Tanding motor

256 36 0
                                    

"aku tau kau begitu banyak memendam kesedihan atas kesendirian yang kau rasa,maaf karena sempat memisahkan mu dengan orang-orang yang begitu mencintaimu saat masih kecil,dan membawa mu kembali kehadapan orang yang membencimu saat kau sudah mulai terbiasa akan keheningan "

"tidak apa setidaknya perintah darinya membuat keheningan dalam diriku menjadi sedikit tersamar"

"datang lah padaku saat kau merasa butuh sandaran,aku ini yang membesar kan mu meskipun bukan orang tua mu tapi aku lebih banyak mengerti dan mengenal mu"

"kau benar,kau bukan ayahku tapi kau begitu hangat padaku, kau tau setiap detail tentangku,aku merasa aman saat denganmu sedangkan dia? tidak adil bukan yang seharusnya menjadi orang tua malah tidak pernah melakukannya"

"tapi dia tetap ayahmu,tapi aku juga bisa berperan saat kau perlu berbagi sesi kesedihan"

"memalsukan senyum jauh lebih mudah daripada menceritakan kesedihan,cukup aku yang tau rasanya jangan membawa orang untuk hanyut dalam ceritaku"

Keheningan malam menjadi sesi bertukar pikiran dan menyalurkan semua isi kepala juga mengeluarkan keluhan yang mengendap,mereka memang terlihat layaknya anak dan ayah tapi kenyataannya tetap lah kenyataan Mario hanya orang yang Gulf panggil paman.

"tuan muda kenapa turun kebawah biar bibi saja yang antar makanan nya ke kamar"

"tidak apa bi Gulf bosan dikamar terus"

"tuan muda memang harus banyak istirahat supaya besok kembali sekolah"Gulf mengangguk merasa ada yang perhatian walaupun hanya antara bawahan dan atasan

"apa dia ada di rumah bi" Gulf bertanya sembari celingukan memantau setiap sudut ruangan

"iya tuan muda tuan ada rumah,hari libur kali ini dia sepertinya tidak akan keluar rumah"

"kau sudah sembuh" tanya seseorang yang tiba-tiba datang dari arah tangga tentu saja Gulf menghiraukan pertanyaannya dan lebih memilih duduk untuk sarapan

"bagus jikau kau sudah sembuh,kau tidak harus membolos lebih lama cukup kemarin kau tidak masuk"

Sungguh bukan itu kalimat yang ingin Gulf dengar, tidakkah ayahnya ingin menanyakan keadaan nya sekarang? tidakkah ia khawatir akan keadaan anaknya?

Begitulah isi hidup nya terlalu takut untuk berharap karena akan dijatuhkan realita, eunoia yang terbesit kala termenung harus lebur di lalap kenyataan, sadar diri lebih penting untuk mengingat dengan siapa dan dimana ia berada.

Setelah mendengar perkataan ayahnya Gulf pergi meninggalkan sarapan yang belum sempat ia selesaikan,rupanya Gulf pergi ke kamar dan menghubungi seseorang dibalik layar ponselnya.

"Paman Mario kau sedang apa, datanglah ke rumah aku ingin bermain games dan butuh teman"

"maaf Gulf seperti nya aku tidak bisa jadi lawan main mu kali ini,aku akan menemui beberapa franchisor untuk start up ku di US yang sekarang sedang mengalami penurunan profit"

"ini akhir pekan apa harus kau melakukannya sekarang?'

"maaf Gulf,tapi kau tau sendiri setelah kita kembali ke Thailand aku tidak pernah meninjau keadaan usaha ku di US,dan sekarang aku tidak bisa menghindari masalah dari perusahaan ku sendiri"

"baiklah tidak apa,kau selesaikan saja urusanmu"

"kau marah?"

"tidak,aku akan pergi ke luar saja"

"tapi aku sedang tidak bisa mengantar mu"

"aku kan bisa pakai motorku sendiri kenapa menghawatirkan ku seperti aku ini masih anak sekolah dasar"

selenophile [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang