16. Happiness of My Family

138 101 191
                                    

Sebuah mobil sport merah berhenti tepat di halaman luas kediaman keluarga Kim.  Seorang pria paruh baya segera menghampirinya kala roda mobil terhenti dan membukakan pintu untuk pemuda yang baru saja tiba.

" Selamat datang tuan muda " ujarnya sembari membungkukkan badan sekilas. Leedo membalasnya dengan sebuah anggukan singkat, ia juga memberikan kunci mobilnya pada pria paruh baya tersebut dan hendak melangkahkan kaki ke dalam mansion setelahnya.

" Ah, Ahjusi apa Eomma sudah pulang? " Tanyanya.

" Ne, Nyonya Jung sudah pulang tuan. Beliau sudah menunggu anda di dalam " dengan sopan pria itu menjawab pertanyaan Leedo dan mengulas senyum pada tuannya.

" Kalau begitu terimakasih " Leedo segera melanjutkan langkahnya setelah berterima kasih pada lelaki tersebut.

Baru saja ia memasuki pintu utama sebuah seruan hangat menyambutnya.

" Hakkie, anak Eomma " seruan riang yang begitu hangat menyambut kedatanganya berikut dengan sebuah pelukan yang menerjang lembut.  Leedo membalasnya dengan seulas senyum tipis.

" Kenapa baru tiba? Bukannya seharusnya kau datang sedari tadi sore sayang? " Tanya Eunha setelah melerai pelukannya dari sang putra. Ia sedikit mendongak guna menatap wajah putranya yang hanya menampilkan cengiran polos.

" Mian Eomma, ada sesuatu yang harus kuurus tadi " dalih Leedo. Sebenarnya ia tak benar-benar berbohong, pasalnya Lorytta merupakan tanggungjawab yang wajib ia urus mulai saat ini. " Dimana Appa? " Tanya Leedo setelah tak menyadari kehadiran dari sosok pria itu di sana.

" Appa disini, " sebuah sahutan dari arah tangga serentak membuat kedua orang tersebut menoleh. Tepat di tengah-tengah anak tangga  Soohyun berdiri dengan tangan terlipat di depan dada.

" Eomma mu benar, kenapa kau sampai datang selarut ini? Apa terjadi sesuatu? " Tanyanya sembari berjalan kearah istri dan putranya.

" Tidak ada, aku hanya perlu mengurus beberapa hal ".

" Kau tau Hakkie? Appa mu rela pulang lebih awal hanya karena tau kau akan pulang ke rumah hari ini " tutur  Eunha. Tangannya masih setia merangkul sang anak yang lebih tinggi darinya dan sesekali menepuk pundak itu perlahan. Jika dilihat-lihat, Eunha sama sekali tak terlihat layaknya seorang ibu jika dihadapkan dengan putranya sendiri. Lihat saja tingginya hanya sebatas dada dan penampilannya sama sekali tak menggambarkan jiwa seorang ibu. Alih-alih ia menjadi ibu, justru Leedo lah yang terlihat seperti ayahnya.  Salahkan saja Hakkie nya yang memiliki postur tinggi dan besar hingga ia sanggup menelan keseluruhan tubuh Eunha dengan mudah.

" Benarkah? Appa hari ini pergi bekerja? Ini weekend, kenapa tetap bekerja? " Leedo tak habis pikir dengan pria yang kini hanya tersenyum seperti orang bodoh di depannya.

Soohyun hanya tersenyum canggung dan membawa tangannya guna menggaruk tengkuknya yang tak gatal setelah mendapati tatapan menyelidik dari putranya sendiri.

" Ada beberapa hal yang harus Appa urus " Soohyun sengaja menirukan logat bicara Leedo kala mengatakan itu.

" Appa sedang mengejekku? " Leedo menatap datar sang ayah setelah mendengar nada bicaranya yang dibuat-buat. Sepertinya pria itu tengah berusaha mengibarkan bendera peperangan.

" Sudah-sudah, Hakkie pergilah ke kamarmu dan bersihkan dirimu dulu sayang. Setelah itu kita makan malam, Eomma sudah memasak berbagai makanan favorit mu " Eunha melerai kedua pria tersayangnya setelah menyadari bahwa perang akan segera dimulai. Lihat saja, sorot mata mereka saling memandang dengan sengit tanpa menghiraukan Eunha yang sudah menggelengkan kepala.

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang