... HAPPY READING ...
Sepulang dari taman, Arga langsung menelphone Wilona. Ia harus bisa memastikan siapa yang berada di taman itu. Namun sehabis makan malam tadi, nomor Wilona tak kunjung di angkat, hingga sekarang ke-17 kalinya ia menelphone Wilona.
"Please, angkat. Angkat."
Tak lama kemudian telphone itu terhubungi, dengan cepat Arga menanyakan siapa yang berada didalam foto yang Wilona upload di salah satu media sosial.
"Wil, please kasih tau gue, lu pasti tau kan keberadaan, Arlettha?"
"Jawab gue, Wil," tak kunjung di jawab oleh Wilona, hingga Arga mengacak-acak rambutnya frustrasi.
"WILONA!!"
"Enggak! Gue lagi nggak sama Arlettha, Rayyan!! Itu temen gue yang di Jepang!" bentak Wilona dari sebrang sana, ia tidak mau jika Arlettha harus kembali terluka dengan Arga. Walaupun ia sudah mengetahui Arga sudah sepenuhnya mengingat semua kejadian masa lalu itu.
"Jangan bohong sama gue, Wil. Gue tau lu lagi sama Arlettha!" ucap Arga dengan tegas.
Wilon mengembuskan nafasnya kasar, "gue benar-benar gak tau keberadaan Arlettha dimana, Arga Rayyan Dirgantara!"
"Percuma lu tanya ke gue! Karna gue gak tau keeradaan Arlettha dimana. Emangnya lu ada masalah apa sama Arlettha? Sampai-sampai gak tau keberadaan istri sendiri?" sindir Wilona dari balik telephone tersebut, ia hanya ingin memancing Arga untuk mengatakan semuanya.
"Gue... gue udah melakukan kesalahan yang gue gak ingat saratus persen,'' lirih Arga sambil memjamkan matanya.
"Terus Arlettha kabur karena sudah capek dengan ulah lu?"
Arga memangguk tanpa menjawab kata sedikit pun.
"Gimana sama orang tua Arlettha? Gue yakin pasti dia gak bakal ikhlas kalo putrinya di khianati pria kek lu!"
Arga diam, benar juga. Pasti semua orang tua tidak akan tinggal diam jika putrinya di sakiti oleh lelaki yang ia percaya selama ini. Airmata Arga kembali menetes setelah sekian lama ia tahan.
Ia jadi mengingat momen sebelum dirinya benar-benar kembali kerumhnya.
Saat dirinya ia ingin pulang, ia melihat sebuah mobil yang masuk ke dalam perkarangan rumah keluarga Chandra. Ia pun segera kembali ke dalam mobilnya untuk segera menemui orang tua Arlettha.
Sesampai di depan halaman rumah keluarga Chandra, Arga berdiri diam di sana. Ia terus saja memandangi punggung orang tua Arlettba yang sepertinya baru pulang dari rumah sakit. Terlihat dari Buna Daisy yang di dorong menggunakan kursi roda.
"Bun, Pah," panggil Arga pelan, mampu membuat mereka berhenti dan menoleh bersamaan.
Papa Yudha langsung saja memasuki Buna Daisy dan mentutup rumah serta langsung menghampiri menantunya.
"Pah?"
Bugh!
Sebuah pukulan yang mendarat di rahang Arga.
"PUAS KAMU?! PUAS SUDAH MEMBUAT KELUARGA SAYA HANCUR?!"
Arga menunduk tak mampu melihat ayah mertuanya, ia sangat pantas mendapatkan hal ini bahkan lebih pun ia sanggup asalkan ia mengetahui keberadaan Arlettha.
"KARENA KAMU, ISTRI SAYA HARUS DI RAWAT DI RUMAH SAKIT! DAN KARENA KAMU, PUTRI SAYA HAMPIR SAJA KEHILANGAN ANAKNYA!"
Setelah mengatakan hal itu, Papa Yudha langsung berlari kebelakang dan membuka pintu mobil kemudian mengambil sebuah berkas yang di taru dalam map coklat.
Papa Yudha dengan kasar langsung melempas map coklat itu pada muka Arga.
"Silahkan kamu tanda tangan!"
Arga terdiam membaca judul map itu, sebuah surat dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
"Pah?!" kini Arga mulai berani menatap ayah mertuanya.
"Silahkan tanda tangan, tuan Arga terhormat!"
Arga menggeleng keras, kemudian ia membunggukan tubuhnya hingga dirinya benar-benar sujud di kaki Papa Yudha. Pandangan itu tidak luput dari warga sekitar.
"Pah, tolong, beri Arga waktu untuk menyelesaikan masalah ini, pah. Arga mohon," lirih Arga sambil seenggukkan.
"Beri Arga waktu untuk untuk menyelesaikan semua ini. Arga akan menyelesaikan semua ini." pinta Arga kembali sambil mentap wajah Papa Yudha.
Papa Yudha kemudian membangunkan tubub Arga, namun, Arga menggeleng keras.
"Bangun Arga!" bentak Papa Yudha.
Arga kemudian bangkit sambil di bantu oleh Papa Yudha. Ia menatap papa Yudha dengan berkaca-kaca.
"Pah? Boleh kan? Kasih saya waktu untuk menyelesaikan semua ini?" tanya kembali Arga sambil meneteskan airmatanya.
Papa Yudha menatap wajah menantunya dengan datar, ia menepuk bahu Arga cukup keras. "Papa beri waktu 5 × 24 jam. Pergilah!" setelah mengucapkan hal itu Papa Yudha langsung masuk ke dalam tanpa mengizinkan Arga mencium punggung tangannya.
Mengingat momen kejadian itu sangat pedih, ia hanya membutuhkan waktu 5 hari. Jika lebih dari itu mungkin semua akan berakhir yang tidak semestinya.
"Bantu gue, Wil. Gue tau Arlettha sama lu. Please, gue gak mau masalah ini berakhir begitu aja. Gue mohon, Wil." terdengar sekali dari nada Arga yang memohon.
Wilona menghembuskan nafasnya kasar, "okey, dengan satu syarat! Kalo lu sakitin Arlettha lagi gue gak bakal segan-segan bawa Arlettha pergi bahkan sampai semua orang tidak tahu keberadaan keberadaan Arlettha. Gimana? Berani gak?"
"Okey! Gue terima!" ucap Arga dengan tegas, ia sudah mengetahui jika Wilona memiliki sifat yang menantang.
"Oke! Keren! Arlettha sama gue, ada di Jepang. Weekend besok gue bakal ke sebuah taman yang ada di Tokyo," ucap Wilona kemudian memutuskan sambungan telephone tersebut.
Arga tersenyum senang, ia langsung berlari ke arah lemari pakaian dan mengambio beberapa beserta menelphone Bino untuk memesankan tiket pesawat ke Jepang malam hari ini. Ia tidak sabar untuk menemui istrinya dan meminta maaf apa yang telah ia lakukan selama ini.
***
Wilona segera memutuskan sambungan telephonennya karena mendengar sebuah langkah masuk ke dalam. Ternyata benar saja, Arlettha baru saja kembali dari sebuah acara yang di selenggarakan di hotel ini.
"Semoga akhir kisah lu, akan bahagia Letth. Maaf gue harus mengetahui keberadaan kita saat ini, karena gue tau lu pasti masih mencintai dan sayang sama Arga," batin Wilona sambil menatap Arlettha yang duduk santai dengan minuman yang ia bawa.
... BERSAMBUNG ...
Jakarta, 6 Juni 2023Hi! Maaf kemarin gak update, aku sibuk banget kemarin, hehe 😅
Jangan lupa votmen!
Aku masih belum nemuin yang bakal aku follback. Maybe aku bakal ganti syarat follback atau follow akun kalian, yaitu ....
nungguin ya?
Besok aku kasih tau sekalian ada part yang bikin baper 🤗
Maaf banyak typo 😉
Sampai jumpa di akhir bab nanti!! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DOSEN [ END ]
Random> vote & komen di setiap part < Sebuah perjalanan kisah cinta yang rumit. Mereka di takdirkan bersama bukan karena cinta, melainkan sebuah ikatan perjodohan yang di buat oleh orang tuanya. Memiliki masa lalu yang cukup membuat mereka trauma, bagaim...