"kau ini seorang pelajar,kenapa pekerjaan mu hanya keluyuran,bukankah dua minggu lagi ada ujian kenapa tidak habiskan waktu senggang mu untuk belajar saja,jika kau tidak bisa berada di posisi pertama lagi kau hanya akan mempermalukan ku dan ayahmu"
"kau tenang saja tidak usah khawatir,kau pikir aku akan dengan bangga memberi tau semua orang kalau aku ini anak dan cucu dari tuan Jayendra?tidak ada satupun yang tau,jadi tidak usah hawatir jika kalian akan malu karena aku"
"bukankah itu bagus jika tidak ada yang tau kalau kau keturunan Jayendra " sahut kakeknya dengan senyum di sudut bibir
"Kakek mu ingin mengatakan sesuatu padamu setidaknya duduk dan dengarkan dia"
"katakan!"Gulf bertanya tanpa memperdulikan perintah ayahnya untuk duduk
"to the points saja perusahaan sedang mengalami bearish ,jadi mau tidak mau untuk menstabilkan kembali kondisi perusahaan terpaksa aku harus mempercepat pembukaan dari J Stadion yang seharusnya diresmikan sekitar setengah tahun lagi,tapi kita tidak bisa menunggu ,dalam waktu satu minggu itu akan terjadi "
"kau salah orang aku tidak bisa membantu mu" Gulf hendak meninggalkan kakek dan ayahnya
"tunggu dulu aku belum selesai bicara,kau ini tidak tau sopan santun sama sekali" kakenya begitu ketus
"apa lagi cepat katakan aku harus mengerjakan tugasku!"
"karena akan diresmikan dalam waktu satu minggu maka kau yang akan menjadi paid promote nya"
"kenapa harus aku,kau bisa cari yang lain aku tidak mau"
"jangan sesekali berpikiran untuk menolak perintah dari ku,lakukan apa yang aku suruh" telak sang kakek
"tapi aku baru keluar dari rumah sakit,dan kau juga menuntut ku untuk belajar agar mendapatkan nilai sempurna untuk ujian.Ayah tidak kah kau akan membantu ku berbicara degan kakek? setidaknya nya pikirkan perasaan ku,kalian memaksaku untuk mengikuti dua olimpiade sekaligus dan kalian liat apa yang terjadi?, tapi kenapa kalian tidak mau memaklumi penolakan dariku" matanya berair bibirnya bergetar kepalanya terus bertanya tidakkah mereka memperdulikan perasaannya setelah apa yang terjadi,namun ayahnya tetap bungkam dan menghindari tatapan dari anaknya.
"keputusan ku sudah bulat,kau akan ambil peran dalam hal ini,jangan hanya tau tentang cara menikmati hidup sesekali kau bantu ayah dan kakek mu,kau tau keterpaksaan adalah kata yang pas untuk menggambarkan kondisi keluargaku yang harus menerima kehadiran mu,jika kau menolak perintah dariku bukankah kau dikatakan tidak tau terima kasih?"
"percuma bukan aku menolak?hidup kalian hanya memikirkan kerugian dan keuntungan saja , seharusnya aku memaklumi perbuatan mu padaku melihat kalau kehadiran ku tidak pernah di inginkan" Gulf pergi menuju kamarnya meninggalkan sang kakek dan ayahnya yang masih dengan santainya duduk di kursi tanpa mengerti isi perkataan dari cucu dan anaknya.
Mulut pasih mencaci meski buta berkaca diri,benarkah jika ia anak yang tidak tau terima kasih? atau usahanya yang tak pernah dihargai rasanya hanya keburukannya yang terlihat.
Di tuntut tanpa di tuntun,diberi harapan tanpa adanya bantuan,diberi tanggung jawab tanpa adanya arahan,diberi luka tapi tidak di ajarkan bagaimana cara menyembuhkan,diberi pukulan tanpa ada perlawanan ,hidup nya memang banyak lukanya ketimbang bahagia nya, harus kah ia menurut atau membantah agar harapan terbebas bisa didapat.
"Gulf maaf besok aku tidak bisa mengantar mu sekolah kau tidak apa jika berangkat sendiri?" Mario berbicara di balik layar ponsel
"Iyah paman tidak papa aku akan berangkat sendiri jika urusanmu belum selesai kau fokus saja jangan pikir kan aku"
"kau sudah dewasa rupanya,anak pintar"
"kau senang sekali mengejek ku"
"itu menyenangkan,baiklah kalau begitu aku tutup telepon nya"
.
.
.
.
Arunika begitu indah menyambut hari,langit begitu biru membuat mata ingin memandang tanpa jemu, membuat hari tidak sabar untuk dilalui,seperti nya bumi sedang bergembira sehingga membuat sang isi ikut memancarkan kesenangan.Pemandangan pagi di J GLOBAL SCHOOL ikut menghangat, rentetan mobil mewah datang silih berganti mengantarkan siswa yang akan memenuhi harinya dengan menimba ilmu.
"Bai.."
"kenapa aye?"
"lihat!bukankah itu Mew?"
"Mew mengendarai motor?"Baifern mengukir senyum di wajahnya melihat pemandangan yang terlihat mata
"Mewww itu Mew kan?keren sekali dia" rupanya kehadiran Mew yang menggunakan motor menyita perhatian banyak siswa
"tapi siapa pria yang satu lagi?"ujar salah satu siswa
"mungkin itu bright?atau thanat"
"kau tidak lihat bright dan thanat sudah masuk telebih dulu dari tadi"
"benarkah, lalu siapa dia?"
"Gulf?" Aye sedikit bingung saat melihat kedua pria itu melepaskan helmnya ternyata dua pria yang datang ke sekolah dengan mengendarai motor adalah Mew dan Gulf,tapi bagaimana bisa Gulf dan Mew dekat?
"Bai apa kau tau kalo mereka dekat?"
"tidak aye aku baru lihat Gulf dan Mew bersama"
"apa Gulf dan Mew saling kenal?"ujar salah satu siswa yang ikut kaget dengan apa yang dilihat
"dua Most Wanted J GLOBAL SCHOOL datang bersamaan menggunakan motor,bukankah ini hal langka?" siswa lain yang sepertinya tidak percaya jika Mew dan Gulf saling kenal
Seakan adegan dalam sebuah film mereka berdua berjalan dengan sedikit rasa angkuh dalam diri saat tau mereka menjadi pusat perhatian dan banyak pasang mata yang kagum akan hal yang mereka lihat,dua pria tampan, jenius, penuh karismatik dan tinggi akan nilai diri kini mereka menyatu dengan pergi ke sekolah secara bersamaan.
"Mew kau lihat masih pagi dan pemandangan yang aku lihat hanya group kelas yang penuh dengan foto mu dan dia" Bright sedikit kesal akan pemandangan pagi hari ini
"Foto apa?"
"foto mu saat dengan bangganya merasa keren berjalan di antara siswa yang penuh tatapan kagum terhadap mu dan dia, kau lihat bright tadi dia berjalan seakaan dia adalah salah satu aktor dalam film John wick.Aku tidak tau kau ternyata mengenal Gulf" nada thanat sedikit meledek dan sedikit kesal akan kelakuan teman nya yang merasa so keren
"aku sudah bilang bukan saat pertama kali dia menjadi siswa di sekolah ini kalau aku seperti mengenalnya "
"kau benar-benar mengenalnya?"tanya bright yang sekarang mulai penasaran akan jawaban dari Mew
Mew menganggukkan kepalanya "dia ternyata temanku saat kecil"
"teman?hanya teman?lalu kenapa kau baru tau tentang dia sekarang?bukankah kau bilang saat kecil kau tidak pernah mau bermain?dia teman dekatmu atau hanya sekedar teman bermain?" rentetan pertanyaan Bright lontarkan pada Mew seakan benar-benar ingin tau jawaban dari Mew.
TBC
.
.
.
.
menikah!??
KAMU SEDANG MEMBACA
selenophile [End]
Teen Fiction🌻: Aku Gulf bukan Gap 🌞 : Aku juga Mew bukan Miu Apa harus menyalahkan Tuhan jika adil tak turut aku rasakan,kenapa Tuhan melimpahkan kebencian padaku setidaknya aku membutuhkan nuraga kiranya hidupku sukar dilalui nyatanya lara ku lewati sendiri.