42. It's Not A Dream ∆18+

67 29 14
                                    

Note :

Agak 18+ yaaa, jadi yang underage minggir dulu ^°^
Yang ngeyel, Nana nggak tanggung jawab

"Aku akan segera kembali Leird, aku hanya ingin mengambilkan mu handuk. Tunggu di sini."

"Tidak mawuu..." Rengek Leedo.

"Leird...kalau begitu apa yang kau mau?"

"Aku ingin kencing," ujar Leedo tiba-tiba.

"Apa?"

"Aku ingin kencing," ulang Leedo dengan suara yang kian mengecil.

"Eum, baiklah. Aku akan membantumu berdiri kalau begitu. Kau bisa melakukannya sendiri kan Leird? Sementara kau menyelesaikan urusanmu aku akan menyiapkan baju ganti, bagaimana? Kalau begitu ayo berdiri, kubantu." Lorytta memegangi kedua pundak Leedo, sedikit menariknya agar berdiri. Perbedaan massa antara dirinya dan tuan beruang sedikit membuatnya  kewalahan, terlebih setelah pria itu benar-benar menumpukan massanya pada kedua pundaknya.

"Aku ingin kencing,"

"Iya Leird, kau bisa melakukannya sekarang setelah aku keluar dari sini. Kau bisa menuntaskan-..."

"Di celana."

"Kau bilang apa?"

"Aku kencing... Di celana."

Bayangan tersebut singgah dalam mimpi Leedo yang mana membuat si empunya mimpi mencebikkan bibirnya lucu. Entah apa maksud ia melakukan tindakan tersebut. Yang jelas agaknya ia terlalu terbawa mimpi yang ia selami. Bayangan lain tak lama singgah setelah bayangan semula memudar dan hilang tanpa jejak, menampakkan seorang gadis mungil yang nampak kepayahan menyangga tubuh besar miliknya

"Aihh Leird, jangan begini. Ayo berdiri lebih tegak, aku tidak bisa melihat resleting celanamu." Lorytta dengan kesal mendorong tubuh itu agar sedikit menjauh, namun percuma, usaha yang dilakukannya sia-sia. Yang ada tubuh itu semakin rapat menempel padanya dan kian membuatnya kesulitan. Dengan tangan yang bergerak asal di bawah sana, Lorytta mencoba menemukan resleting celana tersebut, menurunkannya dengan susah payah.

Leedo bergerak-gerak samar dalam tidurnya, melenguh berat saat dirasanya pusat tubuh miliknya berdenyut nyeri seakan tengah membangun ereksi yang tak taunya begitu tegang.

Dalam bayangan ia melihat sosok gadis yang sibuk menurunkan celana denim yang ia kenakan, dengan berbekal insting dan gerakan acak yang masih terasa amatiran, membuatnya kian mendesah ribut saat tangan mungil nan halus tersebut tak sengaja menyentak miliknya yang begitu tegang, menghantarkan rangsang yang membuatnya serasa ingin lebih dan lebih.

"Ngghh..." Lenguh Leedo. Ia menghembuskan nafas panasnya tepat pada ceruk leher Lorytta, membuatnya bergidik geli dan menyerukan sebuah panggilan lirih.

"Leird-..." Suara Lorytta tercekat begitu saja saat mendapati rangsang tak terduga menghampiri tengkuknya, gelenyar rasa aneh tiba-tiba merambat ke sekujur tubuh dan membuatnya merinding tanpa alasan pasti. "Akh!..." Ia refleks menjauh setelah mendapati sengatan rasa sakit menghampiri lehernya, seperti sesuatu menggigitnya dan menghisapnya begitu kuat.

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang