MAS DOSEN | 10

14.6K 379 2
                                    

... HAPPY READING ...

“Ketika seorang suami dan istri saling berpandangan dengan penuh cinta, Allah melihat mereka dengan belas kasih.”

- HR. Bukhari -
@rnxyss

🕊🕊🕊



Sudah hampir tiga jam acara repsepsi berlangsung, kini mereka sedang berada di kamar Arlettha sambil menunaikan kewajiban mereka sebagai umat islam, yakni sholat isya'. Ini pertama kalinya mereka beribadah bersama-sama.

Arlettha tersenyum mendengar lantunan surah Ar-Rahman yang di bacakan oleh suaminya, sangat enak di dengar dan merdu. Sungguh Arlettha sangat beruntung menjadi istri Arga.

Tok tok

Terdengar suara ketukan pintu, membuat Arga memberhentikan bacaannya. Ia pun menatap Arlettha meminta untuk membukan pintu.

Arlettha mengerti dengan hal itu, ia segera membuka pintu. Terlihat Arsylla yang menggunakai pakaian tidur.

"Kenapa sayang?" tanya Arlettha lembut sambil memegang pipi keponakannya itu.

Arsylla menatap Arga yang sedang merapihkan alat ibadahnya ke tempat kemudian menatap Arlettha kembali. "Di suruh makan sama, Nenek."

Arlettha memangguk dan matanya tertuju pada Naufal, keponakannya yang ke dua menaiki undakan anak tangga dengan perlahan.

"Adek kamu tuh," ucap Arlettha memberi tahu.

Arsylla menoleh lalu membuang muka begitu aja, "gak liat! Adek nakal," ujar Arsylla sambil melipatkan tangan di dada tak lupa dengan wajah yang cemberut.

"Gak boleh gitu, kenapa emangnya?"

"Masa Mikki mau di tidurin. Kata adek Mikki itu bantal!!"

Arlettha tertawa dan mulai menggendong Naufal. "Kamu jadiin Mikki bantal, hmm?"

Naufal memangguk gemas. "Iki emas," jawab Naufal sambil bertepuk tangan.

"Iya Mikki gemas, tapi gak boleh di tidurin ya? Nanti Mikki kesakitan, okey boy?" Naufal hanya memangguk sambil menunjuk Arga di dalam.

"Iya itu om, kenapa sayang?"

"Ndong!"

Arlettha bingung, ia masih tidak tahu suaminya ini suka anak kecil atau tidak. "Om Arga gak bisa sayang, Om Arga capek. Sama aunty aja ya?" Naufal kembali memangguk. "Ya sudah yuk kita makan, sudah di tunggu Nenek," sambung Arlettha pada kedua ponakannya itu.

Sebelum meninggalkan kamar, Arlettha menghampiri Arga mengucapkan untuk makan malam. Di ruang makan sudah terpenuhi makanan dan juga minuman, mungkin orang yang ada di sana bingung mau menu apa, semuanya enak. Apa lagi menu saat ini buatan Bi Asih.

"Dek, suaminya sendokin atuh," ujar Arhan ketika melihat adiknya masih saja bengong.

"Hah?"

"Seterah! Ngomong sama anak baru gede agak-agak menguras tenaga," sindir Arhan.

Naura menatap tajam suaminya dan mencubit pelan lengan suaminya itu, membuat sang empu kesakitan. "Kalo ngomong gak di filter dulu," cibir Naura.

Buna Daisy pun datang sambil membawa menu favorite Arlettha, yakni bakwan jagung.

"Aduh sayang, suaminya di sendokin. Jangan di diemin gitu," ujar Buna Daisy sambil menaru bakwan Jagung di meja.

Arlettha paham sekarang, dan mulai menyendoki makanan untuk Arga. Tapi ia tak tahu makanan kesukaan Arga apa.

MAS DOSEN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang