Di tengah malam, melihat wanita di pelukannya, dia tersenyum jahat, "Dengan ketidakpuasanmu, apakah kamu ingin aku melanjutkan?"
"Ketidakpuasan?" Wanita itu hampir tersedak, "Siapa bilang aku tidak puas?"
"Kamu tidak harus begitu pendiam di depanku...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku..."
"Dia akan kembali ke mansion bersamaku hari ini."
Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk beberapa saat, jadi Seokjin memutuskan untuk berbicara untuknya.
Jung Yi berhenti sejenak sebelum bertanya, "Mengapa kamu kembali hari ini?"
"Mengapa tidak?"
"Tidak bisakah dia tinggal di sini selama beberapa hari lagi?"
"Dia sudah tinggal di sini selama setengah bulan."
Faktanya, jika dia dan Paman Yu tidak menguping di luar kamar tadi malam, dia tidak berencana membiarkannya kembali ke rumah tua begitu saja.
Lebih penting lagi, dia tidak ingin seseorang menguping di luar pintu setiap malam saat dia menginginkannya. Dia masih membutuhkan privasinya.
Itulah sebabnya dia memutuskan untuk kembali ke rumah tua itu begitu dia bangun.
Apalagi, saat itu sudah mendekati akhir tahun. Tidak peduli apa, dia sekarang adalah nyonya berikutnya dari keluarga Kim. Dia tidak bisa tinggal di rumahnya dari keluarga ibunya sepanjang waktu, kan?
Itulah yang Seokjin pikirkan. Jadi setelah sarapan pagi, dia membawa istrinya kembali ke rumah tua itu.
Shen Lanzhi dan Hyunsoo sangat senang dengan kepulangannya. Setidaknya, itu membuktikan bahwa dia tidak lagi marah.
Masih ada beberapa hari sebelum tahun baru, dan beberapa pekerja migran sudah pulang ke rumah untuk tahun baru. Namun, Seokjin masih menangani beberapa urusan nasional besar seperti biasa.
Karena Soojung, hubungan antara Kim Le dan Jung Yi tampaknya berangsur-angsur membaik.
Akhir-akhir ini, entah Jung Yi datang mencari Kim Le, atau Kim Le pergi mencari Jung Yi. Mereka berdua bermain catur bersama. Meski terkadang masih ada beberapa perselisihan, hubungan keduanya memang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Pagi itu, Hyunsoo berhasil menangkap kakaknya sebelum dia keluar. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "kakak, tentang itu ..."
Melihat Seokjin yang sedang mengganti sepatunya di pintu masuk, Hyunsoo menoleh dan menatap ibu dan kakeknya di atas sofa. Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu-ragu. Kemudian, dia berlari ke arah Seokjin dan menarik lengannya, bertanya dengan suara rendah, "Kakak, Xiangyi, apakah dia benar-benar sudah kembali ke kampung halamannya?"
"Ya, dia tidak mengatakannya padamu?"
Hyunsoo terdiam.
Dia telah menyebutkannya sebelumnya, tetapi tidak ada kabar darinya selama beberapa hari terakhir.
"Dia langsung kembali ke kampung halamannya setelah dia selesai berurusan dengan Di Zun."
"Oh." Ucap Hyunsoo kecewa. Kemudian, dia bertanya, "Kapan dia akan kembali?"
