Sinar matahari perlahan memasuki kamar, terlihat sepasang suami-istri sedang berpelukan hangat di tempat tidur mereka. Zephan membelai rambut istrinya yang selembut sutra, wanita itu masih tertidur lelap. Sedangkan Zephan terus bertanya-tanya, apa yang sebenarnya menimpanya. Tapi dia harus mengerti bahwa ini juga sangat berat bagi Pricilla.
Ingatan semalam begitu membekas di kepalanya, dimana laki-laki itu memandang Pricilla penuh kerinduan dan Pricilla memandangnya seolah-olah dia adalah orang yang paling ditunggunya. Itu membuat Zephan resah. Meski dia tau bahwa itu masa lalu Pricilla sebelum bersamanya. Ia tak bisa mengabaikan bahwa lelaki itu akan mencoba merebut Pricilla darinya.
"Aku tidak akan melepaskan mu, meski tubuhku sudah menjadi debu sekalipun, sayangku..." Bisiknya di telinga Pricilla lalu mencium pucuk kepalanya.
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu, Zephan bangun dan membuka pintu. Ternyata itu adalah kepala pelayan.
"Tuan, Yang Mulia Putra Mahkota berkunjung" Ucap Kepala Pelayan dengan hormat. Zephan berdecak kesal, dia sama sekali tidak ingin melihat David.
Namun, karena tak punya pilihan dan ia tau bahwa laki-laki itu keras kepala. Zephan memutuskan untuk menemuinya, dia menyuruh pelayan untuk menjaga Pricilla sebentar.
Sesampainya di sana, David langsung berdiri menyambutnya dengan wajah sumringah.
"Selamat pagi, pengantin baru. Sepertinya kalian menghabiskan malam dengan indah ya~"
"Sudah ku katakan berapa kali untuk tidak masuk ke sini sembarangan!" Ketus Zephan kesal. Tapi David hanya menyeringai dan dengan santai duduk di sofa sambil menyilangkan kaki.
"Kau selalu saja dingin Zephan. Jika seperti itu Pricilla akan meninggalkan mu~" tangan Zephan terkepal mendengar hal itu.
"Kau harus menghormatinya, hanya aku yang boleh memanggil namanya! Dan kami saling mencintai, jadi aku tidak akan pernah membiarkannya David!" Kecam Zephan dengan penuh emosi. Hal itu membuat David tertawa remeh.
"Mencintai ya? Tapi ku dengar semalam dia baru saja bertemu seorang lelaki yang membuatnya terpana. Dan itu tepat di depan matamu, Zephan" Dia menyeringai, Zephan langsung mengangkat kerah bajunya dengan mata membara.
"Sekali lagi kau mengatakan omong kosong, aku pastikan kau tidak bisa berbicara seumur hidup mu lagi! Putra mahkota!" Ucap Zephan penuh penekanan lalu menjatuhkan David ke lantai dengan kasar.
Entah kenapa hari ini Zephan sangat emosional. Mungkin efek kejadian semalam ditambah melihat David yang selalu menguji kesabarannya. Jika dia bukan Putra Mahkota, dari sejak dulu Zephan sudah membunuhnya.
"Hey tenanglah~ aku ke sini untuk memberikan hadia pernikahan kalian" David mengambil sebuah kotak lalu membuka kotak itu yang berisi kalung bermata kristal keemasan.
"Kau gila! Ini salah satu pusaka kekaisaran dan kau memberikannya sebagai hadiah pernikahan! Jangan bercanda, sialan!" Geram Zephan, pusaka-pusaka kekaisaran diwariskan turun-temurun kepada keluarga kekaisaran dan tidak ada yang boleh memilikinya selain anggota kekaisaran.
"Hey~ Pricilla adalah anggota kekaisaran, ini miliknya sejak awal. Aku hanya mengembalikan apa yang seharusnya miliknya bukan?" Ucap David yang mengacu pada Pricilla merupakan reinkarnasi Kaisar pertama. Namun Zephan curiga bahwa David memiliki maksud lain.
"Kau, jangan bilang kau mengincar istriku!" David mendengar itu langsung tersenyum lebar.
"Aku sudah selesai dengan urusan ku. Sampai jumpa lagi, Grand Duke~ Ku harap kamu menjaga peri baik-baik~" David pergi dari ruangan itu tanpa merespon pernyataan Zephan tadi. Dan itu membuat Zephan yakin bahwa dugaannya benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Male Lead Itu Milikku
RomanceStatus : End Male Lead itu hidupku, satu-satunya yang dapat membuat ku bertahan di dunia yang memuakkan ini. Jika dia mati maka apalagi yang harus membuat ku bertahan? Ku kira aku mati, ternyata takdir mengizinkan ku untuk tinggal di dunianya. "Gran...