... HAPPY READING ...
"Aku pernah mencintai dan kehilangan. Lalu aku mulai percaya, semuanya baik-baik saja. Terkadang apa yang kita kira sebagai sesuatu yang terbaik hanyalah permulaan dari apa yang benar-benar baik untuk kita."
- Nikki Rowe -
@rnxyss🕊🕊🕊
Setelah mereka saling terbuka pada malam hari itu, kini mereka satu sama lain mulai belajar mencintai dan mengikhlaskan apa yang terjadi. Hari libur ini, Arlettha dan Arga berniat untuk ke makam Queenza setelah itu pergi ke rumah Mama Sarah. Arga mendapati telephone dari Mamanya, jika ia sedang rindu dengan menantu kesayangannya.
Jarum jam menunjukkan pukul 08 : 30 WIB, Arlettha dan Arga sedang di perjalanan menuju TPU Anggrek. Mereka juga sudah membawa buket mawar putih kesukaan Queenza.
Tak lama mobil Arga berhenti di parkiran TPU Anggrek, mereka turun dan segera memasuki area pemakaman. Ini sudah sekian kalinya Arlettha kembali, mulai suka dan duka ia dapatkan disini. Tapi ia harus mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
Mereka sudah sampai di makam Queenza Violen makam yang di penuhi rumput hijau dan bunga yang sudah layu. Mereka pun membersihkan daun-daun kering yang ada di samping undukan tanah tersebut. Setelah semua rapi, Arlettha menarukan satu buket bunga mawar putih. Ia tersenyum memegangi batu nisan milik Queenza.
"Assalamualaikum, Queen."
"Sehat selalu ya disana? Kamu pasti bahagia sekarang."
"Queen, terimakasih sudah menghadirkan Arga di sisi aku. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu Arga untuk menghilangkan trauma itu."
Arlettha terdiam menatap suaminya yang sedang melamun. "Makasih ya? Kamu gak perlu khawatir, Pak Arga akan bahagia bersama aku. Kamu juga harus bahagia di sana. Suatu saat nanti aku kita akan bertemu, Queen."
Arga tersenyum dan merangkul Arlettha, ia mendengar suara isak tangis Arlettha yang cukup pelan.
"Nangis aja," ucap Arga pelan.
Arga terus menenangkan istrinya dan dalam hati ia berdo'a untuk mengikhlaskan kekasihnya yang membuat dirinya bahagia.
"Aku bersyukur Queen. Bersyukur memiliki kamu yang mengisi hati aku sekian lamanya. Dan aku bersyukur memiliki istri yang baik dan selalu kuat. Queen mungkin sudah saatnya aku mengikhlaskan kepergian kamu. Walaupun aku tau mengikhlaskan bukanlah hal yang mudah, tapi aku akan coba Queen."
"Terimakasih atas kenangan yang indah. Bantu aku membuat kenangan indah bersama Arlettha juga ya?"
Setelah cukup lama mereka mendo'akan Queenza. Mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Mama Sarah yang tidak jauh dari TPU Anggrek ini.
***
"Pak, nanti mampir ke toko kue dulu ya?"
Arge menoleh dan tersenyum. "Untuk apa? Mama mau ajak kamu buat kue di sana. Yang lain saja ya?"
Arlettha memangguk dan menuruti apa ucapan suaminya. Mobil Arga melaju dengan kecepatan rata-rata. Tidak ada ucapan di dalam mobil itu. Mereka saling diam, mungkin belum terbiasa.
Tak lama mobil Arga sudah terparkir sempurna di rumah mewah milik Dirgantara. Arga keluar terlebih dahulu kemudian membukakan pintu untuk istrinya.
"Terimakasih,"
Arga tersenyum. Entah ada apa, Arga menggandenh Arlettha untuk masuk ke dalam rumah orang tuanya. Arlettha yang mendapat perlakuan itu terdiam.
"Assalamualaikum, mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DOSEN [ END ]
Random> vote & komen di setiap part < Sebuah perjalanan kisah cinta yang rumit. Mereka di takdirkan bersama bukan karena cinta, melainkan sebuah ikatan perjodohan yang di buat oleh orang tuanya. Memiliki masa lalu yang cukup membuat mereka trauma, bagaim...