"Ayah! Ayah! Aku tidak suka dengan Duchess! Dia memarahi serta memukuli aku ayah! Tolong bawa pergi dia dari rumah ini!" Anak perempuan itu berlutut di hadapan sang ayah dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.
"Pricilla! Jika kau tak ingin dipukul maka turuti apa yang dikatakan ibu mu. Dan jangan pernah lagi muncul di hadapanku lagi." Ketus pria itu dengan dinginnya. Anak kecil itu tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya.
Sejak saat itu dia tak pernah bertemu dengan ayahnya bahkan saat beranjak dewasa sekalipun. Kini anak perempuan yang diperlakukan seperti anak buangan sudah dewasa. Ia melihat sang ayah dengan tatapan kebencian. Memori masa lalu terputar di kepalanya saat bertemu dengan pria yang disebut ayah itu.
'Pada akhirnya, aku tetap membencimu Ayah!' Batin Pricilla melihat pria berambut perak di depannya.
"Suamiku, bisakah kau memperkenalkan ku kepada tamumu? Tampaknya mereka tak tau siapa diriku" Ucap Pricilla dengan nada manja.
"Ini Istriku. Pricilla Angel Seyla, dia sangat cantik bukan? Persis seperti namanya, malaikat" Senyum Zephan melirik Pricilla.
'Sial-sial! Aku ingin mati sekarang karena damage yang terlalu kuat. Tahan Pricilla, tahan. Ini hanya akting, ingat hanya akting!' Batin Pricilla meronta-ronta ingin meloncat kegirangan.
Bagaimana tidak? Zephan seolah nampak seperti sangat mencintai gadis itu. Dia bahkan tak segan menyentuh gadis itu dimana pun ia mau. Pricilla berusaha mengontrol dirinya sekarang. Sungguh dia sangat senang sekarang, kebahagiaan menyelimuti dirinya meski hanya sesaat.
"Senang bertemu dengan kalian" Pricilla memamerkan senyumannya.
"Senang bertemu juga dengan anda Grand Duchess. Anda benar-benar cantik seperti dirumorkan dan juga anda sangat mirip dengan orang yang saya kenal" Ucap Duke membuat Pricilla bergidik ngeri.
'Kenal? Kan ibuku adalah istrimu ayah brengsek!' Maki Pricilla dalam hati sambil tetap tersenyum manis.
"Ah! Kau juga sangat mirip dengan Duke, istriku. Apakah kalian kerabat jauh?" Kini Zephan yang berhasil menjebak dengan pertanyaannya.
"Mohon maaf Grand Duke. Tetapi saya tak merasa ada kemiripan diantara mereka" Celetuk Duchess yang mengundang tatapan tajam Zephan.
"Apakah aku meminta pendapatmu Duchess?" Ketusnya, Pricilla ingin tertawa sekarang melihat wajah Duchess yang sangat malu saat ini.
'Rasakan itu wahai Penyihir buruk rupa!' Batin Pricilla sangat puas.
"Kami baru saja bertemu Grand Duke. Saya juga tak memiliki kerabat yang dekat." Ucap Duke, hati Pricilla tiba-tiba perih bagai tersayat pisau mendengarkan hal itu. Padahal dia sangat membenci pria itu tapi di hati kecilnya yang lain dia berharap masih dianggap oleh ayahnya sendiri.
Melihat Pricilla yang menunduk, entah apa yang mendorong Zephan. Dia menarik Pricilla ke pelukannya. Pricilla dapat mendengar degupan jantung lelaki itu sekarang. Dia kembali tenang seolah tak ada apapun yang terjadi pada dirinya.
"Istriku, sudah kubilang untuk beristirahat saja di dalam kamarmu. Kau sangat lelah bukan? Tubuhmu begitu lemah. Aku juga heran orang tuamu sebenarnya manusia atau bukan. Bisa-bisanya mereka memperlakukanmu seperti budak" Sindir Zephan membuat pasangan itu menelan ludah mereka.
"Saya kemari ingin meminta maaf kepada anda Grand Duchess, karena perilaku putri saya tidak sopan waktu itu" Ucap Duke mengalihkan pembicaraan.
Zephan melepaskan pelukannya, Pricilla kembali melihat pria di hadapannya.
"Maksudmu Lyli? Aku pikir dia takut melihat diriku. Saat itu dia gemetar seakan melihat hantu. Aku jadi khawatir akan rupaku ini. Tapi tidak apa aku sudah memaafkannya" Ucap Pricilla dengan tampang yang pura-pura kuat.
"Hantu? Kau harus mendidik anakmu Duke! Beraninya dia melihat Istriku dengan tatapan seperti itu!" Zephan mengatakan hal itu dengan nada marah.
"Baik Grand Duke. Itu kesalahan kami. Saya berjanji akan mendidiknya sebaik mungkin agar dia menjadi Putri yang baik hati dan tau malu tak kabur dari rumah menuju rumah laki-laki" Ucap Duke dengan penuh hormat namun menyindir Pricilla.
'Pftt, gila. Dia benar-benar sudah menjadi pria tak waras sama seperti penyihir itu sekarang' Pricilla rasanya ingin menampar pria itu sekarang. Durhaka? Lantas apa yang dia terima di masa lalu harus dibiarkan? Tentu tidak. Pricilla bersumpah akan mengirim mereka ke neraka.
"Sekarang kau boleh pergi Duke. Aku tak terlalu suka orang asing berlama-lama di rumahku. Takutnya banyak hawa jahat masuk dan mengotori rumahku" Sarkas Zephan, kali ini Pricilla terkekeh-kekeh. Dia sebenarnya ingin tertawa terbahak-bahak sekarang.
"Baik. Grand Duke dan Grand Duchess selamat atas pernikahan kalian. Semoga cahaya selalu menerangi langkah kalian. Kami pamit undur diri" Mereka bangun menunduk hormat lalu segera pergi. Pricilla sangat puas, sekarang dua orang yang dulu menyiksa dirinya kini menundukkan kepala padanya.
Setelah mereka sudah pergi jauh. Zephan segera bangun, Pricilla menyayangkan hal itu. Sudah habis masa dimana ia dapat bermesraan dengan suami tercintanya. Tapi tak apa pasti momen itu akan segera datang lagi padanya.
"Terima kasih Suamiku. Kau memang yang terbaik, aku akan mencintaimu sampai mati" Ucap Pricilla dengan riang gembira. Zephan hanya memasang wajah datar. Lalu pergi dari sana, meninggalkan Pricilla yang masih duduk.
Setelah keluar dari ruangan itu, Zephan berjalan jauh dari sana. Ia berhenti di lorong yang sepi. Lalu menghela nafas panjang, entah mengapa jantungnya berdegup kencang. Dia juga kembali teringat dengan wangi gadis yang ada di pelukannya tadi. Zephan juga tak menyangka akan melakukan hal tadi. Padahal dia hanya ingin berakting supaya tak ada yang mencurigai hubungannya yang berjalan sesuai kontrak. Ia juga takut Duke tau bahwa mahkota itu sudah berada di tangannya.
Tapi sepertinya dia sudah berlebihan. Gadis itu terlihat bahagia atas perlakuannys tadi. Senyumannya terukir indah di wajah cantiknya.
"Ah! Apa yang sedang kupikirkan?! Sepertinya aku benar-benar gila" Zephan merutuki dirinya yang mulai memikirkan gadis itu.
To Be Continued
Hay guys gimana boom Upnya?
Follow ig aku di bio supaya aku rajin boom up ya hehe
Untuk Senin aku udah mulai masuk kuliah jadi bakal ada sistem boom up lagi tapi ngk tau kapan
Jangan lupa vote and komen Minna :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Male Lead Itu Milikku
Roman d'amourStatus : End Male Lead itu hidupku, satu-satunya yang dapat membuat ku bertahan di dunia yang memuakkan ini. Jika dia mati maka apalagi yang harus membuat ku bertahan? Ku kira aku mati, ternyata takdir mengizinkan ku untuk tinggal di dunianya. "Gran...