23

193 10 1
                                    

"Maaf aku juga masih banyak kurangnya buat kamu , maaf aku juga belum bisa jadi suami yang baik nafkahin kamu seperti layaknya suami suami di luaran sana" Raffa menghela nafasnya

"Aku sadar ucapan kamu waktu itu benar-benar menampar keras dan buat aku sadar memang benar sesuatu yang di paksakan itu tidak akan pernah berjalan dengan baik"

"Dan ak-"

"Plis stop , maafin aku , aku janji gak bakal ulangin kesalahan yang sudah-sudah , mulai sekarang dan mulai detik ini kita mulai semuanya dari awal , kita perbaiki rumah tangga kita , kamu mau kan?"

"Shan aku-"

"Please kasih aku kesempatan buat perbaiki semuanya, aku janji bakal jadi istri yang baik buat kamu,enggak banyak nuntut apalagi ngatain kamu seperti yang udah-udah" Shani mengenggam tangan Raffa erat , berharap Raffa akan mengangguk atau memberikan jawaban sesuai dengan apa yang diharapkannya

Jujur sedikit ada perasaan takut kalau kalau Raffa berkata tidak dan melepaskan dirinya begitu saja, dirinya juga sadar kesalahannya bisa dibilang cukup membuat hati laki-laki itu terluka, sakit hati . Tapi bukankah setiap kesalahan pasti ada yang namanya kesempatan untuk memperbaiki? Katakan saja iya.

Raffa mengusap kepala Shani mulai dari rambut,alis,mata tajamnya,hidung dan terakhir pipi, diusapnya pipi Shani dengan lembut , dan untuk pertama kalinya dirinya melakukan itu.
Mata Shani terpejam sekejap merasakan tangan lembut Raffa membelai wajahnya.

"Seharusnya aku juga sadar , kamu gak bakalan ngelakuin hal itu kalau saja aku udah menuhin kriteria jadi pasangan kamu, dan sekarang jelas ,aku bukan laki-laki yang kamu kriteriakan itu"

"Kamu tau?" Mata Shani terbuka membalas tatapan lembut yang penuh dengan cinta itu kearahnya.

"Aku setiap malam selalu berdoa sama Tuhan untuk menjadi laki-laki yang baik dan juga bertanggung jawab dengan pasangannya, malam aku penuhi dengan doa dan curhat kapan aku bisa jadi seorang sosok suami yang sebenarnya , dan siang aku isi dengan usaha untuk bisa buat kamu bahagia juga"

"Dan aku juga sedikit bersyukur adanya kejadian malam itu jadi buat kamu sadar Shani , dan kepergian aku buat kamu bisa menumbuhkan rasa cinta kamu sama aku"

"Aku senang malam ini kamu jujur tentang perasaan kamu yang mulai merasakan getaran Yang orang sering sebut dengan. cinta" Raffa tersenyum menuntun Shani dan juga dirinya untuk duduk.

Ingatan-ingatan tentang dirinya yang melukai hati Raffa dan juga perlakuanya yang tidak baik masih terekam di memory Shani.
Bagaimana bisa seorang laki-laki yang baik,tampan dirinya sia-siakan begitu saja.
Hey disini seharusnya dirinya merasakan begitu beruntungnya memiliki Raffa di hidupnya bukan malah sebaliknya.

"Raffa, aku minta maaf sama kamu perlakuan aku memang buruk selama ini dan mungkin ngelukain hati dan juga perasaan kamu ,kamu salah soal kriteria itu. bukan karena kamu bukan kriteria aku yang buat sikap dan perilaku aku buruk , tapi memang dasarnya aja aku yang terlalu Denial , belum sadar akan perasaan aku sendiri, rasa itu hadir setelah aku merasa kehilangan kamu dan cinta itu memang sudah ada sejak-"

"Intinya aku gak tau pastinya kapan, tapi yang pasti aku udah sayang sama kamu Raffa"

"Maaf kalau kata-kata aku terlalu aneh buat kamu dengar tapi aku beneran jujur kok" Shani menyembunyikan wajahnya di dada Raffa malu dengan ucapannya sendiri.

Raffa mengulum senyumnya kala menyadari pipi Shani yang memerah entah karena apa , malu dengan ucapannya barusan atau mungkin malu dengan pernyataan sayangnya yang agak aneh.

"Shanii" Raffa menangkup kedua pipi Shani dengan tangannya, kemudian kepalanya mengangguk.

"Aku mau dan aku juga bakal kasih kesempatan buat kamu, ayo kita mulai semuanya dari awal, kita rancang dan susun untuk masa depan yang lebih lebih indah dari sekarang" Raffa menyatukan keningnya dengan Shani , dapat dirinya rasakan hembusan nafas Shani yang menerpa kulit wajahnya.

Tanpa Raffa duga Shani menyatukan kedua bibir mereka , tidak ada nafsu dalam ciuman itu , yang ada hanya ciuman untuk menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang kini akan mereka rangkai bersama.

I love you

Shani memeluk erat leher Raffa, betapa beruntungnya dia yang masih diberikan kesempatan untuk masih bisa memperbaiki pernikahanya, kejadian hari ini akan menjadi hari yang tak akan pernah dirinya lupakan.
Perlu di catat mulai detik ini Shani Ardinia Adhitama akan merangkai kisah kasih cinta mereka seperti orang-orang di luaran sana.

Raffa tersenyum bahagia di balik pelukannya dengan Shani, dirinya bersyukur akhirnya doa-doa yang selalu dirinya panjatkan kini di kabulkan dengan yang diatas sana.

I love you to my wife



















End ........









































Eh tapi boong
Di part part selanjutnya nantikan kisah Raffa dan juga Shani melewati berbagai badai yang akan mereka hadapi kedepan .....
Bagaimana cara mereka melalui dan menyikapi berbagai rintangan yang akan menggoyahkan pernikahan mereka .....
Dan nantikan kisahnya.....
Yuhuuu






SalamRindu^^

Perjodohan 2 [<Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang