flashback on
Menjadi anak baik tidak sia-sia rupanya kini tuhan sepertinya sudah mulai berdamai dengan pria kecil ini.Kasih sayang yang ia maksud saat meminta pada Tuhan kini telah didapatkan dengan perantara kedua orang tua Mew yang menyayangi dan memberinya kasih layaknya anak sendiri tanpa membeda-bedakan antara Mew dan Gulf.
Keberadaan Gulf yang diurus oleh keluarga Alvarendra ternyata sudah diketahui oleh thanawat ayahnya Gulf,dia tidak keberatan dengan itu selama tuan Amaro kakeknya Gulf tidak mengetahui hal ini.
"Bagaimana bisa kau menyembunyikan cucuku dari ku selama ini"
"tidak berniat menyembunyikan tapi aku hanya membantu anda untuk menjauhkannya dari kehidupan anda, bukankah tuan tidak menyukai kehadirannya" tanya Mario yang saat ini sedang berhadapan dengan tuan Amaro Jayendra ayah dari sahabat nya Thanawat Jayendra sekaligus kakek dari anak yang selama ini ia lindungi Gulf Zaheen Jayendra.
"berikan dia padaku aku yang akan mengurus nya"
Mario tak tahan menahan gelak tawa dari perkataan manusia tua yang ada dihadapannya
"mengurus nya anda bilang? apa menurut anda saya akan memberikan nya dengan suka rela? tentu saja tidak.aku tidak mau mengirim anak kelinci ke kandang singa lagi aku akan menjauhkan nya dari mara bahaya sang singa" jawab Mario dengan seringai tipis dijung bibir
"bagaimanapun dia masih memakai nama belakang ku,kau tau aku tak akan diam selama anak itu masih ada disini"
"Hanya sebuah marga bukan berarti kau punya hak penuh tentang hidupnya"
Tentu saja Mario tau apa yang akan pria tua ini lakukan pada Gulf, sedikit rasa was-was menghampiri nya kala ancaman sang pria tua terucap.
Hingga akhirnya terdapat suatu kesepakatan antar Mario dan tuan Amaro.Mario akan membawa Gulf ke US tanpa bantuan dari pria tua itu.Tentu saja Mario melakukannya untuk melindungi Gulf dan tuan Amaro dengan senang hati menyetujuinya bagaimana manapun Gulf harus enyah dari pandangan dan pendengaran nya karna kehadiran Gulf dianggap sebuah kesalahan besar.
"Gulf dengarkan aku ya!"
"ada apa paman"
"kau mau tetap bersama ku bukan" Gulf hanya mengangguk menanggapi nya
"kalau begitu kau ikut denganku na"
"apa paman akan membawaku kembali pada ayah?aku tidak mau aku ingin disini saja" kini anak enam tahun itu mulai takut jika ia harus dihadapkan dengan sosok ayahnya lagi.sudah menjadi trauma baginya jika harus bertemu sang ayah apalagi sang kakek
"Jangan beranggapan begitu justru aku akan mengajak ketempat yang jauh dari ayah dan kakekmu karna jika masih disini mereka akan mengajakmu kembali ke rumah dan tinggal bersama ayah dan kakekmu.kau tak ingin bukan?" Mario menjelaskan dengan penuh hati-hati agar sang anak dapat mengerti
Setelah berbicara dengan Gulf tanpa mengulur waktu ketika malam datang Mario melakukan penerbangan ke US dengan membawa Gulf,ia berniat membesarkan Gulf di US agar ia bisa tumbuh tanpa gangguan dari keluarga yang terobsesi menyingkirkannya.
"Paman apa besok aku akan bertemu Miu lagi"
"maaf sayang aku tidak bisa janji jika kau akan bertemu Miu esok hari"
"kalau begitu kita kembali saja aku tidak mau pergi dari Miu" saat ini mereka sedang ada di bandara untuk menunggu jadwal keberangkatan namun Gulf tiba-tiba merajuk.
"dengarkan aku na,jika kau menjadi anak baik dan menurut pada paman maka nanti Miu akan datang menemui mu,kau mengerti?"
"itu tidak benar,aku sudah menjadi anak baik tapi tetap saja ibu meninggal kan ku dan tidak kembali"
"Tuhan ter amat sayang pada ibumu itu sebabnya dia menyuruh ibumu menemuinya,tapi percaya pada paman jika nanti Miu akan datang menemui mu" Gulf pun hanya mengangguk dengan muram
"anak baik" Mario sebenarnya tidak tega memisahkan Gulf dengan Mew saat ia tau hanya Mew teman Gulf satu-satunya karena Gulf tidak pernah diijinkan bersosialisasi oleh ayah dan kakeknya.
Sedangkan dikediaman keluarga Alvarendra mereka sibuk membujuk sang tuan kecil yang terus menangis dan merajuk sedari tadi
"ayah kenapa paman membawa Gap pergi,Mew tak pernah jahat pada Gap kenapa harus dibawa Gap nya" tidak tau apa alasan ia dan sang teman kecil harus dipisahkan tapi rasanya ia tidak mau ditinggal kan oleh temannya itu
"Mew sayang bukankah Gulf selalu menyusahkan Mew?lalu kenapa Mew menangis saat Gulf pergi"
"tidak begitu Mew sayang pada Gap,tak apa jika Gap menyusahkan Mew,jika Gap mengambil semua mainan Mew juga tidak apa tapi Gap tidak boleh pergi ,ayah bawa saja dia kembali na Mew janji akan menuruti semua kemauan Gap" sang ayah hanya menahan gemas dikala membujuk sang anak yang terus terisak karna ditinggal temannya.
Bukan tanpa sebab untuk Gulf dan Mew bersedih kala harus dipisahkan satu sama lain nyatanya mereka telah bersama dua tahun lamanya,Gulf dan Mew dipertemukan saat umur mereka empat tahun dan sejak saat itu hanya Mew teman yang Gulf punya.
Kala rinai telah usai kini hanya bianglala yang ia nikmati tapi apa daya tuhan kembali tidak bersahabat hingga cakrawala kembali meredup hanya kekecewaan kembali yang dirasa hidupnya kembali meredup rupanya tuhan bukan membenci melainkan sangat menyayangi nya sehingga derita harus dirasa saat masih dini.
Seakan melayang tinggi ke atas indahnya nabastala,dibawa lari oleh anila dalam euforia keindahan hidup masa kecil yang sesungguhnya namun tiba-tiba dibawa jatuh karna hujan mulai turun.Saat yang di inginkan mulai dikabul namun ternyata itu belum waktunya,butuh waktu lebih lama untuk sang anak merasa hidup nya baik-baik saja.
Flashback off
TBC
.
.
.
.
eksistensi lebih penting baginya
KAMU SEDANG MEMBACA
selenophile [End]
Teen Fiction🌻: Aku Gulf bukan Gap 🌞 : Aku juga Mew bukan Miu Apa harus menyalahkan Tuhan jika adil tak turut aku rasakan,kenapa Tuhan melimpahkan kebencian padaku setidaknya aku membutuhkan nuraga kiranya hidupku sukar dilalui nyatanya lara ku lewati sendiri.