07. The Strange

176 112 426
                                    

" Hyung! " Panggil seseorang berbisik pada Leedo yang mengendap-endap masuk ke dalam kelas. Leedo segera masuk dan menghampiri lelaki bersurai hitam itu. Untuk pertama kalinya ia terlambat dalam semester ini. Tapi beruntung sang dosen terlihat tak menyadari kedatangannya yang telat lima menit dari jadwal pagi.

" Tumben kau terlambat hyung? " Tanya Dongju yang duduk tepat di sampingnya.

Sedangkan satu lelaki mungil dengan surai blonde yang mirip dengan Leedo hanya menelisik penampilannya dari atas ke bawah. Tak lama ia menggelengkan kepalanya dan berucap.

" Apa kau baru saja menerjang badai hyung? " Sindirnya kala mendapati surai pirang emas milik Leedo yang semrawut.

Bukannya memperbaiki tatanan rambutnya setelah mendapat cibiran itu, Leedo justru semakin mengacak-acak surainya. Dan tanpa mengucap sepatah katapun ia memilih fokus memperhatikan lelaki paruh baya yang kini sibuk mengoceh di depan sana.

" Hey Hyung, ada apa dengannya? " Tanya Dongju pada Hwanwoong yang duduk tepat di depannya.

Hwanwoong hanya menghendikan bahunya sebagai balas atas pertanyaan Dongju. Ia juga ikut memperhatikan lelaki yang dua tahun lebih tua darinya itu. Sekilas penampilannya memang tak berbeda jauh dari hari-hari biasa tapi Hwanwoong tau arti tatapannya, pun ekspresinya yang tampak sangat tak biasa.

" Yeo Hwanwoong! " Teguran keras itu akhirnya membuatnya tersadar dan mengalihkan pandangan ke arah semula. Menatap lelaki paruh baya yang tadi menegurnya.

" Ne Saem " jawabnya sembari berbalik dan memfokuskan diri.

Terlepas dari mereka berdua, Leedo sebenarnya tidak benar-benar memperhatikan. Pandangannya memang tertuju pada layar yang menampakkan biasan dari proyektor dengan berbagai tabel warna-warni tapi pikirannya berkelana jauh. Lebih tepatnya berkelana kembali ke apartemennya.

Ia meninggalkan gadis itu sendirian. Tapi bukan itu masalah utamanya, masalahnya ialah ia masih belum bisa memproses kejadian semalam. Otaknya yang biasa merespon dengan cepat tiba-tiba berhenti bekerja saat dihadapkan dengan sesuatu hal yang misterius, seperti gadis itu.

Hingga kelas berakhir pada pukul 11.30 waktu setempat Leedo sama sekali tak dapat menangkap pelajaran hari itu. Dalam benaknya tetap tersemat nama Lorytta, Glengask, dan Highlands. Nama-nama itu selayaknya matra dan terus terngiang dalam telinga.

" Hey-hey.. kau mau kemana Hyung? " Tanya Dongju saat mendapati Leedo yang membereskan alat tulisnya dengan tergesa.

" Eitss, kau mau kemana Hyung? Hari ini kita ada jan-... " Hwanwoong mencoba memblokir jalan Leedo dengan tubuh mungilnya tapi belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya ia sudah terlebih dahulu disela.

" Tidak sekarang Woong-ah,... Aku sedang ada urusan lain. " Sela Leedo.

" Tapi-... ".

" Lusa saja kau datang ke apartemenku kita bahas di sana " selanya lagi, memotong protesan Dongju dan segera melenggang pergi.

Baik Dongju maupun Hwanwoong hanya saling berpandangan dalam diam. Keduanya sama-sama bingung dengan perilaku temannya yang satu itu. Leedo benar-benar aneh dimata mereka hari ini, dari ia yang lebih sering terdiam dari biasanya dan juga ia yang lebih memilih menunda proyek tugas mereka bertiga. Ini benar-benar diluar kebiasaannya.

Sedangkan di sisi lain Leedo bergegas menuju tempat dimana ia memarkirkan mobilnya tadi. Ia tak peduli dengan kedua temannya itu yang lebih ia khawatirkan adalah keberadaan Lorytta. Sesegera mungkin ia menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya ke luar dari area Kampus. Tujuannya hanya satu yaitu kembali ke apartemen dan menagih hutang penjelasan lain dari Lorytta. Serta mencari solusi dari permasalahan ini.

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang