02

128 8 0
                                    

Happy Reading

"Raffa" Suara yang memanggil namanya membuat dirinya terkesiap dari lamunannya, segera Raffa membalikkan badannya menatap Alveria Yang kini tengah menatapnya.

Yah, Sekarang dirinya dan juga Shani berada di kediaman rumah keluarga Adhitama, menuruti permintaan mertuanya yang menyuruh ia dan juga Shani untuk berkunjung.

Alveria, Cinta masa lalunya yang masih sedikit melintas di fikiranya kini tengah berdiri di hadapannya dengan raut wajah sendu dan juga mata yang sedikit sembab.

"Boleh kita berbicara sebentar?" Raffa mengangguk mengikuti langkah Alveria yang mengajaknya menuju ke arah taman samping rumah.

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Raffa setelah sampai. Ditatapnya mata Alveria yang sedikit bengkak, apa yang Alveria lakukan sampai matanya bisa seperti itu, apa gadis itu menangis semalaman??.

"Kamu seharusnya sudah tau jawabannya apa tanpa harus bertanya Raffa" ditatapnya wajah Raffa yang sedikit menunduk

"Kenapa kamu gak bilang sama aku kalau kamu mau nikah sama kak Shani lewat dengan perjodohan ini" Alveria bertanya dengan menahan tangisnya agar tidak pecah . Raffa bungkam

"Kamu anggap aku ini apa? Kamu lupa sama aku? Iya Raffa?"

"Kamu pergi ninggalin aku dan nikah sama orang lain dan itu kakak aku sendiri. Bayangin kalau kamu yang ada di posisi aku , sehancur apa hati kamu Raffa , sehancur apa??" Luruh sudah pertahanan Alveria , Air matanya membasahi kedua pipinya dengan deras

"Hey jangan nangis, a-aku -"

"Aku apa!?
Jangan bilang kamu emang udah niat kan menikah dengan kak Shani dan ninggalin aku?" Ucapnya dengan sedikit meninggikan suaranya

"Jangan nangis, aku minta maaf sama kamu, aku juga awalnya gak tau kalau mau di jodohkan sama alm.bapak"

"Stop jangan kamu tangisi sesuatu yang sudah terlanjur" ucapnya dengan hati-hati namun membuat hati Alveria bagaikan diremas oleh sesuatu yang tak kasat mata. Sakit

"K-kamu berhak bahagia dengan tidak adanya aku di samping kamu" Alveria menggeleng menolak dengan uacapan barusan.

"Kk-kamu .seharusnya kamu tau bahagiaku cuman sama kamu, cuman kamu, kenapa kamu gak tau itu" tangan Alveria terangkat memukul pelan dada Raffa "aku cinta sama kamu , aku sayang sama kamu faa" Alveria menenggelamkan wajahnya di dada bidang Raffa , berharap bahwa ini semua hanyalah mimpi baginya.

Raffa menangkap tangan Alveria yang hendak memukul dadanya kembali "Tolong ikhlasin aku,relain aku, dan lupakan aku dalam hidup kamu, sekarang semuanya sudah berbeda dengan dulu, Aku kakak ipar kami sekarang" Raffa berucap dengan lembut, berharap mengerti dengan keadaannya saat ini.

"Jujur dihati aku masih ada kamu ,tapi itu dulu Al, sekarang aku sudah beristri dan-" dengan cepat Alveria menyela ucapan Raffa.

"Dan apa? Kamu mau bilang kalau sekarang nama aku udah digeser sama nama kak Shani kan? Iya kan, bilang sama aku faa?"

"Kamu jahat sama aku, ninggalin aku hanya untuk orang lain , orang yang baru di kehidupan kamu" tangannya kembali memukuli dada Raffa meluapkan rasa sakit yang teramat di hatinya.

Alveria berharap pembicaraanya ini dapat di dengar oleh yang lain, syukur kak Shani sekalipun. Biar saja nantinya kak Shani marah dan meminta cerai kepada Raffa , dan pada akhirnya Raffa akan kembali kedalam pelukannya, sama seperti dulu.

"Aku tau disini aku yang salah udah gak jujur sama kamu , rahasiain dari kamu, tapi disisi lain aku gak punya pilihan lain selain menerima Al, dan sekarang aku bakalan jalanin pernikahan ini dengan ikhlas, menjaga Shani dengan baik, karna maaf, aku mulai sayang sama Shani, istri aku" Alveria mencengkram erat ujung baju Raffa dengan tanganya.

"Sekarang aku sama kamu belajar ya, sama-sama belajar melupakan satu sama lain. Dulu waktu bapak bilang kalau aku mau di jodohkan, hati aku juga sakit, Karna pada akhirnya pasti aku bakal ninggalin kamu. Sekarang kamu udah jangan nangis" Raffa menangkup kedua pipi Alveria yang basah dengan air matanya yang terus mengalir , tak ada niatan dirinya untuk menyeka Air mata itu.

Raffa menarik tubuh Ramping Alveria kedalam pelukannya, dapat ia rasakan tubuh Alveria bergetar hebat karena tangisannya. Alveria mendekap erat tubuh sosok laki-laki yang hampir selama dua tahun lebih mengisi ruang hatinya.

"Lupain aku dalam hidup kamu, cari bahagia kamu sendiri Al, lupakan masa lalu dan gali masa depan kamu lebih baik , kamu pantas mendapatkan orang yang lebih dari aku" Raffa berbisik di sela-sela pelukannya.

Alveria menggelengkan kepalanya, sekeras apapun nanti dirinya melupakan Raffa , pada akhirnya ia tidak bisa , tidak akan bisa, Cintanya terlanjur dalam kepada Raffa , sosok laki-laki yang sekarang bersetatus sebagai kakak iparnya .

Tiba-tiba

Ekhemm

Suara yang membuat Raffa terlonjak kaget , dan spontan melepaskan pelukannya dengan Alveria.








"Prinsip mencintai tanpa harus memiliki itu hanya kata orang putus asa! Kalau cinta kenapa tidak di perjuangkan? Itu baru prinsip"


"Cinta itu selalu Curiga. Itu bukti bahwa cinta harus memiliki"

_Jakarta_Alveria_



SalamRindu^^

Perjodohan 2 [<Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang