"Mew kau sedang apa?"
"ini sudah malam aku akan tidur,kenapa menelpon ku?".
"kau marah padaku karena tidak bisa membantu mu memilih biola?"
"tidak, lupakan saja aku sudah mendapatkan nya dengan ayah"
"Aku hanya ingin mengajakmu ke pameran fotonya Prim besok malam"
"pameran foto?"
"besok malam jemput aku"
"kenapa tidak pulang sekolah saja?"
"jika masih siang maka banyak pengunjung,aku mau saat kita kesana terasa seperti galery date"
"Galery date?", diseberang sana Mew tersenyum mendengar ucapan Gulf
"jika kau tidak mau tidak apa-apa,aku pergi dengan paman Mario saja"
"tidak tidak,aku bisa,besok malam aku akan menjemputmu".
.
.
.
.
.Tentangnya yang kini hanya tinggal akara semata,sudah tak bisa untuk menjeremba sang pria. Bukan penolakan melainkan menghentikan agar semua tak terus berlanjut,perasaan harus dikorbankan karena dia yang dicinta mengharap yang lain.
Kini Prim mengerti jika Gulf hanya langit yang boleh ia pandang tapi tidak dengan di dekap apalagi dimiliki,jangan lancang!
Menyongsong hari dengan keterbiasaan,terpantul baswara teramat berkilau dari wajah sang pria yang sedang turun menyusuri tangga. Pergi menuju pantry untuk mengambil makanan pereda lapar, dilihatnya sebuah sticky note menempel pada sebuah lemari pendingin berukuran besar...
morning 🌞
'Gulf aku bangun pagi sekali hanya untuk membuatkan muffin kesukaan mu,jadi kau tau apa yang akan aku lakukan jika kau tidak memakannya:-\
Aku letakan di kitchen counter dekat oven.Makan..! wajahmu tampan tapi badanmu seperti kurang gizi
🌻have a nice day . Primiily
Setelah membaca pesan di sticky note,Gulf pergi mengambil apa yang telah Prim buat untuknya. Mendudukkan diri dikursi meja makan, dilihatnya muffin yang ada di depannya,begitu menggiurkan hanya dengan aroma yang tercium, penampilan nya membuat siapa saja ingin melahapnya.
"Ayah tidak salah memilih wanita untuk dijodohkan denganku,hanya saja aku yang tidak tau diri".
"Pagi Gulf",saat hendak menyantap muffin buatan Prim,Mario datang menyapa
"Kau delivery dari mana pagi-pagi begini?"
"Prim membuatnya untuku"
"benarkah?..sudah sampai mana hubungan kalian?",Mario mulai penasaran dengan kisah asmara muda-mudi
"selesai",jawab Gulf sambil melahap muffin nya
"selesai?..kau tidak bodoh kan?"
"masih meragukan otakku?"
"lalu kenapa kau meninggalkan Prim"
"aku dan Prim dekat atas perintah perjodohan yang ayah buat"
"kau tidak pernah benar-benar menyukainya ternyata "
"sempat,aku sempat dibuat kagum olehnya. Siapa yang tidak akan suka dengan wanita seperti Prim,bukan hanya cantik dan pintar yang dia punya,tapi kepribadian dan semua tentang dia memang benar-benar sempurna dan luar biasa. Tapi aku hanya menyukainya tidak mencintai "
KAMU SEDANG MEMBACA
selenophile [End]
Teen Fiction🌻: Aku Gulf bukan Gap 🌞 : Aku juga Mew bukan Miu Apa harus menyalahkan Tuhan jika adil tak turut aku rasakan,kenapa Tuhan melimpahkan kebencian padaku setidaknya aku membutuhkan nuraga kiranya hidupku sukar dilalui nyatanya lara ku lewati sendiri.