Kenyataan, Pembelaan diri

159 19 0
                                    

"Bai jawab..ini hanya kesalahpahaman bukan?" Aye berharap ini benar-benar sebuah kesalahpahaman

"tidak.aku melakukannya dengan sengaja"tatapannya tidak sedikitpun redup untuk memandang Gulf dengan penuh amarah

"tapi kenapa kau melakukannya padaku Bai,aku rasa tidak pernah melakukan kesalahan selama ini, meskipun ada kau bisa memberi tahuku secara baik-baik"

"tidak pernah melakukan Kesalahan kau bilang?"seringai kembali tertaut diwajahnya

"kau bilang tidak pernah melakukan kesalahan lalu apa yang selama ini kau lakukan padaku, pertama kau mengambil orang yang aku suka,Mew seharusnya menjadi milikku tapi kau merebutnya,yang kedua kau mengambil posisiku sebagai peringkat pertama berturut-turut di sekolah,dan yang ketiga lagi-lagi kau berusaha mengambil apa yang aku punya,kau menyuruh Aye untuk menjauhi ku,kau selalu lebih unggul dariku,aku muak denganmu Gulf"

"aku tidak pernah menyukai mu Bai,jangan keterlaluan,dan tentang prestasi mu yang menurun itu bukan berarti salahnya Gulf tapi kau yang kurang maksimal"

"aku yang kurang maksimal kau yakin?atau Gulf yang berbuat curang?"

"ayolah Bai tidak mungkin Gulf berbuat curang,kau sendiri yang menjebak Gulf" Jack kembali menyahuti Baifern

"bukan tentang uji laboratorium yang ku maksud,tapi ujian sebelum nya"

"kau terlalu berliuk-liuk,katakan apa yang ingin kau katakan"

"apa kalian tidak curiga dengan Gulf yang baru beberapa Minggu bersekolah disini tapi dia sudah bisa berada di peringkat pertama? yang bahkan sistem pembelajaran nya pun berbeda dengan sekolahnya yang sebelumnya"

"lalu kau pikir Gulf juga meng sabotase nilai ujian kemarin?"

"tanpa harus mengsabotase kurasa dia tetap akan ada di peringkat pertama dengan bantuan orang dalam"

"orang dalam?"Aye keheranan apa mungkin Gulf bekerja sama dengan orang dalam?

"kalian semua bodoh atau bagaimana?..kalian tidak tau siapa Gulf?"semua siswa hanya hening mendengarkan akan kelanjutan dari ocehan Baifern yang terus menyudutkan Gulf sedari tadi

"kalian tau siapa nama Gulf?..ya Gulf Zaheen Jayendra putra dari Mr.thanawat Jayendra sekaligus direktur utama sekolah J GLOBAL SCHOOL "katanya penuh penekanan hingga membuat seluruh siswa terkejut bukan main akan kenyataan yang baru saja mereka dengar tentang siapa Gulf.

"Mr.J?"Aye ikut tergemap akan kenyataan tentang Gulf

"Bukankah mudah untuknya mendapatkan nilai sempurna?tentu saja mudah ia hanya perlu merengek pada ayahnya lalu kemudian duduk manis dikursi mengerjakan soal ujian dengan tenang" masih enggan mengakui kesalahannya Baifern masih terus memutar balikkan fakta yang sebenarnya

"hentikan Bai!"nada suara Mew mulai naik, jengah akan tindakan Baifern.

"Mew kau mengetahui semua ini kan?lalu kenapa kau ikut menyembunyikan nya,apa cintamu sebegitu besar hingga dibutakan oleh Gulf?"

"apa maksudmu,apa kau juga mau menyalahkanku karena aku ikut menggeser posisimu?"

"Mew aku tidak pernah ada niatan membencimu tapi setelah aku tau kenyataan tentang kau dan Gulf kau pikir bagaimana perasaan ku?"

"itu urusanmu karena menyimpan perasaan pada orang yang sudah jelas-jelas pernah menokakmu"

"semua ini bukan salahku tapi salah anak sialan ini.."

"BAIFERN" suara tubrukan antara tangan Mew dan pipi Baifern begitu nyaring terdengung kala Mew tersulut emosi saat Baifern mengatai Gulf dengan menunjuk wajah Gulf .

"Mew?"dari yang posisi berdiri kini Baifern terduduk lemas di kursinya sembari memegangi memar pada pipi

"Bai..benar kata Aye kau wanita paling sempurna yang pernah aku temui,kau pintar,kau lebih daripada cantik,hatimu juga bersih kupikir,kau bahkan tidak pernah memperlihatkan sikaf dan sifat buruk selama ini lalu kenapa kau seperti ini secara tiba-tiba?"

Isakan mulai keluar dari mulutnya air mata juntai ke wajah,bukan menangis karena sebuah luka tamparan di wajah tapi tamparan pada diri yang kini jauh berbeda dari dia yang dulu.

"Kau tau kenapa aku melakukan ini Gulf"nadanya mulai melunak di iringi isakan

"aku sama denganmu Gulf,kita sama-sama korban ego kedua orang tua kita,aku juga tidak mau melakukannya tapi kenyataan tentang apa yang aku dapat karena terkalahkan olehmu terpaksa aku mau menjadi sejauh ini.aku hanya ingin menjadi siswa dan anak pada umumnya yang diperlakukan sewajarnya oleh orang tuaku,saat aku menjadi pemenang aku ingin mereka membanggakan ku dan saat aku kalah apa harus mereka menyalahkan ku?, bukankah seharusnya mereka datang memeluk ku dan mengatakan jika semuanya baik-baik saja dan aku bisa melakukan yang terbaik dilain kesempatan, tapi berbeda dengan kedua orang tuaku yang melimpahkan kesalahan padaku"isakan mulai surut seiring waktu yang awalnya menunduk kini matanya bercengkrama dengan Gulf

"kau tau?ternyata aku tidak sesempurna yang orang lihat,aku hanya melakukan sebuah keterpaksaan diatas apa yang aku lakukan,aku sudah muak akan semua ini,aku ingin melakukan semua sesuai keinginan ku bukan atas kehendak kedua orang tua ku"

"kenapa kau tidak mau melepas belenggu yang kau sendiri bisa melepaskannya"

"aku tidak ditakdirkan menjadi anak seperti itu,hatiku terlalu gampang luluh mendengar kasih yang mereka lontarkan walau bersifat sementara,kakiku terlalu takut untuk melangkah tanpa bantuan, sekarang aku sudah terbiasa dengan semuanya hingga aku bisa menerima dengan legowo akan kenyataan bahwa hidupku akan selamanya dikendalikan oleh kedua orang tua ku"

"kau tidak berniat melawan ketidakadilan yang ayahmu lakukan?"Gulf berbicara seolah dia melakukan hal yang sama,Gulf sedikit terkejut tentang Baifern yang mengetahui kehidupan aslinya terlebih rupanya nasib Baifern tidak jauh berbeda darinya,mereka sama-sama menyembunyikan semua dibalik kesempurnaan yang mereka punya.

"ayahku terlalu tamak akan eksistensi,ia haus akan fujian,egonya lebih tinggi ketimbang rasa sayang pada anaknya,dia tidak memikirkan perasaan anaknya dia hanya peduli akan kehidupannya yang entah kapan akan berakhir" Baifern kembali bangkit dari duduknya sembari mengusap sisa basah diwajahnya

"satu lagi Gulf,aku tidak menyesal melakukan semua ini"setelah kemudian Baifern pergi meninggalkan kelas,namun hal tak terduga didapati ternyata saat mereka berselisih semua komite sekolah, termasuk tuan Thanawat dan tuan Louise sudah sedari tadi berdiri di dekat pintu menyaksikan apa yang terjadi,tentu membuat semua siswa ikut terkejut namun tidak dengan Baifern ia memilih pergi melewati ayahnya.

Terlihat wajah menanggung malu dan kekesalan terpampang pada diri tuan Thanawat dan tuan Louise.

Hanya apa yang kita anggap milik kita belum tentu tuhan menakdirkannya pada kita,hal kecil mampu membuat seseorang gelap mata,Baifern melakukannya karena merasa hidupnya paling banyak menanggung derita dari apa yang Gulf lakukan, Baifern merasa semua yang Gulf punya seharusnya menjadi miliknya,iri akan hal kecil membuat seseorang juga mudah untuk membenci mahluk lain.

Satu hal yang harus disadari bahwa manusia adalah mahluk yang secara tiba-tiba bisa berubah,sadar atau tidak suatu hal yang buruk ada karena keterpaksaan bukan keinginan hati.

TBC
.
.
.
.
.
Seperti apa aku di masa yang akan datang?

selenophile [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang