lama tidak bertemu ternyata membuat satu pihak merasa marah.Mario tau ini mungkin akan sedikit canggung saat mereka dipertemukan kembali setelah berapa tahun lamanya,tapi dia mengira Gulf akan senang nyatanya hanya Mew yang over happy kala diberi tahu tentang Gulf, membiarkan Gulf mencerna untuk beberapa saat tentang apa yang terjadi adalah pilihan yang benar menurut Mario.
TBC
.
.
.
.
next part
dia datang lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
selenophile [End]
Teen Fiction🌻: Aku Gulf bukan Gap 🌞 : Aku juga Mew bukan Miu Apa harus menyalahkan Tuhan jika adil tak turut aku rasakan,kenapa Tuhan melimpahkan kebencian padaku setidaknya aku membutuhkan nuraga kiranya hidupku sukar dilalui nyatanya lara ku lewati sendiri.