32. Lord Arran Steward

109 68 195
                                    

Lord Arran Steward merangkak ke depan dengan lutut telanjangnya yang tenggelam ke tanah lembut berlumut di bawahnya. Semilir angin dingin mengangkat rambut hitam dari dahinya dan membelai kulit seputih salju yang nampak kontras dengan dedaunan cokelat di sekitarnya. Celana panjangnya sudah lusuh dan compang-camping di sana-sini yang mana membuatnya jauh lebih mirip dengan seorang pengawas perburuan dari pada seorang Marquis. Namun ia tak peduli, ia lebih tertarik untuk mengawasi pergerakan kecil dari balik semak-semak yang sedari waktu lalu ia intai pergerakannya. Dengan perhitungan pasti mengenai laju dan arah angin ia mulai menarik peletuk senapan yang ia genggam dan menghempaskan timah panas ke arah pergerakan kecil di balik rerumputan tinggi yang bengkok oleh angin.

Rintihan dari rusa yang terkena tembakan menciptakan riuh dan mengusir burung-burung keluar dari persembunyiannya. Tanpa pikir panjang lagi Arran segera menerjangkan tubuhnya pada semak belukar tersebut, menjagal anak rusa dan menyembelihnya dengan menggunakan belati kecil yang ia simpan dibalik boot berat miliknya. Darah menyembur mengenai wajah dan pakaiannya sebelum pada akhirnya hewan tak berdosa tersebut tak bergerak karena kehabisan nafas.

Arran menetralkan deru nafasnya yang sempat memburu sebelum pada akhirnya memilih untuk bangkit dan memanggul hasil buruannya ke gubuk perburuan yang ia tempati. Satu minggu berlalu ia hidup di hutan belantara dengan tujuan mencari keberadaan gadis Sassannach yang menghilang dari kastil klan sekutu. Dengan perbekalan minim yang nyaris habis dalam hitungan waktu singkat ia tak dapat berbuat apa-apa selain mengandalkan kemampuan berburu dan meramu yang ia punya. Bahkan rasanya itupun tak cukup untuk membuatnya bertahan di saat salju pertama turun nanti.

Ia melepas pakaiannya yang penuh noda darah tanpa pikir panjang dan mencucinya pada aliran sungai kecil di depan gubuk, begitupun dengan rusa yang baru saja ia dapati. Hawa dingin seketika menusuk kulit dan mendinginkan tubuhnya, tapi itu tak serta-merta membuatnya cemas. Bagi Highlanders hawa dingin bukanlah suatu permasalahan yang patut dicemaskan.

Hidup di hutan belantara memang bukan keahlian Arran, tapi ia juga tidak bodoh dalam mempertahankan hidupnya sendiri di situasi mendesak seperti ini. Buktinya ia masih bisa bertahan walau tanpa pakaian mahal dan juga pelayan yang selalu memenuhi kebutuhannya.

Ia menaburkan sedikit garam pada daging rusa yang baru saja ia tusuk menggunakan ranting kayu yang sengaja ia rauti ujungnya, menambahkan beberapa daun herbal dan meletakkannya di atas kobaran api pemanggang sederhana yang ia temukan di gubuk reot tersebut. Ia juga ikut mendudukan dirinya pada kursi di depan perapian sembari terus memikirkan kelanjutan rencana yang ia lancarkan.

Satu minggu yang lalu ia pergi dari Haldane Abbey dengan tujuan mencari Lady nya yang ternyata masih belum ditemukan keberadaannya. Bahkan walaupun ia sudah mencarinya nyaris ke seluruh belahan hutan Highlands utara, nyatanya ia masih belum menemukan jejak dari gadis tersebut, bahkan agaknya sehelai rambutnya pun tak ia temukan.

"Kemana pergimu My Lady? Apa kau benar-benar melarikan diri atau apa? Mengapa dan kemana kau pergi?" Gumamnya di sela kesibukannya melemparkan batangan kayu pada mulut perapian yang ia sanding. Mencoba menjaga nyala api yang mengarah ke tungku panggangan tetap stabil dan mematangkan daging rusa yang ia letakkan di atasnya.

Banyak hal berkeliaran di benaknya saat ini, mulai dari hilangnya sang Lady, rencana busuk ayahnya, dan bahkan sekarang mengenai kelangsungan hidupnya sendiri yang masih harus bertahan di tengah hutan. Semua itu tak hentinya terus menaungi otak dan membuatnya dilanda keresahan yang teramat sangat.

Hilangnya Lady Lorytta MacLawry, menjadi satu-satunya sumber dari sekian permasalahan ini berlabuh. Andai ia tak menghilang, andai ia kini berada di kastilnya, bertukar kabar dengannya melalui surat dan berakhir pada penyatuan janji di musim yang akan datang, pasti semua tak akan serumit ini. Dan yang terpenting ayahnya tak akan bisa melancarkan aksi busuknya guna menghancurkan klan MacLawry.

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang