Jujur, ini stok bab terakhir yang aku punya, dan bbrp hari ini aku belum sempet ngetik lagi buat nambah bab. Jadi, habis ini aku belum bisa fast update lagi kayak sebelumnya.
Harap maklum yaaa 🙏 soalnya aku jg lagi puasa.
Happy reading, guys!
***
PART 17
Keira benar-benar pergi ke salah satu mall dengan menaiki ojek online, dan tadi ia sama sekali tidak berharap kalau Jeandra akan mencegahnya pergi naik ojek, lalu mengantarnya dengan suka rela. Karena ia tahu diri dan memaklumi kenapa Jeandra bisa bersikap seperti ini. Meski begitu, ia tetap kesal karena lamanya ojek online yang mau menerima orderan dari dirinya. Sehingga ia pun membutuhkan waktu sekitar 15 menit-an sebelum benar-benar mendapatkan driver dan kembali dibuat menunggu sebelum dirinya ditemui di titik jemput.
Begitu sampai di salah satu cafe yang ada di mall—tempat di mana Keira membuat janji temu dengan Atika, ternyata Atika sudah lebih dulu sampai di sana, dan langsung tersenyum sembari melambaikan tangan ke arah dirinya yang baru saja datang.
Keira lantas melangkahkan kakinya mendekati perempuan itu, dan langsung menyadari kalau Atika sudah mengubah gaya rambut.
“Kamu potong rambut?”
Atika mengangguk. “Bagus gak? Tadinya mau aku potong sebahu, tapi kata kapsternya bagusan dibentuk. Jadinya dibentuk layer.”
“Mirip sama rambut kamu,” imbuh Atika. Karena potongan rambut mereka saat ini memang terlihat hampir sama. Bedanya, rambutnya Atika adalah versi agak pendek dari rambutnya Keira. Karena Keira pun sudah cukup lama tidak memotong rambutnya. Tetapi, sejak dulu ia memang setia dengan potongan rambut layer yang cocok di wajah.
“Bagus kok, cocok juga sama kamu.”
Tak lama setelah itu, mereka pun mulai memesan menu dan asyik mengobrol. Sampai akhirnya, Atika menyadari kalau Keira memakai cincin baru di jari manis tangan kanannya. Karena sebelumnya, gadis itu memang sudah sering memakai cincin di sana. Tetapi, bukan cincin yang dipakainya sekarang. Melainkan cincin yang satunya, yang saat ini sudah berpindah di jari manis tangan kirinya Keira.
“Oh, ini ...,” Keira menarik tangan kanannya dari meja dan tersenyum kikuk ke arah Atika. “ ... iya, baru.”
Keira tidak pernah menceritakan kepada siapa pun kalau saat ini ia sudah resmi menikah, dan ia pun tidak pernah melepaskan cincin pernikahan dari jari manis tangan kanannya semenjak Jeandra menyematkan cincin itu di sana.
Selain karena cincinnya bagus dan mahal, serta cocok di jari manis tangannya yang ramping dan panjang, ia juga tidak memiliki alasan lain untuk tidak memakainya. Lagi pula, sejak dulu ia juga sering memakai cincin di jari manis tangan kiri ataupun tangan kanannya. Hingga membuat orang lain kadang salah paham dan menganggapnya sudah menikah ataupun memiliki tunangan, padahal aslinya ia hanya iseng saja memakaikan cincin di sana.
Namun, sekarang sudah berbeda. Cincin itu benar-benar memiliki arti yang sesungguhnya. Karena ia sudah resmi menikah dan berstatus sebagai seorang istri bagi seseorang. Tetapi, ia ragu untuk terbuka kepada Atika dan menceritakan tentang apa yang telah terjadi di dalam hidupnya.
Untungnya Atika tidak membahas tentang cincinnya lagi setelah perempuan itu melemparkan candaan kalau ia pasti sedang banyak duit. Makanya bisa membeli cincin baru yang terlihat berkali-kali lipat jauh lebih cantik.
***
Selain mengobrol sekaligus makan dengan Atika, Keira juga turut diajak berjalan-jalan di mall. Niat awalnya hanya ingin mencuci mata sembari menemani Atika yang ingin membeli parfum, tapi akhirnya Keira tergelitik untuk berbelanja, hingga mampir ke beberapa toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saturday Night
RomanceKeira tidak menduga kalau malam acara resepsi pernikahan sang kakak malah akan membawa malapetaka bagi dirinya. Ia terjebak dalam hubungan satu malam bersama seorang pria. Celakanya lagi, pria itu sudah memiliki seorang tunangan dan mungkin tak lama...