01. Lady of the Glengask Castle

232 114 247
                                    

Tak-tak-tak

Gema suara sepatu yang berat terdengar memenuhi koridor. Langkahnya terdengar begitu berat dan berhati-hati menandakan jikalau sang empu tengah menahan beban lain selain berat tubuhnya. Ia
bawa langkahnya menyusuri lorong panjang di Glengask Castle dengan setumpuk buku-buku menuju sebuah kamar, yang tak lain adalah milik sang Lady.

Setelah menyusuri lorong panjang tersebut akhirnya ia sampai di depan sebuah pintu kayu yang luar biasa besar dengan sebuah ukiran nama bertuliskan ' The Lady of Glengask '. Ia letakkan sesaat buku-buku di tangannya sebelum ia mengetuk pintu.

" Lady, apa anda di dalam? Ini buku pesanan anda " serunya.

Dari dalam terdengar langkah kaki yang kian mendekat dan tak lama pintu pun terbuka, menampilkan suasana ruangan yang terlihat sibuk. Beberapa pelayan tampak berlalu-lalang di sana. Ada yang tengah menyiapkan gaun satin, dan ada juga yang tengah memoles selop milik sang Lady.

" Emy, dimana M'Lady? " Tanya Grey, orang yang membawakan setumpuk buku tadi.

" Sedang membersihkan diri Sir " jawab pelayan yang sedang memoles selop.

" Ahh, tolong sampaikan padanya aku meletakkan buku-buku pesanannya di sini " ujar Grey dengan seulas senyuman ramah.

" Baik Sir "

Setelah mengatakan itu, Grey keluar dari ruangan dan bersamaan dengan tertutupnya pintu utama sang Lady keluar dari arah pemandian.

" Lady, Sir Grey menaruh buku-buku pesanan anda di atas meja " ujar Emy.

" Baiklah, sampaikan padanya kalau aku sangat berterima kasih karena ia sudah mau membawakannya ke sini " ujar sang Lady.

Lorytta MacLawry, the Lady of Glengask. Itulah nama yang kerap kali di sebut oleh orang-orang Highlands. Nama dari seorang gadis berusia 18 tahun yang merupakan seorang putri dari Marquis of the Glengask Castle. Darah bangsawannya begitu kental dalam dirinya, menjadikannya seorang sassannach inggris yang begitu banyak di gemari. Namanya selalu menjadi perbincangan di antara kalangan atas Inggris terlebih lagi dengan reputasinya sebagai satu-satunya Lady dari klan MacLawry.  Banyak di antara para bangsawan lain yang menginginkannya sebagai pendamping hidup mereka.

Namun segala hal tentang komitmen dan berkeluarga itu merupakan sesuatu yang belum terpikirkan olehnya. Menikah di usia yang bahkan belum genap dua puluh tahun bukan merupakan rencana yang ia mau. Jika bukan karena ayah nya, Lord Glengask maka menikah adalah pilihan terakhir dalam rencananya untuk menghabiskan masa muda.

Namun hari ini, tepatnya di hari pertama musim gugur ia akan mengunjungi calon tunangannya. Arran Steward, yang merupakan seorang pewaris gelar Marquis of Abbey. Ia tak yakin kalau pesta minum teh ini akan berjalan seperti biasanya, karena demi apapun ia sama sekali tak menginginkan pertunangan itu. Tapi apa boleh buat? Keputusan ayahnya untuk menikahkan putrinya dengan pewaris klan Campbell adalah demi kebaikan bersama. Kebaikan rakyat Highlands dan juga demi kedua klan. Permusuhan antara MacLawry dan Campbell hanya akan surut apa bila terdapat garis keturunan yang akan menyatukan mereka. Dan untuk itu maka sebuah pernikahan merupakan jalan keluar satu-satunya. Itulah mengapa Lorytta tak dapat menentang keputusan ini.

Dalam diam, hati Lorytta menangis. Membayangkan kehidupannya yang mungkin akan berubah 180 derajad.

Ia tatapi pantulan dirinya di dalam cermin besar yang menghadapnya. Seorang pelayan tengah berdiri di belakangnya dan mengatur rambutnya.

" Anda sangat cantik M'Lady, saya yakin Lord Abbey pasti akan jatuh cinta dengan anda. " Ujar pelayan yang seolah menatapnya dengan tatapan memuja. Lorytta hanya menanggapi pujian itu dengan seulas senyuman tipis yang sangat dipaksakan.

Hiasan rambut terakhir sudah tersemat indah di antara helaian cokelat yang telah di sanggul. Terlihat begitu kontras dengan kulit putih pucatnya.

" M'Lady, My Lord sudah menunggu anda " suara Grey memecah kesunyian ruangan yang sempat melingkupi.

" Tolong tinggalkan kami sendiri, ada yang ingin aku bicarakan Sir Grey " Ujar Lorytta. Tak bereselang lama para pelayan itu segera keluar dari dalam ruangan hingga hanya menyisakan mereka berdua di sana.

" Ada apa Lady? " Perlahan Grey berjalan mendekati Lorytta yang masih terdiam duduk di depan meja rias.

" Apa kau pikir aku bisa melanjutkan pertunangan ini? " Tanyanya tiba-tiba.

" Mengapa Lady menanyakan pertanyaan seperti itu kepadaku? Bukankah seharusnya Lady sendiri yang harus menjawabnya? " itu bukan jawaban yang Lorytta ingin dengar dari orang kepercayaannya ini.

" Ayolah Grey " Lorytta hanya melemparkan tatapan jengahnya menghadapi lelaki jangkung yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya itu.

Ya, lelaki jangkung itu bernama Grey Scooper. Seseorang yang sudah ia kenal semenjak ayahnya memberikan gelar Lady of the Glengask padanya sepuluh tahun silam. Sudah cukup lama sampai pada akhirnya ia dapat mempercayai lelaki itu dan berakhir menganggapnya sebagai seorang sahabat.

Lelaki itu hanya tertawa melihat ekspresi wajah sang Lady yang ia yakini hanya ia yang pernah melihatnya.

" Nae Lady, aku rasa pertanyaan itu hanya kau yang bisa menjawabnya " selang beberapa detik , " dan sebaiknya kita segera turun karena My Lord sudah menunggu kita. "

Tanpa memperpanjang waktu lagi Grey segera mengulurkan tangannya ke hadapan sang Lady bermaksud membantunya berdiri agar segera turun ke istal dimana sang ayah sudah menunggunya.

Tanpa disadari setelah pintu ruangan itu tertutup rapat sesuatu di atas meja bergerak-gerak.

Bbraak

Suara itu terdengar saat tumpukan buku di atas meja runtuh dengan sendirinya. Hingga salah satunya terlempar sampai ke depan pintu, terbuka dengan sendirinya. Padahal tak ada semilir angin yang berhembus tapi halaman demi halaman dari buku itu beterbangan dan terbuka. Tak lama kemudian, halaman kertas tersebut berhenti terbuka tepat di halaman ke-267. Sebuah kilauan misterius juga tiba-tiba muncul di sekitar buku dan pada akhirnya hilang begitu saja bersamaan dengan buku tersebut.

~}✿{~

To Be Continue

Note :
M'Lady ~> adalah singkatan dari My Lady yang artinya sama dengan Nona digunakan untuk menyebut seorang gadis entah itu yang menyebut pelayan, pengawal, atau pun orang yang derajadnya lebih tinggi.
Lord ~> artinya sama dengan Tuan.
M'Leird ~> singkatan dari My Lord penggunaannya sama dengan M'Lady.
Istal ~> bagian depan kastil, semacam teras yang biasanya digunakan untuk memarkirkan kereta kuda.
Nae ~> artinya tidak padanan katanya adalah Not , bahasa dialek khusus orang Scotlandia.

Pendek-pendek dulu aja yaaa, takut kalian bosen soalnya hehehe ^°^

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang