Pukul 4 pagi Raffa terbangun dari tidurnya, suara adzan menggema di masjid sana, Raffa terduduk di ruang tengah sembari mengumpulkan nyawanya .
Setelah merasa lebih baik Raffa menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Sementara di kamar atas terlihat seorang perempuan masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Tok tok tok
Raffa mengetok pintu kamar Shani , membangunkan untuk sholat berjamaah.
"Shani..
Merasa pintu kamar yang tidak dikunci dari dalam Raffa membuka knop pintu dengan pelan.
Dilihatnya Shani masih asik bergulat dengan dunia mimpinya, Raffa mendekat berniat membangunkan Shani , namun........
Tiba-tiba mata indah milik Shani terbuka perlahan , Raffa tersenyum, ternyata membangunkan Shani tidak sesulit yang ia fikirkan .
"Ngapain kamu disini" tanya Shani sesaat setelah nyawanya terkumpul.
"Aku mau-"
"Gausah aku lagi gak sholat" ketus Shani saat tau apa tujuan Raffa masuk ke dalam kamarnya, terlihat dari pakaian yang dikenakan menggunakan sarung dan juga peci.
Raffa hanya mengangguk kemudian keluar dari kamar.
Setelah selesai dengan ibadahnya , Raffa mulai membersihkan rumah , seperti apa yang sering dilakukan bi Iyem lakukan, mulai dari menyapu, mengepel,mencuci baju, semuanya Raffa lakukan dengan sendiri.
Peluh membasahi dahi Raffa , sesekali ia seka menggunakan kaos oblongnya.
Pukul 6 pagi Shani sudah rapi dengan pakaian kantornya, bisa dibilang wajah semanis dan secantik Shani mungkin orang-orang tidak akan percaya bahwa dibalik itu Shani yang masih terlihat muda namun ternyata sudah memiliki seorang suami, terlebih pernikahanya dengan Raffa tidak di sebarluaskan di publik karena.malu. jadi yahh wajar saja tidak ada orang yang tau.
Di dapur Raffa tengah memasak nasi goreng untuk sarapan dirinya dan juga Shani. istrinya
Setelah 15 menit berkutat dengan dapur akhirnya nasi goreng buatannya pun jadi, di siapkanya nasi itu diatas meja ruang makan .
"Sipp" ucap Raffa tersenyum puas dengan hasil usahanya.
Di arah tangga terlihat Shani dengan wajah datarnya tengah berjalan menuruni anak tangga satu persatu.
"Shan sarapan dulu , aku udah masak nasi goreng kesukaan kamu tadi" Shani menghentikan langkahnya.
"Aku sarapan di kantor" singkat, padat dan jelas,Kemudian melanjutkan langkahnya kembali.
Raffa menatap kepergian Shani dengan perasaannya yang sedikit kecewa.
Raffa berjalan ke arah dapur, ah lebih tepatnya di meja makan, dirinya terduduk kemudian menikmati sepiring nasi goreng dengan Berteman sepi. Alias sendiri
.......
Panas terik matahari tak pernah sekalipun membuat perjuangan Raffa untuk mencari pekerjaan pupus begitu saja.
Langkah demi langkah kakinya tertuju dengan begitu semangatnya, Raffa cuman berharap semoga keajaiban menghampirinya hari ini.
Meskipun tubuhnya merasakan lelah yang teramat sangat namun Raffa menguatkan dirinya untuk terus tidak berhenti mencari.
Namun tiba-tiba........
Raffa Merasakan kakinya yang mulai lemas, dirinya terduduk di bawah pohon yang rindang , mengurangi rasa pusing juga yang tiba-tiba menyerang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan 2 [<Continue]
Short StoryBagian 2 setiap insan manusia sudah pasti akan mendamba mempunyai rumah tangga yang harmonis, memiliki istri yang perhatian,memiliki sikap yang manis,lemah,lembut dan sudah pasti saling mencinta. namun bagaimana jika seandainya pernikahan yang dibay...