Jangan lupa mampir dan follow akunku di KaryaKarsa yaw!
Happy reading, guys~~~
***
PART 36
“Mas,“
“Hmm?”
“Yang semalem ....”
“Apa?”
“Aku ngapain?”
Jeandra yang masih memejamkan mata, tampak terkekeh geli. “Memangnya kamu ngapain?”
“Ya ... gak tahu,“ jawab Keira dengan nada ragu.
“Kamu aja gak tahu, apa lagi aku?”
“Ish!” Keira langsung terlihat sebal dan menggebuk dada telanjang pria itu. Karena Jeandra memang masih shirtless di dalam selimut. Berbeda dengan dirinya yang sudah memakai piama berlengan panjang. Karena saat ia terbangun di tengah malam akibat kehausan dan kelaparan, Jeandra langsung mengambilkan setelan piama yang baru untuk dirinya. Dan ... ya, pilihan piama pria itu memang selalu yang panjang-panjang. Ini terjadi sejak insiden lingerie berwarna peach tempo hari. Karena Jeandra takut kalau ia dan anak mereka akan masuk angin.
“Jawab serius, waktu aku mabuk, memangnya aku udah ngapain kamu?” tanya Keira tak lama setelah itu. Setelah Jeandra selesai beraduh-aduh.
“Coba kamu inget-inget sendiri.”
Keira langsung menggeleng. Ia tidak ingat sama sekali.
“Ya udah, itu artinya kamu enggak boleh nginget-nginget soal malam itu lagi.“
“Ck! Kamu mah!“
Jeandra tampak kembali terkekeh. Membiarkan istrinya itu mengambil jarak sembari bersungut-sungut kesal, karena tidak berhasil mendapatkan jawaban yang sedang dia inginkan.
“Oh iya, pagi ini kamu mau sarapan apa?” tanya Jeandra, yang sukses membuat raut wajah Keira langsung berubah. Wanita itu tampak menoleh lagi ke arah dirinya dengan lebih bersemangat.
“Nasi goreng buatan kamu aja, boleh gak, Mas?”
“Boleh.”
Keira langsung tersenyum senang, kemudian ia pun mulai mengabsen topping apa saja yang harus ada di nasi goreng miliknya. Sedangkan Jeandra hanya diam, mendengarkan dan memperhatikan wanita itu selama dia sibuk berbicara.
Keira bilang, ia ingin nasi goreng dengan potongan sosis yang banyak, jangan terlalu pedas, dan di atasnya ada taburan telur dadar serta kerupuk udang.
Jeandra langsung mengiakan. Karena tidak mungkin juga ia menolak permintaan dari istrinya. Sebisa mungkin ia akan selalu berusaha, supaya apa pun yang diminta oleh wanita itu bisa langsung tersedia.
***
“Mas, sebentar lagi kan kamu ultah,“ ucap Keira sore itu, sembari menatap jemari lentiknya yang sedang bermain-main di dada bidang Jeandra yang tertutupi oleh pakaian. Karena saat ini mereka berdua tengah bersantai di atas sofa bed ruang tengah. Menonton pertandingan tennis beberapa artis ibu kota dengan dirinya yang bersandar nyaman di dada bidang suaminya.
“He-em. Terus kenapa?”
“Kamu mau kado apa?” Keira mendongak, menatap ke arah Jeandra yang sedang fokus menonton pertandingan.
Jeandra lantas menunduk, balas menatap Keira. Tetapi, sebelum ia menjawab, wanita itu sudah lebih dulu memutuskan pandangan mereka sembari melanjutkan. “Eh, kayaknya gak usah. Kan aku gak punya uang. Kamu yang punya. Mending nanti kamu beli sendiri aja kadonya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Saturday Night
RomanceKeira tidak menduga kalau malam acara resepsi pernikahan sang kakak malah akan membawa malapetaka bagi dirinya. Ia terjebak dalam hubungan satu malam bersama seorang pria. Celakanya lagi, pria itu sudah memiliki seorang tunangan dan mungkin tak lama...