Bunyi guyuran air shower juga senandung lirih memecah sunyi di malam hari. Menghantarkan suasana yang teramat tenang dan damai. Jam sudah menunjukan pukul delapan lebih sebelas menit waktu setempat dan Leedo masih asik dengan kegiatan mandinya. Setelah beraktivitas seharian di penghujung minggu kurang rasanya bila tidak merilekskan tubuh dengan guyuran air shower yang menyejukkan. Dan itulah yang di lakukan Leedo saat ini.
Namun tak berselang lama bunyi gemericik air tersebut berhenti dan pintu kamar mandi terbuka. Kepulan asap tipis mengepul dari sana bersamaan dengan semerbak wangi sabun menguar ke seluruh penjuru ruangan. Leedo keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk yang melingkar di pinggang. Bulir-bulir air masih terlihat di beberapa bagian tubuhnya dan rambutnya yang setengah basah juga masih meneteskan air. Ia berlalu begitu saja menuju ranjang dan merebahkan diri di sana tanpa berniat mengganti baju ataupun mengeringkan rambutnya terlebih dahulu. Kalau saja Eomma nya sedang berada di apartemennya sudah dipastikan kalau telinganya akan memerah dan berdenyut panas.
" Hahhh " ia menghela nafas panjang sembari meraih ponselnya yang tergeletak tak jauh dari tempat ia berbaring. Mengeceknya dan mendapati beberapa notifikasi pesan.
Eomma :
|Annyeong Hakkie
|Eomma baru saja pulang dari rumah sakit. Eomma dengar dari rekan kerja Eomma dia melihatmu di rumah sakit. Apa kau baik-baik saja?Ne, aku baik-baik saja|
Aku ke rumah sakit karena mengantar temanku Eomma, jadi tak| perlu khawatir| Ah, begitu. Syukurlah kalau anak Eomma baik-baik saja
| Eomma memesankanmu makanan, jangan lupa dimakan Ne...Ne, gomawo Eomma |
|Ne adeul
|Cha, istirahatlah. Jangan sampai kelelahan. Selamat malam HakkieLeedo tersenyum tipis mendapati pesan-pesan tersebut. Ia besyukur memiliki keluarga yang begitu peduli. Eomma nya yang tak henti menghujaminya dengan limpahan kasih sayang dan juga Appa nya yang terkadang melakukan hal yang sama. Walaupun mereka sering disibukkan dengan karir masing-masing tetapi mereka juga tak pernah lupa kalau ada Leedo yang menunggu mereka pulang.
Tetapi semenjak memasuki dunia perkuliahan Leedo memutuskan untuk tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya. Ia lebih memilih tinggal di sebuah apartemen yang di belikan Appa nya. Ia memutuskan hal itu bukan atas dasar masalah atau apa, ia hanya ingin hidup mandiri.
Leedo memejamkan matanya sejenak, hari ini terlalu melelahkan baginya. Ia yang sedari pagi mengalami berbagai hal di luar nalar hingga dipertemukan dengan seorang gadis misterius tak hanya membuatnya lelah secara harfiah tetapi juga batinnya. Entah mengapa ia merasa bersalah karena meninggalkan gadis itu di luar sana sendirian.
" Hahhh apa yang sedang dilakukan gadis itu sekarang? Apa dia masih berkeliaran di luar sana sendirian? " Tanyanya menerawang menatapi langit-langit kamar. Lengannya ia bawa ke atas kepala lalu ia jadikan bantal. Ia jadi memikirkan nasib gadis itu.
" Apa dia baik-baik saja? " Gumamnya, mengalihkan pandang ke arah pemandangan kota yang terpampang dari jendela raksasa di sisi ruangan.
" Sial! " Umpatnya, Leedo tiba-tiba bangkit dari tidurnya dan berjalan tergesa menuju lemari pakaian. Mengambil pakaian yang berada di tumpukan teratas lalu memakainya. Setelah itu ia bergegas keluar dan mulai menyusuri jalanan kota setelah mengeluarkan mobilnya dari area parkir apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Prince(ss) ✿ONEUS✿
Fantasy✯ Series 1 ✯ #Scandalous Highlanders Lorytta MacLawry harus rela terpental dari dimensi era sassannach inggris yang kemudian datang ke dimensi modern setelah membaca sebuah buku berjudul ' The Lost Prince(ss) ' dan dipertemukan dengan seorang lelaki...