20

183 8 1
                                    


Sudah hampir selama satu Minggu Raffa cuti dari pekerjaannya kini dirinya berangkat kembali untuk menjalankan tugasnya.

"Katanya cuman cuti dua hari kok sampai satu Minggu?" Siapa lagi kalau bukan Angelica yang tengah mendumel sebal , akibat supirnya yang terlalu lama mengambil cuti dirinya kadang merasa kerepotan jika harus membawa mobil sendiri.

"Maaf non ada urusan yang gak bisa saya tinggalkan jadi cuti satu Minggu" wajahnya menunduk rasa bersalah tentu saja ada hinggap di dalam hatinya.

"Yaudah ayo anterin ke kampus!" Angelica masuk kedalam mobil meninggalkan Raffa yang masih berada di luar.

"Ayo berangkat keburu telat Raffa!!" Teriak Angelica dari arah dalam

Di perjalanan hanya suara radio yang mengisi keheningan mereka berdua.
Angelica yang sibuk dengan melihat jalanan dari dekat kaca mobil.
Satu Minggu entah kenapa dirinya merasa uring-uringan hanya karena Raffa supirnya yang cuti begitu lama, entah karena dirinya yang malas membawa mobil sendiri kekampus atau karena dirinya yang .rindu?

Sementara Raffa hanya melihat Angelica melalui kaca spion mobil, terlihat pandangan gadis itu menatap ke arah luar dengan tatapan kosong. Dirinya merasa heran ,Mungkin karena terlalu banyak tumpukan tugas kampus . fikirnya

Mobil berhenti di depan universitas ternama tempat Angelica menempuh pendidikannya.

"Sudah sampai Non" Angelica keluar menutup pintu mobil dengan keras sampai Raffa sendiri terlonjak kaget .

Huhh, Raffa mengusap dadanya sabar , mungkin Angelica tengah ada tamu bulanan jadi sangat sensitif seperti tadi.

.....

"Jadi semalam Lo liat suami gue dijalan pas lagi beli sate?" Tanya Shani tanpa mengalihkan pandangannya dari Viny yang tengah menyeruput kopi panasnya.

Viny mengangguk "Tapi gak cuman laki Lo doang sih yang ada disana , dia gak sendirian"

"Maksudnya?"

"Gue liat suami Lo lagi gandengan tangan tuh sama cewek lain , dan kayaknya juga dia lebih muda deh dari pada Lo" Shani termenung, mungkinkah orang itu perempuan selingkuhan suaminya, kepalanya menggeleng cepat , mana mungkin Raffa berani berbuat seperti itu bisa-bisa kepalanya akan di tebas oleh papinya ....

Tapi ? bisa jadi kan kalau perempuan itu selingkuhan suaminya, lagi pula apa tadi Viny bilang? perempuan itu masih muda dan suaminya itu pun juga sama , tak kalah pintar dan juga tampan .....

Perempuan mana yang mampu menolak pesona Raffa, sudah tampan, baik, ramah, pengertian, penyayang pokoknya suaminya itu paket komplit deh ...

"Heh , ngelamunin apaan sihh?"

"Gak usah mikir macem-macem, siapa tau itu saudara jauh dia kan?" Viny menenangkan sahabatnya yang kini tengah terdiam termenung.

Shani menghembuskan nafasnya, fikiran liar nya menjadi-jadi sekarang takut hal yang tidak diinginkan itu benar adanya.

"Jujur gue takut Vin kalau dia beneran udah nyerah dengan sikap egois gue selama ini,terlepas omongan gue yang waktu itu gue bener-bener nyesel udah nyakitin perasaan dia"

"Dan- , gue rasa udah mulai suka sama dia" Shani berucap dengan getir meskipun kesalahannya begitu menumpuk dan mungkin sulit untuk di maafkan.

"Dia benci sama gue gak ya Vin?" Shani memandang lurus ke hamparan taman bunganya.

"Menurut gue ya benci sih engga cuman kecewa aja sih menurut gue , lagipula gue juga paham sama sikap dan sifat dia yang lembut gak mungkin lah dia benci sama Lo"

"Raffa itu kan baik, pengertian,ramah, ganteng, perduli dan orangnya juga gak neko-neko, coba aja gue yang kenal dia duluan daripada Lo, uhhh auto betah deh dirumah seharian gak ngapa-ngapain mandangin aja wajah gantengnya" Viny berucap tanpa wajah berdosanya tidak tau kah sedari tadi Shani mengepalkan tangannya menahan perasaannya yang mulai tak karuan.

"Kenapa bisa betah dirumah?" Tanya Shani menahan kekesalannya.

"Yah betah lah Shan orang punya suami ganteng baik masa di anggurin , sayang"

"Btw bisa kali gue jadi istri kedua" ucap Viny menaik turunkan alisnya.

Bugg

Habis sudah kesabaran Shani , reflek tangannya meninju bahu Viny dengan sedikit tenaga , enak saja seenak jidatnya ingin menjadi apa tadi? istri ke dua?
Niat saja pasti tidak akan dirinya biarkan, apalagi jika benar-benar terjadi akan Pastikan Viny menghilang dari tempat ini,biar saja walaupun Viny sahabatnya sendiri.

"Kenapa , Lo lagi gak ada niat jahat sama gue kan kalau benar gue jadi istri ke du Suami Lo?" Curiga Viny dengan memicingkan matanya.

"Sekali lagi Lo bahas itu, jangan salahin gue kalau Lo bakal cuman tinggal nama" tekan Shani di setiap katanya.

Viny hanya menyengir kuda "bercanda doang Shan"

"Oh iya" ucap Shani kembali memecah keheningan diantara mereka sesaat

"Apalagi sih" sewot Viny

"Lo kemarin liat Raffa di mana?"

......

"Jadi gimana om?  Zayyan lama lama kasian juga liat Cici yang mohon-mohon kayak kemarin" Zayyan menghembuskan nafasnya , meskipun merasa kesal dengan sikap Cici nya yang kadang semena-mena tapi rasa kasihan itu tetap ada

"Om rasa belum waktunya lagi , om cuman mau kasih Shani pelajaran supaya dia bisa mikir"

"Sebenarnya om juga merasa takut jika sewaktu-waktu Raffa menyerah dan pergi meninggalkan Shani sendiri"

Tn Adhitama menatap sedih kala fikiran buruknya akan benar-benar terjadi suatu hari nanti .
































SalamRindu^^

Perjodohan 2 [<Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang