17. As Long As Long Night

142 99 184
                                    

Lorytta menatap pantulan dirinya di dalam cermin, memperhatikan keseluruhan tubuhnya yang terpampang di sana. Tak ada yang berubah dari dirinya kecuali penampilan yang benar-benar tak ia kenali. Tak ada lagi hiasan kepala, tak ada gaun satin yang membalut tubuh, dan tak ada selop tinggi yang menyakiti kaki. Yang ia lihat hanya balutan kain yang bermodel aneh dengan gambar tengkorak di depannya.

"Kau tampak mengerikan Lorytta," gumamnya kala menelisik penampilannya, tak lama ia mendenguskan tawa yang ia tujukan pada dirinya sendiri.

Seorang Lorytta MacLawry, putri dari penguasa Highlands mengenakan celana pria. Benar-benar di luar dugaan. Sepanjang hidupnya ia tak pernah berpikir untuk mengenakan pakaian pria seperti sekarang, tapi nyatanya kini ia mengenakannya juga. Bahkan ia juga harus tinggal dengan seorang pria asing yang baru ia kenal beberapa hari terakhir.

Ia melirik ke arah dinding dimana penunjuk waktu tergantung. Jam sudah menunjukan pukul 22.36 yang artinya malam sudah sangat larut. Namun entah mengapa ia tak ada niatan untuk terlelap. Matanya seakan enggan untuk menutup dan justru semakin terbelak lebar. Disaat-saat seperti ini biasanya ia akan berjalan-jalan di sekitar kastil dengan Grey Scooper yang mengekorinya di belakang. Menghirup udara segar sekaligus memandangi penerang langit. Ia jadi teringat dengan sosok pria jangkung yang biasa menemaninya kemana pun.

"...jangan pergi keluar dan jangan berbicara pada siapa-siapa, jangan lakukan hal-hal aneh, mengerti?" suara berat dari pria itu tiba-tiba terngiang di telinganya saat hatinya mengutarakan niat untuk pergi keluar sejenak.

"Kurasa Leird Bear tak akan tau kalau aku pergi keluar sebentar," monolognya, menatap ke segala arah penjuru ruangan. Setelah berdebat dengan hatinya akhirnya Lorytta memilih untuk mengambil langkah keluar dari apartemen tersebut. Niatnya tak lain hanya sekedar berjalan-jalan sebentar, siapa tau dengan begitu kantuk akan singgah dan membuatnya terlelap dengan mudah.

Tak mudah untuknya mencari jalan keluar dari tempat itu. Bahkan kakinya terasa pegal setelah menuruni tangga yang sangat banyak. Ia tak tau apabila tempat ia tinggal saat ini berada jauh di atas sana. Lorytta rasa tempat itu jauh lebih tinggi dari menara Glengask.

Ia tersenyum puas setelah melewati pintu yang membatasinya dengan dunia luar. Udara dingin seketika menyambutnya, membuatnya sedikit kaget dengan perubahan suhu yang terjadi. Tapi ini tak seberapa dibandingkan udara musim dingin di Highlands.

Lorytta terus berjalan menyusuri trotoar di tepi jalan raya yang sepi. Pandangannya mengedar menatapi sekitar yang tak berpenghuni. Tak ada seorang pun selain dirinya di sana, hanya beberapa kendaraan yang masih beroperasi melewatinya sesekali. Ia jadi teringat ketika ia baru sampai di tempat ini, ia melarikan diri sari pria beruang yang menyeramkan yang ternyata begitu baik padanya sekarang. Ia berkeliaran seorang diri dengan gaun lusuhnya, berusaha mencari jalan untuk kembali ke Glengask. Tak ia sangka jika pria itu akan menolongnya sampai sekarang, bahkan sampai menawarkan bantuan guna mengembalikannya ke tempat ia berasal.

"Kau benar-benar baik Leird." Ujarnya memecah sunyi.

Lorytta memperhatikan sekitar untuk yang kesekian kalinya. Ia rasa tempat ini sudah cukup jauh dari tempat tinggalnya, mungkin sudah saatnya untuk ia kembali.

Kresskk-kressskkk

Sesuatu yang nampak bergerak-gerak di semak-semak mengalihkan pandangannya, sesuatu itu nampak terus bergerak dengan rusuh. Rasa penasaran juga letupan ketakutan membuatnya terdiam di tempat. Satu sisi hatinya mengatakan untuk mengabaikannya dan pergi namun satu sisi lainnya memberi isyarat untuk mencari tau.

Setelah sekian detik ia habiskan guna berdebat dengan hatinya akhirnya Lorytta memilih untuk mencari tau. Dengan langkah pelan ia mencoba mendekati semak tersebut. Semakin ia dekat, suara itu semakin terdengar jelas dan tak lama

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang