Sore hari memang momentum paling mendalam untuk menikmati segarnya angin yang berliuk menyapa bunga di taman untuk ikut menari menemani eloknya sang bentala.
Bunga-bunga mengeluarkan aroma yang begitu indah untuk di hirup, kupu-kupu dengan berbondong hinggap diatasnya,pohon hijau ikut berseri memperindah akan suasan taman sore hari.
Gulf dan Mew berjalan beriringan mereka nampak menikmati akan apa yang tersuguh di sebuah taman yang tidak terlalu ramai pengunjung.
Gulf berniat melirik pria yang ada disampingnya yang sejak tadi tidak mengeluarkan suara sama sekali,memang benar perasaan terbaik adalah ketika dirimu menoleh kewajahnya dan mendapatinya sedang menatap dirimu"-"
"kenapa menatapku, perhatikan jalanmu atau nanti kau tersandung"
"jika malaikat hanya ada di surga lalu sedang apa kau disini"apa yang Mew pikirkan akhirnya diucapkan saat dia ketahuan sedang menatap Gulf dengan penuh kagum.
"aku juga tidak tau kenapa malaikat setampan aku bisa jatuh cinta pada Titan seperti mu"
"aku tidak sejelek Titan"Mew cemberut akan perkataan Gulf
"tapi tidak papa kau baru saja bilang kalau kau jatuh cinta padaku"
"kapan"
"barusan "
"t-tidak"Gulf lekas pergi menjauhkan langkahnya dari Mew,ia gelagapan akan perkataan yang Mew lontarkan.
"malu-malu tapi suka itulah anak Jayendra"Mew berlari menyusul Gulf yang sudah lebih jauh darinya
Memang benar sebuah hubungan akan terlihat manis jika sebelah pihak menyukai dalam diam dan satunya lagi menyukai dengan aksi dan ucapan.Hubungan Mew dan Gulf banyak diisi dengan moment manis walaupun tidak jarang pertengkaran kecil terjadi tetapi tidak akan lama akan berujung dengan Mew yang mengalah.
"Mew aku sudah lama tidak melihat senja"
"kau mau menikmati senja ditaman?"Gulf hanya mengangguk
"kau lihat ada ayunan disana, view senja juga akan terlihat lebih bagus jika disana"Mew menunjuk sebuah ayunan couple yang ada di taman yang menghadap arah sunset berada
"aku banyak dengar dari paman tentang mu selama ini,kau yang mulai menjadikan senja sebagai support sistem mu dikala lelah, kau yang selalu gundah jika melewatkan satu hari saja untuk melihat senja,kau yang selalu kesal jika senja tidak datang karena diterjang hujan"
"benar,tapi rasanya saat aku kembali ke Thailand terhitung jarang untuk ku menyisihkan waktu melihatnya sebentar saja" Mew dan Gulf begitu tenang duduk diayunan memandang cakrawala yang teramat indah dengan senja yang terukir dengan seksama.
"apa yang kau dapat dari menyukai senja?"
"senja mengajarkan akan perjuangan awan gelap yang mengadang,senja tak pernah rapuh menghadapi kesendirian,aku pikir bisa seperti senja namun aku gagal nyatanya hanya dia ibuku yang sanggup menyaingi senja"
"senja memang indah untuk dilihat tapi akan lebih indah jika dilihat bersamamu seperti sekarang"
"memangnya kau suka senja?"
"tentu meskipun senja indahnya hanya sementara karena yang selamanya cuman cintanya Mew Binara Alvarendra pada Gulf Zaheen Jayendra"
"kenapa kau tidak enyah saja dari hadapanku"Gulf sebenarnya tersipu akan perkataan Mew namun ia lebih memilih gengsi dan menyembunyikan nya dengan apik dibalik wajahnya,sedangkan Mew tersenyum manis melihat wajah Gulf yang putih bercampur pink semu.
senja sudah berakhir kini malam hadir membuat sebagian belahan bumi ikut sunyi,dua pria masih asik berjalan ditaman menghiraukan cuaca yang semakin dingin menusuk irisan tulang dalam balutan kulit.
"kau lapar?"
"hmm"Gulf mengiyakan perkataan Mew dengan mengangguk
"mau makan apa?"
"croffle"
"jangan"
"kenapa"Gulf heran dengan larangan Mew
"kasihan croffle nya nanti minder karna kalah manis denganmu"
"kau pulang saja aku akan makan dirumah,sialan"Gulf pergi meninggalkan Mew yang masih tertawa usil
Setelah hari ini Gulf bisa saja terkena diabetes,tingkah dan ucapan Mew benar-benar membuat Gulf ingin memukulnya karena keterlaluan manisnya.
Merebahkan tubuh di atas ranjang dengan tenang setelah berlelahan rasanya seperti mendapat jekpot yang berlipat-lipat, tubuh nya ia rehatkan tapi tidak dengan pikirannya yang terus mengingat akan uji lab yang akan dilakukannya esok hari pasalnya hasil dari uji laboratorium individu adalah hal yang paling menentukan tentang universitas mana yang akan kita dapat, karena rekap nilai paling besar berasal dari uji laboratorium yang akan dilakukan.Terlebih ia mengingat akan perlakuan sang ayah jika ia tidak bisa berada di urutan pertama lagi.
Tapi dengan yakin ia berkata pada diri jika besok ia mampu melakukannya dengan baik.Kesadaran menuju alam mimpi harus terganggu karen suara dering telepon.
"kenapa?"jawabnya lemas karena kesadarannya sempat akan terlelap dalam tidur
"kau sudah tidur?"
"hmm,katakan ada apa menelepon ku?"
"tidak ada hanya ingin bilang semangat untuk uji laboratorium besok"
"sudah?aku tutup teleponnya"
"satu lagi"
"apa"
"tentang tadi sore"
"yang mana"Gulf menjawab dengan mata yang meram
"jangan pernah berpikir untuk menjadi senja,karena senja disukai banyak orang,kau hanya boleh aku yang suka"
"kau mengganggu tidurku hanya untuk mengatakan hal tidak berguna?"
"hanya ingin bilang,kalo begitu kembali tidur!aku tidak akan menyuruhmu untuk memimpikan aku karena aku akan menerobos sendiri kedalam mimpimu"Mew menelpon hanya untuk mengatakan hal yang tidak penting tapi itu membuat Gulf yang sempat ingin tertidur kembali segar dan membelalakkan matanya.
"Awas saja jika dia seperti pamannya, terlihat seperti lelaki setia tapi nyatanya menghamili anak orang"Gulf menaruh kembali seluler nya diatas nakas dan kembali untuk melanjutkan tidurnya.
Tidak ada yang bisa menebak akhir dari kisah cinta anak sekolah, sebagian orang hanya menganggap itu sebagai cinta monyet,namun bagaimana dengan cinta yang bertahan dari persahabatan masa kecil akankah berakhir karena lebih mementingkan rasa persahabatan atau mendahulukan perasaan hati?
TBC
.
.
.
.
Tidak ada yang bisa dipercaya,kau sama saja
KAMU SEDANG MEMBACA
selenophile [End]
Teen Fiction🌻: Aku Gulf bukan Gap 🌞 : Aku juga Mew bukan Miu Apa harus menyalahkan Tuhan jika adil tak turut aku rasakan,kenapa Tuhan melimpahkan kebencian padaku setidaknya aku membutuhkan nuraga kiranya hidupku sukar dilalui nyatanya lara ku lewati sendiri.