MAS DOSEN | 29

8.4K 241 0
                                    

... HAPPY READING ...

"Percayalah akan kehemdak Tuhan. Setiap masalah akan selalu ada penyelesaian.
Badai pasti berlalu."

- Mas Dosen -
@rnxyss

🕊🕊🕊


Sudah hampir satu minggu Arlettha maupun Wilona menyiapkan berkas-berkas yang akan ia kirimkan pada kantor polisi Jakarta Selatan. Arlettha tampak bersemangat ketika masalah ini akan berakhir dan hampir menemukan titik terang. Mereka hanya membutuhkan satu bukti dan segera di serahkan kepada Pak Ridwan.

Mereka saat ini sudah berada di restoran terdekat kampus Arlettha. Tiba-tiba saja Wilona mengajak Arlettha lunch bersama.

"Letth, lu beneran gak papa?" khawatir Wilona. Sedari tadi Arlettha terus aja mual dengan makanan di depannya. Padahal makanan yanh ia pesan adalah makanan yang ia suka, yaitu steak.

"Gak tau mual banget," jawab Arlettha sedikit kesulitan karena tangannya mendekap hidung mancungnya.

Wilona menatap Arlettha serius. Apa dugaan selama ini benar?

"Letth, jangan-jangan lu hamil!"

Arlettha terkejut. Apa-apa ini, bisa-bisanya sahabatnya langsung menebak seperti itu.

"Gak tau. Gue dah lama gak datang bulan," curah Arlettha dengan raut wajah yang bingung.

"Nah! Tante gue juga gitu, biasanya kalau gak datang bulan hamil. Cek aja coba, siapa tau ponakan gue beneran hadir."

Arlettha menggeleng lemah, ia sudah mengecek beberapa hari lalu namun nihil. Tidak ada apa-apa yang terjadi.

"Periksa dulu Letth, siapa tau beneran," paksa Wilona.

Arlettha menenunduk. "Gue takut, Wil. Gue takut hasilnya gak sesuai ekspetasi gue. Gak sesuai dengan realita itu menyakitkan, Wil."

Wilona tersenyum dan menggengam erat tangan Arlettha. "Lo percaya kan sama Tuhan lu? Please Lettha, periksa yaa? Gue yakin 1000% ponakan gue hadir di perut lu."

Arlettha hanya pasrah dan memangguk setuju. Mereka pun menghabiskan makanan yang ia pesan sebelum pergi ke rumah sakit terdekat.

***

Wilona pun mengantarkan Arlettha ke Rumah Sakit Kejora, dimana suaminya di rawat. Wilona terus saja menggenggam tangan Arlettha jika ekspetasinya saat ini akan mendapatkan realita yang menyenangkan.

Untung saja ruangan cek kehamilan sepi, membuat Arlettha tidak menunggu lama. Kini giliran Arlettha yang masuk, jantungnya berdetak lebih dari biasanya. Ia takut akan di hancurkan kembali dengan harapan.

Dokter wanita yang masih muda pun mulai memerikaa Arlettha. Tuhan memang adil, di saat seseorang takut akan hal itu terulang, Tuhan menyiapkan hal yang hebat.

"Selamat, bu atas kehamilannya. Kandungan ibu saat ini baru memasuki 2 minggu."

"Tolong di jaga dengan baik ya, dan banyak-banyak buah dan sayur."

Arlettha tersenyum, ia menatap Wilona yamg tak kala harunya. Bahkan Wilona sudah tidak sabar untuk melihat keponakannya nanti. Tapi apakah ia bisa?

"Ini hasil USG dan resep vitamin yang harus ibu minum di setiap harinya."

"Sekali lagi saya mengucapkan selamat atas kehamilan yang ....."

"Pertama," balas Arlettha dengan cepat.

Arlettha pun berterimakasih kepada Dokter Lisa dan mengajak Wilona untuk bertemu keluarganya, namun Wilona tidak bisa karena harus menyiapkan rencana yang akan dilaksanakan nanti malam.

Arlettha berjalan dengan senyum mengembang, tangannya terus saja menegelus perut yang masih rata itu.

"Sehat-sehat ya sayang," sapa Arlettha pada si calon bayi.

Kakinya terhenti, ketika melihat Mama Sarah dan Papa Rasyid yang baru saja keluar dari ruang ICU. Ia mencium punggung tangan mereka dan terus tersenyum.

"Kamu kenapa senyum-senyum terus hmm?" tanya Mama Sarah penasaran.

Arlettha terdiam ia masih saja tersenyum. "Aku punya hadiah buat mama dan papa, kalian merem yaa?"

Orang tua Arga langsung saja menuruti permintaan menantunya, ada rasa penasaran pada mereka.

"Hitungan ke tiga kalian boleh buka mata," titah Arlettha.

"Satu,"

"Dua,"

"Tiga, ayo buka matanya!" seru Arlertha. Mama Sarah dan Papa Rasyid pun membuka matanya perlahan dan melihat sebuah amplop surat dengan berlogo runah sakit ini.

"Silahkan buka, mama dan papa," izin Arlettha yang terus saya bahagia.

Mama Sarah terharu bahkan ia mendekap mulutnya tak percaya. Penantiannya selama ini akhirnya berhasil.

"Ini beneran? Papa bakal jadi oppa?" Papa Rasyid masih tidak percaya dengan kejutan yang di berikan menantunya ini.

Arlettha memangguk semangat dan tersenyum. "Iya! Mama sama papa bakal punya cucu!"

Mama Sarah pun memeluk menantu kesayangannya itu dan mengucap syukur kepada Tuhan yang terlah memberikan hikmah dan hadiah di masa mereka bersedih.

"Selamat ya sayang, akhirnya kamu akan menjadi ibu."

Arlettha tersenyum, "terimakasih ma," balas Arlettha tak kalah ramah.

Ia pun meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan ICU, ia akan memberi kabar bahagia ini pada suaminya.

Ia terharu kala melihat suaminya yang masih saja setia tertidur. Bahkan kepalanya masih senantiasa di perban. Ia pun duduk di samping brankar Arga dan menggenggam tangan kekar Arga lalu meletakkannya di pipi.

"Selamat sore, suaminya Arlettha."

"Sudah hampir dua minggu loh kamu gak bangun-bangun. Aku kangen tau,"

"Mas, aku punya hadiah buat kamu," Arlettha pun segera mengeluarkan amplop yang berisi foto USG dan surat keterangan dokter dari tasnya. "Kamu lihat gak? Yang kecil itu, dia itu anak kamu tau. Ternyata benih kamu cepet banget tumbuh ya?"

"Mas ayo bangun, kamu pasti bakal bahagia banget ketemu benih kamu yang sudah tumbuh di perut aku."

"Mas, rindu itu berat. Tolong, cepat sadar demi aku."

"Jangan pernah tinggalin aku dan anak kita nanti, aku percaya Tuhan akan memberikan pelangi setelah badai menempuh."

Arlettha pun berdiri dan mencium kening Arga lama. Mulutnya saat ini berdekatan dengan telinga kanan Arga.

"Aku akan selalu menantikan kamu mas, sampai kapan pun itu."

"Cepat sadar pangeran-nya Arlettha."

Arlettha tersenyum dan menghapus air mata yang terjatuh di pipi Arga. "Mas, aku minta restunya kepada kamu, untuk menjalani misi nanti malam. Semoga kamu merestui dan mempermudah hal ini."

"I love you, Arga Dirgantara."

... BERSAMBUNG ...
Jakarta, 12 Mei 2023

Gais!!
Finally!! Akhirnya penantian Arlettha hadir. Tinggal wish-wish selanjutnya.

Yuk kasih semangat author biar bisa menyenangkan hati kalian semua 😁💘

Mohon maaf kalo ada typo ☺

Dah yaa segitu dulu, jangan lupa vote dan komen!!

See you next chapter ❤

MAS DOSEN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang