"Shani Ardinia Adhitama, aku ceraikan kamu dan talak satu aku jatuh sama kamu"
Deg
Degup jantung Shani bergemuruh mendengar talak satu Raffa kepada dirinya.
Tes
Satu cairan bening jatuh di pipi cantiknya.
.
.
.
.Tiba-tiba saja sebuah tangan menarik kasar Shani dan membuat tubuhnya tertarik ke suatu tempat,seketika Shani terbangun dari tidurnya, jantungnya berdetak dengan kencang, peluh membasahi wajahnya yang putih. mimpi. Itu cuman mimpi, tapi kenapa terasa begitu nyata baginya?
Shani menoleh kearah sekitar, Raffa dimana , kemana Pria itu, Shani melangkah menuju kearah dapur dengan tergesa-gesa, entah kenapa rasa takut menyelimuti hatinya,takut jika sewaktu-waktu pria itu pergi meninggalkannya seperti yang ada dalam mimpinya, dilihatnya pria itu tengah menyajikan masakannya diatas meja.
Tanpa ragu Shani berlari dan masuk kedalam pelukan pria itu untuk yang pertama kalinya selama mereka menikah.
Raffa tersentak kaget, hampir saja piring yang ada ditangannya melosot jatuh.
Shani memeluk tubuh Raffa dengan erat, entah apa maksudnya dirinya melakukan itu , intinya hatinya masih merasakan ketakutan , hanya mimpi namun begitu terasa nyata ."Shani , udah bangun ya, padahal aku ada niat buat bangunin kamu tadi, tapi keburu kamu yang bangun duluan" ucapnya dengan tangan yang masih memegang piring,Raffa menyadari wajah Shani yang sedikit pucat dengan keringat di sekitaran dahinya.
"Kamu mimpi buruk?" Shani mulai terisak membuat Raffa panik sendiri, tangannya dengan otomatis membalas pelukan Shani.
"Eh Shani" Shani langsung membenamkan wajahnya di ceruk leher Raffa dan membuat jantung pria itu berdetak dengan kencang.
Hening
Raffa membiarkan Shani menangis di pelukannya, entah apa yang Shani mimpikan sehingga membuatnya seperti itu.
Tiba-tiba
Brakk prang
Suara piring dan tubuh Raffa yang jatuh secara bersamaan.
Raffa terjungkal kebelakang saat Shani mendorong tubuhnya."Kamu ngapain peluk peluk!!" ucap Shani sembari dengan membersihkan pakaiannya seolah terkena kotoran, matanya menatap wajah Raffa tajam dengan sisa sidat air matanya.
Raffa meringis merasakan punggungnya yang nyeri tepentok sudut meja. "Kamu yang duluan peluk aku Shani" Raffa berdiri mendekat kearah Shani.
"Harusnya aku yang mau tanya kenapa kamu bangun bangun langsung lari peluk aku, kamu mimpi buruk?" Seolah-olah melupakan punggungnya yang merasakan nyeri Raffa berniat mengenggam tangannya Shani namun di tepisnya.
"Bukan urusan kamu!!"
.........
"Alveria papi sama mama mau kerumah Shani, kamu ikut kesana kan?" Tn Adhitama melihatnya putrinya yang tengah sibuk dengan tugas kuliahnya.
"Kalau tugasnya masih banyak kamu gak ikut juga gapapa" Adhitama meralat ucapannya, dengan cepat Alberia berucap.
"Malam-malam begini?" Adhitama mengangguk.
"Aku ikut Pi, tugas aku udah selesai kok" Alveria menutup laptopnya dan menatap Papinya.
"Aku juga udah lama gak ketemu sama kak Shani dan-"
"Yaya kakak ipar kan" ucap Adhitama menyela
Alveria tersenyum, kemudian beranjak masuk ke dalam kamar untuk siap-siap.
Terlihat ny Seira yang sudah siap dengan pakaian rapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan 2 [<Continue]
Short StoryBagian 2 setiap insan manusia sudah pasti akan mendamba mempunyai rumah tangga yang harmonis, memiliki istri yang perhatian,memiliki sikap yang manis,lemah,lembut dan sudah pasti saling mencinta. namun bagaimana jika seandainya pernikahan yang dibay...