" Kau ingat? kau jatuh tepat menimpaku disini, waktu itu seingatku aku sedang membaca buku itu, membaca kalimatnya dan buum kau jatuh entah darimana. " Terang Leedo menggebu-gebu dengan suara dalamnya. Ia bahkan lupa kalau kini mereka sedang berada di perpustakaan.
" Hei anak muda, tenanglah! Ini perpustakaan " tegur salah seorang lelaki paruh baya yang sepertinya terganggu dengan keberadaan Leedo juga Lorytta.
"Ah, mianhae ahjusi " Leedo membungkuk sopan pada pria tersebut sebagai tanda maaf.
" Kalau begitu ayo kita cari! " Seru Lorytta dengan suara pelan. Ia benar-benar tak sabar untuk kembali ke eranya. Era dimana ia seharusnya berada bukan tempat asing juga aneh ini.
Leedo mengangguk menanggapinya dan memberi interupsi untuk mencarinya secara terpisah. Hal itu ia lakukan untuk mempersingkat waktu dan juga memperluas area pencarian mereka.
Leedo menyusuri rak di bagian utara sedangkan Lorytta pergi ke arah timur. Ia berharap segera menemukan buku itu. Namun setelah beberapa jam mereka mencari ia masih belum menemukannya. Bahkan setelah ia kembali ke tempat dimana mereka memulai pencarian tersebut ia tak menemukannya.
" Apa kau menemukannya? " Tanya Leedo yang baru saja kembali dari arah yang berlainan.
" Nae Leird " jawab Lorytta diiringi gelengan pelan.
" Aku juga tidak menemukannya " gumam Leedo, " atau kita cari ke lantai dua? Ayo! " Lanjut Leedo seraya menarik tangan Lorytta.
Tapi lagi-lagi mereka tak menemukan apa yang mereka cari. Bahkan setelah menyusuri segala penjuru perpustakaan baik Lorytta maupun Leedo tak menemukan buku itu. Padahal Leedo yakin kalau ia membacanya di sana.
Pada akhirnya mereka kembali ke lantai satu dengan tangan kosong. Leedo melirik pada atensi Lorytta yang nampak murung, raut wajahnya tak secerah tadi ketika mereka baru saja sampai di sana. Sepertinya gadis itu sangat berharap bisa pulang ke tempat ia berasal.
Leedo mengedarkan pandangannya ke segala arah. Melihat gadis itu bersedih entah mengapa ia juga merasakan hal yang sama. Mungkin ia terlalu bersimpatik hingga membayangkan kalau ia yang berada di posisi itu. Ekor mata Leedo menangkap atensi seseorang yang terduduk di belakang meja counter tepat di dekat pintu masuk. Entah ia yang terlalu lama menyadari atau bagaimana ia sampai lupa kalau ia bisa bertanya pada pustakawan di sana, itu akan lebih mudah ketimbang harus menyusuri seluruh penjuru perpustakaan demi mencari sebuah buku tua.
" Tunggu di sini, aku akan segera kembali " ujar Leedo sebelum melenggang pergi ke arah wanita yang kini berkutat dengan komputernya.
" Permisi, boleh aku bertanya? ".
" Ah tentu saja, ada yang bisa kubantu? " Tanya wanita berkacamata tersebut sembari tersenyum ramah.
" Aku sedang mencari sebuah buku, aku ingat membacanya di sini tapi hari ini aku tidak menemukannya. Apa ada orang lain yang sudah meminjamnya? ".
" Boleh aku tau buku seperti apa? ".
" Kalau tidak salah, judulnya ' The Lost Prince(ss). " Jawab Leedo.
" Baiklah, tunggu sebentar ya " sang pustakawan mulai mengetikkan sesuatu pada komputernya dan tak lama ia kembali menatap Leedo.
" Ah, maaf tapi di perpustakaan ini tidak ada buku dengan judul itu. Apa anda yakin membacanya di sini? ".
" Saya yakin, baru kemarin saya kesini dan meminjam buku tersebut. " Kukuh Leedo. Ia yakin membaca buku itu di sini.
" Mungkin anda hanya membacanya di sini, tapi buku itu bukan milik perpustakaan. ".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Prince(ss) ✿ONEUS✿
Fantasy✯ Series 1 ✯ #Scandalous Highlanders Lorytta MacLawry harus rela terpental dari dimensi era sassannach inggris yang kemudian datang ke dimensi modern setelah membaca sebuah buku berjudul ' The Lost Prince(ss) ' dan dipertemukan dengan seorang lelaki...