Suara bising terdengar menginterupsi Leedo untuk segera bangun dari tidurnya. Membuka matanya perlahan dan menyingkirkan kaki tangan panjang yang mengekang pergerakan tubuhnya. Sesaat ia terdiam duduk di tepian kasur, mengumpulkan separuh nyawanya yang agaknya masih belum kembali dari alam mimpi. Setelah dirasanya cukup sadar untuk beranjak, ia membawa langkah kakinya keluar dari dalam kamar, mencari sumber kebisingan yang semula mengganggu tidur nyenyaknya.
Dan di sinilah ia sekarang, bersandar pada dinding dapur dan menatap heran pada sosok gadis yang asik berkutat dengan alat-alat dapur. Sekarang ia tau darimana sumber suara bising itu berasal.
"Selamat pagi Leird." sapa Lorytta setelah menyadari keberadaan sang pria yang menatapnya dari sisi lain pantry.
"Apa yang kau lakukan pagi-pagi sekali di sini?" bukannya membalas sapaan Lorytta, Leedo justru melontarkan tanya.
"Aku sedang mencoba membuat sarapan untuk kita. Apa aku terlalu berisik?" Lorytta tersenyum manis dan melirik sekilas pada Leedo yang nampak masih setengah sadar dan terkekeh pelan saat menyadari mata biru itu terlihat tengah menahan kantuk. "Kau tunggu saja di meja makan Leird, aku akan menyiapkan sarapan sebentar lagi." lanjut Lorytta.
Bukannya menuruti titah tersebut, Leedo justru berjalan mendekat ke arah Lorytta dengan gontai dan tanpa rasa bersalah menempatkan dirinya di belakang sang gadis yang kini sibuk memecahkan telur.
"Hei, Leird. Apa yang kau lakukan?" seru Lorytta setelah mendapat serangan tiba-tiba berupa pelukan erat yang berasal dari beruang di belakangnya.
"Aku mengantuk, tidak bisakah kau menunda membuat sarapannya Lory? Ini masih pagi." erang Leedo dengan suara kelewat berat. Wajahnya ia tenggelamkan pada ceruk leher Lorytta yang lebih rendah darinya, menghirup aroma tubuh sang gadis dalam-dalam yang seketika membuatnya nyaman.
Lorytta terkekeh geli mendapati perlakuan tersebut dan tersenyum lembut walau pria yang kini memeluknya itu tak dapat melihatnya. "Yang kau maksud pagi itu adalah pukul sepuluh Leird, bahkan mungkin kita sudah terlalu siang untuk sarapan pagi."
"Benarkah?"
"Aye, kau bisa mengeceknya sendiri kalau tak percaya. Dan sekarang lepaskan aku Leird, aku harus memasak." Lorytta berusaha keras melepaskan diri dari dekapan erat Leedo yang mengekang pergerakannya.
"Tidak, biarkan saja seperti ini. Aku masih ingin memelukmu." balas Leedo, semakin menanamkan hidung mancungnya pada pundak Lorytta.
"Tidak bisa, aku harus memasak. Lebih baik kau menungguku di sana dan aku akan segera menyiapkan sarapan." Lorytta berbalik menghadap Leedo dengan posisi masih berada dalam dekapan pria itu sehingga jarak diantara keduanya begitu tipis. Bahkan hidung merek nyaris bersentuhan. "Dan apa yang kau lakukan dengan bertelanjang dada seperti ini Leird? Kau bisa sakit lagi nanti." tegur Lorytta.
Leedo mendaratkan kecupan ringan di dahi Lorytta dan tersenyum manis menatapinya yang kini mendelik tajam. "Aku merasa gerah semalam, jadi aku melepas bajuku."
"Astaga Leird... ini musim dingin." Lorytta menggelengkan kepalanya tak percaya. Sungguh, orang mana yang merasa gerah di tengah musim dingin selain tuan beruangnya ini?
"Ayolah Lory... berhenti memasak dan temani aku tidur." rengek Leedo.
"Tidak, aku lapar. Aku ingin memasak dan makan, jadi lepaskan aku. Memangnya kau tidak lapar Leird?" Lorytta terpaksa menyeret tubuh berat yang masih memeluknya selagi ia berkeliling dapur untuk menyiapkan segala keperluan yang ia butuhkan.
"Tidak, aku lebih tertarik untuk memakanmu daripada menikmati sarapan." balas Leedo nakal, ia menampilkan seringaian jahilnya dan dengan berani menyelusupkan telapaknya guna mengelus permukaan pinggang ramping Lorytta dari balik kemeja yang gadis itu kenakan. Menghantarkan serangkaian getaran tak terduga pada tubuh mungil sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Prince(ss) ✿ONEUS✿
Fantasy✯ Series 1 ✯ #Scandalous Highlanders Lorytta MacLawry harus rela terpental dari dimensi era sassannach inggris yang kemudian datang ke dimensi modern setelah membaca sebuah buku berjudul ' The Lost Prince(ss) ' dan dipertemukan dengan seorang lelaki...