Pagi sekali Raffa sudah siap dengan pakaian terbaiknya untuk menghadiri acara seperti apa yang Shani katakan semalam, setelah beberapa menit yang lalu dirinya minta izin kepada majikannya untuk sedikit terlambat datang bekerja.
Sedikit merasa tidak enak karena hari pertama bekerja namun sudah izin untuk datang terlambat.
Dari arah tangga sana terlihat Shani dengan dress merahnya, amat sangat terlihat cantik di mata Raffa.
Rambut panjang sedikit gelombang, heels agak sedikit tinggi dengan warna yang senada dengan dress yang dipakainya, terlihat sangat pas dikenakanya.
"Inget kan sama ucapan aku semalam!?"ucap Shani dengan wajah datarnya, Raffa hanya mengangguk.
Sesampainya di kantor banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.ralat, lebih tepatnya kearah Shani.
Namun banyak juga karyawan khususnya wanita yang menatap Raffa dengan tatapan kagumnya.Entahlah Shani sedikit mendengus mendengar bisikan-bisikan karyawan perempuan yang membicarakan Raffa.
"Ekhmm" deheman keras Shani membuat bisikan-bisikan itu terhenti seketika, bagaimana tidak Shani menampilkan wajah super dinginnya, membuat mereka yang melihat merasa bergidik ngeri.
"Miss , maaf anda sudah dibtunggu di room private sama tuan" Shani hanya mengangguk mengiyakan.
Namun sebelum itu......
"Shani aku mau ke toilet sebentar" ucap Raffa kemudian berjalan berlainan arah dengan Shani.
Tanpa membalas ucapan Raffa , Shani melenggang pergi begitu saja."Selamat pagi" sapa Shani setelah berhadapan dengan keluarga besarnya.
"Pi" Shani berjalan kearah Papinya yang tengah berbincang dengan Pamanya.
"Shani, kok sendiri mana suami kamu?" Tn Adhitama menyambut kedatangan putrinya dengan senyum, sembari mencari menantunya.
"Ada, lagi di toilet" ucap Shani datar,Tn Adhitama mengangguk kemudian melanjutkan obrolannya dengan sang adik.
Di depan washtoufel Raffa membasuh wajahnya yang sedikit kusam akibat mengendarai motor bututnya.
Benar, Shani dan juga Raffa mengendarai kendaraan mereka masing-masing, dan Raffa memarkirkan motornya di dekat post satpam yang berjaga di depan, kata Shani biar tidak terlihat kalau dirinya istri dari seorang Raffa.
Tiba-tiba dari arah samping sepasang tangan membersihkan sisa sisa air di pipi Raffa menggunakan tissue.
"Ehh" Raffa tersentak kaget saat tiba-tiba ada seseorang yang berdiri disampingnya dengan tersenyum manis, terlebih seseorang itu berdiri sangat dekat dengannya dengan tangan yang masih sibuk membersihkan wajah basahnya.
"Haii" sapa orang itu dengan ramah.
Raffa masih terdiam karena sosok itu yang tiba-tiba berada di dekatnya.
"Aku kangen sama kamu" bisikny dengan lirih.
......
Acara sederhana yang hanya dihadiri oleh keluarga besar tn Adhitama dan juga para karyawan kantornya berjalan dengan tanpa kendala sedikitpun.
Terlihat dari mereka yang dengan hikmat menikmati waktu have fun nya dengan segelas lemon tea di tangan mereka masing-masing tanpa harus memikirkan lagi berkas berkas yang menumpuk untuk sementara waktu, disini Tn Adhitama sengaja tidak mengundang rekan bisnisnya yang lain , dirinya hanya berjaga takut acara tasyakuran ini dianggap sebagai rasa pamer karena perusahaannya berhasil menuntaskan proyek besar.
Tadi, setelah acara pemotongan tumpeng dengan dilanjutkan Shani yang mengucapkan atas rasa syukurnya dan Terimakasihnya kepada seluruh karyawanha yang telah giat membantu membangun perusahaan menjadi lebih maju dan berkembang karena pembangunan proyek mereka yang berjalan dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan 2 [<Continue]
Short StoryBagian 2 setiap insan manusia sudah pasti akan mendamba mempunyai rumah tangga yang harmonis, memiliki istri yang perhatian,memiliki sikap yang manis,lemah,lembut dan sudah pasti saling mencinta. namun bagaimana jika seandainya pernikahan yang dibay...