hello

72 9 2
                                    

14 tahun kemudian.

..

POV : zeara qiezha adinata.

~~~~~

◇◇◇◇◇

        "Diem ah ponirah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Diem ah ponirah..", gumamku kesal sambil mengalihkan posisi kepalaku menjadi menelungkup pada kedua tanganku di atas meja.
2.3 detik sebelumnya baru kurasakan kelakuan tangannya yang menarik-narik helaian tipis rambutku dari belakang.

Tidak ada respon suara sedikit pun dari sasha dan aku yang masih terkantuk-kantuk pun memilih untuk melanjutkan kembali pengembaraan di pulau mimpi bersama sejuta hayalanku di sana.

Namun sepertinya perempuan itu tak ada jera-jeranya juga menjailiku, beliau malah menarik beberapa helai rambutku lagi, dan kali ini lebih kasar.

"iisshhtt...", aku pun bangun sambil menghembuskan nafas keras,
"Shaa~ mm.. eh??",
Ucapanku langsung terhenti seketika saat mendapati ternyata pelaku yang menariki rambutku barusan bukanlah sasha-mvret melainkan guru mapel fisikaku, pak jaka suryohadikusuma atmaja~
*jaya raya merdeka indonesia pusaka tanah air beta.

okay... now you've headed for the on tip of horn,
You can to be 'mamfuss' ara.. 🗿

Aku menelan ludah kecil ketika mendapatkan tatapan galak dan marah dari guruku tersebut. Namun aku tak bisa memungkiri betapa rupa pak jaka sekarang,1⁰0 dengan kacamata bulat minus extra tebal model jadul dan sebuah tahi lalat permanen di pipinya.

Kamvrettt..

Tuhan, ara tahu ini berdosa tapi tolong kuatkan iman ara agar tidak bengek saat melihat rupa ciptaanmu yang satu ini tuhan..

Terimakasih,

Aku bingung untuk bagaimana mengondisikan ekspresi wajahku setenang mungkin sekarang.

"beraninya kamu tidur saat jam pelajaran saya??", tanya beliau galak.

Aku yang tengah menunduk untuk menyembunyikan wajah bengekku sebelumnya pun mengangkat kepala dan menatap ke arah guruku itu,
"hm, pelajaran? ini kan lagi jam ujian harian pak~",

Aku memang sudah menyelesaikan ujian harian kali ini 20 menit setelah jam ujian dimulai, sedangkan waktu untuk mengerjakan ujiannya adalah 1 jam. Jadi.. daripada tidak berbuat apa-apa atau berisik lebih baik untuk merajut mimpi bukan?

"diteliti lagi jawabannya", titah pak Jaka dengan nada bicara yang masih galak. Kuanggukkan kepalaku sekali, "sudah pak..",

"2×!",

"5× malahan", jawabku enteng berharap agar beliau berhenti menyuruhku lagi mengoreksi soal.

"ah, mana ada??, pasti masih ada yang salah, diteliti lagi sampai jawabannya benar semua", pungkas pak Jaka no debate pada akhirnya.

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang