37

117 13 0
                                    

"kak Shani hamill!!?" Lirih orang itu dengan suara bergetar kemudian pergi ke belakang.

Ny seira memeluk tubuh Shani dengan gembira dirinya ikut senang kala mengetahui anak sambungnya tengah hamil.

"Selamat ya sayang, di jaga kandungannya!"

Pagi yang sangat indah hari ini, Adhitama menepuk-nepuk pundak Raffa dengan senyumnya yang tak luntur

"Selamat ya nak kamu bakalan jadi ayah, jagain terus istri kamu sama calon anak kamu!"

"Iya Pi!" Ucap Raffa tersenyum

Kalau saat ini mereka tengah gembira dengan kabar Shani yang tengah hamil berbeda dengan Alveria yang saat ini tengah menatap kosong ke depan. Benarkah saat ini Kakanya tengah mengandung? Seakan tak percaya dengan takdir, secepat itu kah harapannya pupus begitu saja.

Satu bulir cairan bening jatuh di pipinya.

Untuk kesekian kalinya hatinya di buat patah dan itu terasa sangat menyakitkan untuknya, ia fikir kakaknya Shani tak akan pernah bisa menerima Raffa di kehidupannya dengan begitu harapan itu masih ada walaupun sedikit saja. Tapi ini?

"Sakit ya tuhan!" Lirih Alveria memegang dadanya yang merasakan sesak

"Alveria?!"

Suara yang tak asing lagi di pendengarannya, Alveria menoleh kebelakang terlihat Raffa yang saat ini tengah menatap ke arahnya.

Alveria membalikkan tubuhnya yang semula menghadap ke arah lain kemudian menatap mantan kekasihnya dengan perasaan sakit di hatinya.

"Entah aku harus ngucapin selamat atau gimana buat kamu, di sisi lain aku seneng denger kabar kak Shani hamil, tapi sisi lain lagi hati aku juga sakit banget dengernya!" Alveria terisak sementara Raffa masih diam tidak tau harus berbuat apa.

"Alveria" panggil Raffa

"Perihal masalah hati, semuanya masih sama , nama kamu gak pernah bisa hilang walaupun aku udah mencobanya sekeras apapun!"

Raffa menatap iba ke arah Alveria yang tengah menangis , sejahat utukah dirinya membuat hati perempuan itu terluka

"Maaf" hanya itu yang mampu dirinya katakan sekarang dan mungkin sampai nanti gadis itu bisa menghapus perasaannya sendiri

Masih dengan sisa air mata Alveria menatap Raffa dengan dalam, kakinya terangkat melangkah mendekat ke arah laki-laki itu

"Sekarang aku baru ingat dan aku juga mau tanya sama kamu!" Alveria berdiri tepat di hadapan Raffa matanya menatap tajam laki-laki itu

"Apa maksud kamu cium aku saat malam ulang tahun kak Shani? Apakah itu pertanda kalau masih ada kesempatan buat aku kembali sama kamu?" Alveria terus melangkahkan kakinya sedangkan Raffa mulai mundur kebelakang, terus hingga....

Dukk

Tubuh Raffa sudah mentok di dinding sudah tak ada lagi sisa ruang untuk dirinya menghindar.

"Kenapa, takut?" Alveria tersenyum smirik

"Al kamu kenapa" Raffa menatap ke sana kemari takut Shani melihat dan akan berujung dengan salah paham nantinya

Bisa saja dirinya mendorong tubuh Alveria namun ia urungkan saat di belakang sana terdapat benda yang membahayakan.

"Kamu takut kak Shani liat kita berdua,hm?" Alveria semakin mendekat namun tiba-tiba...

Srettt

Alveria menarik tangannya dengan kasar membawanya ke suatu tempat, karena dirinya yang tak siap dengan apa yang akan Alveria lakukan tubuhnya terseret dengan cepat begitu saja.

Perjodohan 2 [<Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang