MAS DOSEN | 09

13.7K 416 8
                                    

... HAPPY READING ...

"Takdir memang misteri. Manusia hanya bisa mengira dan menduga ke mana takdir atas pilihan hidupnya bergulir karena Tuhan mengaruniai akal dan budi, karena manusia bukan sebentuk boneka."

- Aveus Har -
@rnxyss

🕊🕊🕊

Jarum jam menunjukkan pukul 16 : 20 WIB, sedari tadi Arlettha masih saja memikirkan mimpi buruknya, ia takut hal tersebut benar-benar terjadi dan kembali terulang. Apa yang harus di lakukan Arlettha jika benar-benar terjadi?

"Nggak, nggak mungkin Tuhan sejahat itu sama gue. Pasti ini cuma minpi biasa."

"Tuhan, jika mimpi itu tidak baik untukku jauhkan-lah, jika itu baik untukku dekatkan lah."

Walaupun ia sudah berusaha tidak memikirkan hal tersebut namun selalu saja terfikirkan.

Tok tok

Terdengar suara ketukan pintu membuat Arlettha tersadar dari lamunannya. Ia pun beranjak dari tempat tidur dan segera membukakan pintu kamarnya.

"Aunty!!" ucap Arsylla gemas.

Arlettha yang melihat kedatangan keponakannya itu langsung menggendong dan membawanya ke atas ranjang.

"Sama siapa?"

"Mama, papa dan dek Naufal."

Arlettha tersenyum, keponakannya yang satu ini sangat pintar. Walaupun usianya masih dibilang mudah yakni 4 tahun tapi tutur kata dan pintarnya seperti dewasa.

Mata Arsylla tertuju pada kucing yang baru saja keluar dari tempat tidurnya. Ia segera turun dan menghampiri kucing tersebut.

"Aunty, ini punya aunty?"

Arlettha memangguk diiringi menghampiri Arsylla. "Iya, namanya Mikki."

"Cewek atau cowok?"

"Cewek. Sylla suka?"

"Suka, tapi Mama gak boleh. Katanya Sylla gak bisa ngurus."

Arlettha tertawa kecil sambil mengacak-acak rambut keponakannya ini, gemas sekali pikirnya. "Mama kamu benar, kalo sudah besar kaya aunty Lettha, Sylla baru boleh pelihara."

"Siap bos."

Mereka pun asik bermain dengan Mikki si kucing yang di temui di sebuah jalanan dekat komplek rumahnya.

***

Malam hari, Arlettha mencari-cari makanan dan minuman secara online dikarenakan ia tidak boleh keluar, sangat menyebalkan.

"Apa lagi ya?"

Sudah begitu banyak makanan dan minuman yang ia pesan. Padahal di lemari es masih banyak makanan, Arlettha bukan tipikal orang boros namun ia hanya ingin mencoba menu yang berbeda.

"Kak Naura, mau mesen apa biar sekalian?"

Naura tampak berfikir kemudian menjawab, "pizza aja enak kali nih dek."

Arlettha pun mencari macam-macam pizza dan memesannya tak lupa dengan makanan kesukaan orang tuanya.

Setelah tiga puluh menit, satu per satu pesanan sampai. Arlettha tampak berbinar dengan pizza keju dan daging itu, namun pesanan yang ia lebih dahulu belum datang.

Mereka pun makan pizza bersama-sama di ruang keluarga, tak hanya itu saja banyak makanan yang lainnya.

Suara Bell membuat Arlettha senang, ia yakin es krim yang tengah viral itu sampai.

MAS DOSEN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang