Toy Story

179 26 0
                                    

"kau sudah kembali?"

"Mew?"

"Iyah aku Mew memangnya ada hantu setampan ini"

"bukan begitu tapi apa yang kau lakukan disini"

"ini rumah pamanku apa tidak boleh aku kesini"

"bukan tidak boleh tapi mau apa"

"Paman meneleponku dia punya pekerjaan dan deadline nya hari ini jadi dia meminta ku datang untuk menemani mu di apartemennya"

"dia selalu saja begitu, memperlakukan ku seolah aku ini anak kecil yang harus dijaga" wajahnya nampak kesal mengingat perlakuan Mario kepada nya selama ini

"memangnya kau tidak sadar terkadang kelakuan mu memang seperti anak-anak"

"memangnya bagaimana?"

"menyusahkan"

"paman dan keponakan sama saja"

"sama-sama tampan kan?"Gulf hanya mendecih kesal dengan menyunggingkan sebelah bibir

"sudahlah kemari kita menonton bagaimana?"

"menonton apa"

"toy story?"

"tentu bagaiman bisa aku menolak film kartun kesukaan ku"rupanya dia bersemangat akan usulan yang Mew berikan,hingga akhirnya mereka berdua duduk rapih di sofa dengan mata yang berpokus pada layar televisi

"kau masih mengingatnya jika aku menyukai kartun ini?"

"tentu bagaimana bisa lupa saat kelakuan mu begitu menggemaskan ketika meminta pada bunda agar memutarkan film ini"

Menonton berdua dengan orang yang kita suka jauh lebih menyenangkan ketimbang menonton sendiri setidaknya ada teman untuk tertawa saat adegan lucu,menangis saat adegan sedih dan tegang saat adegan tak terduga.

Terlihat begitu lucu melihat pemandangan dua pria dewasa yang menonton sebuah tayangan kartun, seperti nostalgia kemasa kecil mereka hanyut dalam tayangan film.

"Mew?"

"hmm?"

"kenapa toy story menceritakan tentang Woody dan Buzz"

"karena jika menceritakan aku dan kau namanya love story"

"kau salah,jika menceritakan tentang aku dan kau maka namanya beauty and the beast"

"siapa yang beauty siapa yang beast?"

"aku yang beauty kau yang beast"tawa kecil Gulf menghiasi wajahnya,Mew tidak marah akan lelucon Gulf melainkan membuatnya menggacak rambut Gulf karena gemas.

"kenapa kau mengacak rambutku"Gulf sepertinya kesal

"itu caraku menunjukkan kalau aku gemas denganmu"

"lalu bagaimana kau menunjukkan cinta padaku"

CUP

Gulf membelalakkan matanya kala Mew tiba-tiba mencium bibir ceri nya"Mew"

"itu caraku menunjukkan kalau aku mencintaimu"

CUP

lagi-lagi ciuman namun kali ini Gulf yang melakukannya,tentu saja Mew kaget karna ini kali pertama Gulf yang lebih dulu mencium nya,hingga akhirnya Mew tidak membiarkan hal itu berlalu begitu saja,Mew menahan tenguk Gulf agar bibirnya tetap menempel dengan bibirnya.

Awalnya hanya kecupan tapi rupanya mereka terbawa suasana hingga akhirnya berubah menjadi lumatan,dengan beraninya Mew membiarkan lidahnya menerobos mulut Gulf dengan lembut.

Hingga akhirnya Gulf kehabisan nafas dan terpaksa cerita tentang ciuman di apartemen paman Mario harus berakhir.Gulf menarik nafas dengan terengah, wajahnya merah padam karena ternyata hal ini baru pertama kali ia lakukan karena tidak ada yang berani melakukan ini kepadanya selama ini dan Mew sialan baru saja melakukannya hingga Gulf kehabisan nafas.

"itu lebih daripada cinta bukan"

"kau gila Mew"Gulf mendorong pelan Mew yang ada dihadapannya ia kembali duduk ke posisi semula untuk melanjutkan acara menonton yang sempat terganggu karena momentum langka, sedangkan Mew hanya tertawa kecil melihat wajah Gulf yang memerah

"lanjutkan menonton mu aku akan ke dapur untuk mengambil minum"Mew melenggang pergi ke dapur sedangkan Gulf masih dengan perasaannya yang tidak karuan

"apa dia dengar?aku rasa tidak,ayo berhentilah kenapa kau terus berdegup"Gulf memegangi dadanya sepertinya jantungnya bersorak karena suatu hal

"dadaku berisik sekali,wajahku kenapa mendadak menjadi panas"dia meraba-raba wajahnya yang sempat ikut memanas

Saat Mew kembali dari dapur Gulf berhenti dari kelakuan konyolnya dan kembali menatap layar tv dengan santai.

"Gulf bagaimana dengan persiapan mu untuk tanding futsal?"

"bagaimana apanya,kita melakukannya dengan baik,tinggal menunggu besok saja apa kelasku akan menang atau kalah"

"kau kaptennya maka sudah pasti akan menang"Gulf hanya menggidikan bahu

"aku membagi waktuku untuk berlatih futsal dan berlatih untuk uji laboratorium, rasanya lelah tapi menyenangkan"

"saat kau lelah mau aku peluk?"Gulf melempar bantal kursi pada Mew

Sungguh hari libur yang tidak sia-sia, memori akan hal yang tak terduga akan ia simpan dalam hati yang begitu bergemuruh akan sorak kesenangan.

Dulu sekali hidupnya seperti jenggala sebelum akhirnya ia yang pernah hilang untuk waktu yang lama kembali dan membuatnya seakan merasa menjadi sebuah bunga matahari yang hidup dengan penuh pengharapan di hati dan sedikit mengurangi rasa takut akan kegelapan yang merundung hari.

"Gulf hari ini kau akan bertanding futsal untuk pertama kalinya bukan?"

"iya Bai,aku tidak tau akan melakukan yang terbaik atau malah mengecewakan kalian"

"ayolah Gulf menang kalah urusan belakangan yang terpenting kau sudah mau bergabung untuk bermain futsal karena memikirkan perasaan kita yang telah mempercayai mu bukan?"

"aku akan melakukan yang terbaik Jack"

"tentu"

"Aye kau tidak mau ikut kita untuk menyemangati gulf bermain futsal "Baifern mengajak Aye yang masih asik dengan buku ceritanya

"kau duluan saja Bai aku akan kesana setelah menyelesaikan buku ku" perkataan Aye tentu saja membuat Gulf merasa bersalah akan apa yang pernah ia ucapkan pada Aye tempo hari

Sorak gemuruh semua siswa begitu bising mengisi lapangan,tribun begitu penuh terisi,tidak sedikit dari mereka yang membawa banner untuk menyemangati Gulf.

Di barisan paling awal Mew duduk dengan wajah sedikit cemas pasalnya ini pertandingan futsal pertama bagi Gulf ia hawatir jikalau cedera terjadi pada Gulf.

Setelah beberapa saat rupanya kekhawatiran Mew hanya lah sebuah angin, nyatanya dia baru saja menyaksikan pertandingan futsal yang dimenangkan oleh kelasnya Gulf,saat yang lain asik bersorak Mew hanya tersenyum lebar dengan menatap Gulf dari jauh,Mew tau jika Gulf memang terlalu sempurna untuk menjadi seorang siswa,tidak pernah ada orang yang ia kecewakan selama ini,Gulf sudah terbiasa melakukan semuanya dengan telaten dan sempurna.

"Lebar sekali senyum mu" thanat menyunggingkan bibirnya kebawah kala meledek temannya

"mengertilah thanat pacar nya baru saja menjadi pemenang tentu saja ia akan sumringah melihat pacanya yang tampan mendapatkan sorakan apresiasi dari banyak siswa"

"melihat banyaknya penggemar Gulf di sekolah aku berharap ada siswa lain yang bisa memikat hati Gulf" lagi-lagi thanat memancing emosi dari Mew

"Thanat."

TBC
.
.
.
.
Haruskah mulai lupa akan senja jika pelangi lebih indah?

selenophile [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang