MAS DOSEN | 12

12.9K 404 1
                                    

... HAPPY READING ...

"Jika kamu mau di dengar dan di pahami. Maka, kamu harus mendengar dan memahami sekitar-mu terlebih dahulu."

- Mas Dosen -
@rnxyss

🕊🕊🕊


Setelah beberapa hari usai dan mendekorasi rumah sesuai keinginan Arlettha, kini mereka resmi menempati rumah tersebut untuk selama-lamanya. Rumah yang cukup besar dan perpaduan warna yang bagus.

Pagi hari Arlettha sudah berada di dapur, menyiapkan makanan untuk suaminya tercinta. Dengan lihai Arlettha menggunakan peralatan dapur, ini sudah biasa bagi dirinya.

"Selesai!"

Arlettha pun berjalan menarukan hasil masakannya ke meja makan, setelah itu ia akan membangunkan Arga. Waktu menunjukkan pukul 05 : 50 WIB.

Arlettha memasuki kamar yang bernuansa abu-abu yang cukup luas. Matanya terus mencari keberadaan suaminya, tapi di tempat tidur ia tidak menemukan. Indra pendengarannya mendengar suara germetik air, ia berjalan dan mengetuk menanyakan apa suaminya di dalam.

"Pak, bapak di dalam?"

"Iya!" ucap Arga sedikit keras, takut-takut tidak di dengar oleh Arlettha.

"Bajunya sudah saya siapkan di meja, makanan sudah siap. Bapak langsung turun aja ya," ucap Arlettha dengan lembut.

"Iya!"

Setelah mendapatkan jawaban dari suaminya, Arlettha pun pergi ke meja rias untuk bersiap-siap ke kampus karena hari ini ia kedapatkan jam pagi.

***

Di dalam mobil, Arga dan Arlettha tak berbicara sedikit pun hanya terdengar sebuah lagu dengan volume kecil yang mengisi keheningan itu.

Ini adalah hari pertama mereka kembali ke kampus setelah acara pernikahan. Arlettha dengan status baru, untung saja anak kampus tidak begitu banyak yang di undang. Walaupun ia akan tau makin lama akan ketahuan ia sudah menikah dengan dosen baru.

Arlettha pun melihat handphonennya, ternyata ada sebuah chat dari sahabatnya. Ia masih bertanya-tanya siapa yang suaminya ziarah?

"Pak,"

"Hmm," balas Arga dengan tetap fokus pada jalanan.

"Saya mau tanya sesuatu boleh?"

"Bo—sebentar," ucap Arga dan memasangkan aerphone pada telinga kanannya.

Arlettha tersenyum dan memangguk.

Arga menoleh sebentar pada Arlettha yang temgah sibuk melihat pemandangan Ibukota Jakarta. Tak terasa mereka sudah sampai di perkarangan kampus.

"Bapak gak turun?"

Arga menggeleng. "Tidak, hari ini saya harus meeting. Lagi pula saya tidak ada jam mengajar." Arlettha memangguk paham.

"Kalo mau pulang chat saya, nanti saya jemput."

Arlettha kembali memangguk. Dan mengambil tangan kanan Arga. "Saya kuliah dulu, pak. Bapak hati-hati."

Arga hanya memangguk tanpa menjawab. Baru saja Arlettha ingin membuka pintu, Arga berucap sesuatu.

"Yang rajin belajarnya. Pahami apa kata dosen, jika kurang paham tanyakan." Arlettha kembali memangguk dan keluar meninggalkan mobil Arga.

***

Pembelajaran telah usai beberapa menit lalu. Arlettha maupun Bella sedang di cafe dekat kampus.

MAS DOSEN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang