Extra Part 6. spesial Part

76 2 0
                                    

Terhitung sudah hampir 3 hari lebih Rakka tidak masuk kesekolah karena tubuhnya yang seperti ingin patah jika sedikit di gerakkan. Beruntung selama dia sakit ada Ica yang membantunya.

Cklekk

Bibirnya menyunggingkan senyum saat melihat Ica datang kerumahnya dengan seragam sekolah yang masih melekat.

"Ica langsung ke sini emangnya gak capek?" Gadis itu menggeleng setelah duduk si sofa yang berada di ruangan

"Gak capek Rakka"

Ica melihat sekeliling kamar yang terlihat rapi, berbeda dengan kebanyakan para laki laki yang kamarnya sudah pasti berantakan dan itu salah satu mengapa dia menyukai Raka yang minusnya cuma tidak peka saja kepadanya.

"Kamar kamu rapi beda sama kamar Kakak aku yang berantakan".

Raka terkekeh mendengar pujian secara tidak langsung itu.

"Kangen sekolah kangen juga sama-" Raka terdiam sejenak membayangkan wajah seseorang yang sangat dia rindukan beberapa hari ini

"Juga sama?".

"Ra-".

Ucapan Raka terpotong saat suara ketokan pintu terdengar, keduanya menoleh ke arah suara.

"Siapa?" tanya Raka pekan, Ica yang sama tidak taunya pun menggeleng

Ica berdiri mengintip dari jendela. Sedikit menggeser gorden dan terlihat seorang wanita dewasa yang terlihat begitu cantik berdiri di depan pintu.

"Ica siapa?"

"Ica gak tau, tapi dia ibu ibu cantik banget sumpah".

Karena penasaran Raka ikut mengintip melihat sesosok wanita cantik berdiri di depan pintunya.

"Kamu kenal?" Raka menggeleng "engga".

Sebelum membukakan pintu Raka memakai kacamata bulatnya dan merapikan rambutnya agar terlihat rapi dan itu semua tak lepas dari pandangan Ica.

Cklekk

"Cari siapa ya?"

Wanita itu memutar tubuhnya melihat seorang laki laki di depan nya dari atas sampai bawah .terlihat nerd?  Berdiri dengan wajah sedikit gugup Raka mencoba untuk tersenyum

"Benar ini rumahnya nak Raka?"

Sedikit binggung namun dia mengangguk pelan.

"I- iya benar, cari siapa ya Tan?".

Wanita itu terkekeh pelan melihat Raka yang terlihat gugup

"Gak cari siapa siapa dan oh ya Saya Shani mamanya Rasha". mendengar itu seketika Raka langsung menyalimi tangan mama pujaan hatinya itu.

"Kedatangan saya kesini cuma mau jenguk sekaligus ngobrol sama kamu, bisa kan nak?".

Sudah gugup tambah gugup pula Raka melihat tatapan tak biasa dari wanita yang bernama Shani itu. Pantas saja tatapan Rasha terlihat tajam jika ibunya saja sangar kayak gini.

"Iya- bisa kok- tan"

####

Di perpustakaan Rasha melihat lihat buku tanpa niat untuk membacanya, dia hanya ingin berjalan jalan sebentar di sini tanpa dilihat oleh siapapun. Padahal jam pelajaran sudah berakhir 30 menit yang lalu

Drtttt Drtttt

Mama🥰 iss calling

"Halo-".

Tubuh Rasha membeku mendengar suara seseorang di sebrang sana.

"Jadi kamu yang namanya Raka?".

Perjodohan 2 [<Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang