Gagak Hitam tanda duka

161 26 1
                                    

"Sesuatu harus aku sampaikan,mungkin ini akan membantu mu dengan mudah menerima semuanya"

"apa yang lebih mudah dari menerima kenyataan tentang ayahku"

"aku paham,begitu sulit ini untukmu,dan aku juga paham betul kau anak seperti apa"

"kalau begitu katakan paman,apa yang ingin kau sampaikan"

menarik nafas secara spontan sebelum akhirnya berbicara "Ayahmu harus di devortasi"

"Devortasi?"

"ayahmu akan di devortasi ke Canada"

"tapi kenapa harus di deportasi?"

"Ayahmu tidak mengubah kewarganegaraan nya sejak dulu, sampai sekarang ia masih berkewarganegaraan Canada,negara kelahirannya, mau tidak mau harus di deportasi".

"tidak bisakah aku bertemu dengannya lagi, sebelum devortasi?"

"maaf tapi sudah tidak bisa,aku kesini hanya untuk ingin mengabarkan ini padamu. Aku pergi dulu,maaf tidak bisa menemani mu"

"tidak apa-apa paman,pergi saja"

Bagaimana caranya melarikan diri dari cobaan yang tidak ada sudahnya. Haruskah semua padam karna andam karam.

Lembaran putih yang haus akan tara,harus ikhlas menajdi timira. Terima apa yang ada,lebih baik dari mengeluh tanpa di dengar.Percuma mengadah jika semua sudah tertulis maka satupun tidak bisa ada yang mengubah.

Banyak ekpektasi yang tak sejalan dengan keinginan, langkahnya dipersulit,semua yang ditakutkan menjelma menjadi kenyataan.

"haruskah aku berhenti mengeluh pada Tuhan?...semua yang aku minta selalu berbanding terbalik dengan yang ada. Aku beharap keajaiban untuknya bisa kembali tapi kau semakin menjauhkan nya sebelum waktunya"

Menjalani dan menerimanya memang tak mudah, tapi berdiam diri dan meratapi hanya akan membuatnya lebih susah.

.
.
.
.

"Kau ingin pergi kesana bersama ayah?"

"ayah mau melakukannya?"

"tentu saja,jika ada yang bisa ayah lakukan maka akan ayah lakukan"

"tapi bagaimana dengan pekerjaan ayah disini?"

"jangan pikirkan tentang hal itu,kita bisa pergi besok sebelum jam keberangkatan ayahmu di devortasi"

"Terimakasih ayah"

"sama-sama, sekarang lebih baik kau menginap disini agar besok kita bisa langsung pergi sama-sama "

"Gulf menginap disini?" Mew nampak sumringah saat ayahnya menyuruh Gulf untuk menginap dirumahnya

"Kau mau berbagi kamarmu dengan Gulf?"

"Tentu saja ayah,dengan senang hati"

"ayah tidak punya kamar lain?"

"kenapa,kau tidak mau satu kamar dengan Mew?"

"jika ada kamar lain,Gulf tidur sendiri saja" jawaban Gulf rupanya membuat Mew sedikit merengut

"kamar yang lain sudah bunda isi dengan barang-barang,jadi hanya dikamar Mew kau bisa tidur"

"yasudah, terpaksa" Mew kembali senang, akhirnya Gulf tidak punya pilihan lain.

Setelah waktu yang teramat lama sejak masa kecil menjadi terakhir kalinya untuk mereka bisa tidur bersama,kini akhirnya mereka akan kembali berbagi tempat tidur.Terasa lain dengan yang pernah terjadi saat dulu,kini kecanggungan nampak hadir tak seperti waktu kecil hanya ada rasa ingin berbagi.

selenophile [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang