40. Where Are You?

66 32 17
                                    

Lorytta MacLawry, gadis abad pertengahan yang entah mengapa tau-tau sudah menjadi pusat pemikiran Leedo saat ini. Gadis dengan latar silsilah kerajaan inggris tersebut berhasil menduduki tahta tertinggi di benaknya, membuatnya tak bisa lepas untuk memikirkan keberadaannya berang sedetikpun.

"Aishh, di mana gadis itu sekarang? Apa dia baik-baik saja?" Gumam Leedo dalam hati. Masih dengan posisi bersandar pada tumpukan bantal di belakangnya ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, memindai setiap sudut kamarnya yang terasa berputar kala dilihat. Bahkan saking fokusnya ia memikirkan keberadaan Lorytta, ia sampai tak mendengarkan omelan Soohyun yang panjangnya nyaris menyamai kereta batu bara.

"... Apa kau mengerti? Di luaran sana masih ada banyak sekali wanita Hakkie, jadi seharusnya kau dekat dengan salah satunya bukannya malah-... Akh!" Kalimat Soohyun terhenti begitu saja diiringi pekikan kesakitan yang terlontar.

"Soohyun-ah, bisa kau berhenti?! Putramu ini sedang sakit kenapa kau malah mengomelinya?" Kesal Eunha, ia sepertinya tak ada niatan untuk melepaskan cubitan kasih sayangnya pada pinggang suaminya sebelum pria setengah baya tersebut meminta ampun.

"Aku tidak mengomelinya, aku hanya memberinya sedikit pencerahan tentang orientasi seksual. Memangnya kau mau memiliki cucu dari seorang lelaki?" Ujarnya membela diri.

"Lelaki tidak bisa memberimu cucu Soohyun-ah."

"Iya, itu maksudku. Aku masih ingin menimang seorang cucu, makanya aku memberinya sedikit pencerahan."

"Appa... Sudah berapa kali kukatakan, aku ini normal. Aku sama sekali tidak memiliki satupun hubungan spesial dengan dua orang itu, mereka hanya temanku." Leedo berkata dengan nada jengah setelah berulang kali menjelaskan mengenai orientasi seksualnya pada sang ayah.

"Tapi kenapa kau menyimpan pa-..."

"Aku menyimpan pakaian-pakaian itu untuk Eomma, apa itu salah?!" Tanpa sengaja Leedo menaikkan nada bicaranya kala menyela. Sungguh demi apapun ia kesal dengan semua hal ini, terlebih dengan kesalahpahaman ayahnya yang menganggapnya belok. Padahal jelas-jelas ia masih menyukai melon dan semangka daripada petak cokelat keras yang tidak bisa ia apa-apakan.

"Ukh-" Leedo memegangi kepalanya yang kembali berdenyut. Dengingan panjang lagi-lagi mengisi gendang telinga, ia bisa merasakan Eomma nya yang bergerak mendekat, memegang pundaknya dan menanyakan apa yang ia rasakan.

"Sayang, kau yakin tidak mau kerumah sakit? Keadaanmu jauh lebih buruk dari sebelumnya."

Leedo menggelengkan kepalanya perlahan sebelum bertutur, "apa bedanya dengan dirawat di sini? Eomma juga seorang dokter, tak ada bedanya aku mendapat perawatan di rumah sakit dan di rumah jika yang merawat tetep orang yang sama."

"Ya, kau benar. Tapi Eomma tak membawa peralatan apapun ke sini." Eunha bergumam sebentar sebelum melanjutkan, "Eomma akan mengambilnya sebentar di rumah kalau kau tak keberatan, apa kau akan baik-baik saja jika Eomma tinggal?" Tanyanya. Ia membantu merebahkan tubuh putranya kembali ke atas pembaringan.

"Eum, aku yakin. Tapi kumohon ajak Appa bersama Eomma, jangan berkendara seorang diri."

"Eomma hanya akan pergi sebentar Hakkie, Appa mu yang akan menjagamu di sini. Tidak mungkin Eomma membiarkanmu di sini sendirian dengan keadaan seperti ini." Nampaknya Eunha keberatan dengan permintaan Leedo yang meminta Soohyun ikut bersamanya.

"Aku akan baik-baik saja. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Eomma di jalan."

"Hakiie..."

"Aku akan baik-baik saja, sungguh. Ada Grey di sini, Eomma bisa mempercayakanku padanya." Kukuh Leedo. Ia dapat memanfaatkan situasi ini untuk menemukan Lorytta, dan ia tak akan menyia-nyiakannya.

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang