Sebelum baca ceritanya aku mau jelasin sedikit di bab ini dan kedepannya.
Di sini itu tuh lagi 2 negara yaa, Indonesia dan Jepang. Dimana Jepang lebih cepat 2 jam dari pada Indonesia.
Ada bebeberapa Bahasa Inggris yang aku cantumkan di dialog saat di Jepang. Buat yang kurang paham sama artinya sudah aku siapkan versi Indonesianya di bagian dalam kurung.
Enjoy gaiis!!
-----------------
... HAPPY READING ...
Bandar Udara Intenational Tokyo, Jepang. Baru saja melanding-kan pesawat Garuda Indonesia GA 847 dengan selamat, tepat pukul 08 : 50 Waktu Jepang. Terdapat dua wanita yang sedang mendorong sebuah koper menuju tujuannya selanjutnya.
"Kita mau kemana lagi, Letth?" tanya Wilona bingung, sedari tadi ia terus saja berjalan tanpa tujuan.
"Hotel," balas Arlettha dengan santai. Dirinya sudah mempersiapkan secara matang untuk kepergiannya saat ini, bahkan dirinya tidak mengetahui jika di Indonesia sana terdapat sebuah masalah.
Mereka terus berjalan hingga tiba di sebuah tempat dimana banyak taxi dan kendaran lainnya. Mereka pun berjalan dan mendekati salah satu pemilik taxi terdekatnya.
"Excuse me, sir," ucap Arlettha menggunakan bahasa inggris, dirinya tidak begitu mahir dalam Bahasa Jepang. Walaupun beberapa tahu, ia takut akan salah mengucapkan hal tersebut. (Permisi, pak.)
Pemilik taxi itu menoleh pada Arlettha dan Wilona, matanya yang sedikit sipit dan memiliki tubuh yang tinggi. Tertanda di sebuah baju yang ia pakai, bernama Ryu Akira.
"Can i help you?" tanya pemilik taxi itu sambil melihat sebuah koper yang di pegang Arlettha maupun Wilona. (Bisa saya bantu?)
Arlettha memangguk sembari tersenyum tipis, "yes, can you take us Hotel Shinagawa Prince?" (Ya, bisakah kamu mengantarkan kami ke Hotel Shinagawa Prince?)
"Sure! Come here," ajak pemilik taxi itu kepada mereka, untuk segera di antarkan ke Hotel Shinagawa Prince yang terletak di kota Shinagawa yang tidak terlalu jauh dari bandara tersebut.
Arlettha maupun Wilona pun segera menaiki taxi khas Jepang tersebut, sementara barang yang dibawakannya itu di masukkan ke dalam bagasi mobil oleh Pak Akira.
Perjalanan dari Bandar Udara International Tokyo, Jepang ke Hotel Shinagawa Prince membutuhkan sekitar 30 menit. Selama di pejalanan, dirinya hanya memandangi kota Tokyo yang sangat indah ini.
***
Di sebuah ruangan dengan pendingin ruangan yang cukup kencang, terdapat seseorang yang sedang membuka sebuah flashdisk hitam yang tertanda AR. Arga sudah menanyakan kepada Bino maupun Ghevano, tapi tidak ada satupun yang mengenalnya.
Sebuah file yang di berinama hari bahagia AR membuat Arga semakin penasaran, entah ada apa dirinya sangat tertarik dengan dokumen tersebut.
Begitu banyak foto dan video seseorang yang memakai baju pengantin senada berwarna putih. Ia sampai terkejut jika seseorang di dalam foto tersebut adalah dirinya dan Arlettha. Namun ia tidak pernah mengingat apapun.
Video berputar, hingga terdengar sebuah lantunan ijab qobul yang membuat kepalanya semakin sakit. Bayang-bayang pada video tersebut berputar begitu kencang dari benaknya.
"Akh, sakit," rintih Arga sambil memeganggi kepala yang terasa perih.
Pintu terbuka terlihat Albino yang sedang membawakan berkas untuk ditanda tangani oleh Arga, namun Albino malah melihat atasannya yang kesakitan seperti itu.
"Pak?"
Pandangan Arga semakin buram dan tidak jelas, tak lama pun dirinya tidak sadarkan diri di atas meja. Segera Albino meminta salah satu karyawan dan membawakan Arga ke rumah sakit terdekat.
***
Waktu makan siang sedang berlangsung, di sebuah restoran mewah tempat ruangan tertentu terdapat dua pria paruh baya yang sedang bersatu di sebuah meja besar.
"Yudha, saya mohon beri waktu Arga kesempatan sekali lagi. Dia seperti itu karena belum begitu banyak yang ia ingat," bantah Papa Rasyid di sela-sela makan mereka.
"Tapi putramu sudah membuat putri kesayanganku terluka, bahkan cucuku hampir terluka karena ulah putramu, Rasyid," ujar Papa Yudha dengan nada tidak suka.
Tak lama kemudian sebuah dering handphone berbunyi nyaring dengan keras membuat mereka menatap layar tersebut.
"Albino," ucap Papa Rasyid memberi tahu.
Papa Yudha memangguk dan mempersilahkan sahabat lamanya menganggkat telephone tersebut. Papa Rasyid terdiam dan menatap Papa Yudha yang sibuk memakan makanan yang ia pesan. Setelah percakapan itu berakhir, Papa Rasyid kembali duduk dengan perasaan yang gelisah.
"Kenapa?" tanya Papa Yudha yang tahu dengan ekspresi sahabatnya.
"Rayyan pingsan, dan sampai sekarang belum sadarkan diri," ucap Papa Rasyid menatap Papa Yudha, "aku harus segera ke rumah sakit untuk memastikan putraku. Aku minta tolong sama kamu, Yudh, tolong jangan ikut campur urusan mereka. Biarkan mereka selesaikan dengan baik. Aku yakin Rayyan dan Arlettha akan bisa menyelesaikan masalah itu," sambung Papa Rasyid kemudian berpamitan meninggalkan ruangan reatoran ini.
***
Di ruangan dengan berbau khas obat, Arga terbaring lemah, perlahan iris matanya menerima cahaya lampu dengan baik hingga terbuka sempurna. Ia melihat sekeliling, hanya sebuah suster yang menyiapkan infus.
"Sus," panggil Arga pelan.
Suster bernama Ghea pun menoleh, "iya pak? Ada saya bisa bantu?" tanya suster Ghea lembut.
"Istri saya, istri saya kemana? Dia baik-baik saja kan? Dia tidak terluka kan?" tanya Arga dengan bergitu banyak. Bahkan suster Ghea tampak bingung.
"Tenangkan pikiran bapak, biar saya panggilan dokter Kim," izin Suster Ghea dan meninggalkan ruang rawat Arga.
Tak membutuhkan waktu panjang, Dokter Kim dan Suster Ghea sampai. Segera Dokter Kim memerika Arga dengan teliti.
"Dok, istri saya kemana? Dia baik-baik saja kan? Dia tidak terluka kan dok?" tanya Arga dengan cepat.
"Tenang ya pak. Bapak baru saja mengalamu pemulihan ingatan. Bapak harus tenang dan berpikir secara perlahan," ujar Dokter Kim menenangkan Arga.
Tak di sangka, Arga membuka selang infus begitu saja hingga tanggannya terluka, "ARLETTHA!!"
Dokter Kim pun segera meminta Suster Ghea untuk memanggil keluarga dekatnya, smentara Arga di beri obat penenang.
"Arlettha, kamu dimana?" lirih Arga sebelum matanya benar-benar tertutup sempurna.
... BERSAMBUNG ...
Jakarta, 31 Mei 2023Alo!! Aku kembali lagi 👋
Maaf kemarin gak update karena aku kecapean dan agak kurang enak badan juga, semoga besok dan seterusnya bisa lancar update yaa.
Hore Arga ingat Arlettha lagi, yey! 👏
Jangan lupa mampir ke akun tiktok akyu @wattpadran_ yang males carinya udah aku siapkan di bio wattpad ku tinggal klik dan follow.
Spesial juga buat hari ini secara acak dari vote pertama part ini dan pengikut aku, bakal dapat follback. Kira-kira siapa yaa? 🤔
Nanti aku share di IG @wp.rnxyss buat yang kedapetan follback. Enjoy gaiis!!
Jangan lupa vote dan komen!!
See youu ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DOSEN [ END ]
Acak> vote & komen di setiap part < Sebuah perjalanan kisah cinta yang rumit. Mereka di takdirkan bersama bukan karena cinta, melainkan sebuah ikatan perjodohan yang di buat oleh orang tuanya. Memiliki masa lalu yang cukup membuat mereka trauma, bagaim...