Chapter 12 : Moona in Pekora Farm

43 3 0
                                    

Suatu pagi di Area 15, Moona yang baru saja bangun dari tempat tidurnya, sedang menyiapin sarapan. Sehabis sarapan, Moona juga menyiapin beberapa barang kebutuhan yang diperlukan untuk pekerjaannya sebagai part time nya di Pekora farm. Setelah semua telah disiapin, Moona langsung keluar dari rumahnya dan menuju ke tempat pekerjaannya Pekora farm. Dalam perjalanan menuju ke tempat kerjanya, Moona tiba2 berhenti dan mendengar dari belakang sebuah kereta kuda yang tengah jalan. Moona langsung menepi di jalan untuk memberi ruang jalan kereta kuda yang akan lewat. Ternyata yang lewat adalah kereta kuda kerajaan yang nampak tengah buru2. Moona sempat melihat ratu kerajaan, Tokino Sora dari jendela kereta kudanya sebelum akhirnya menjauh dari pandangan Moona. Meski cuma sekilas, Moona melihat wajah Sora seperti sedang sedih. Moona berharap semoga beliau baik2 saja karena sebagai ratu yang mengurus kerajaan pasti pekerjaannya tidak lah gampang. Moona pun lanjut perjalanan ke Pekora farm dengan berjalan kaki meski jaraknya agak jauh dari rumahnya. Moona juga sempat melihat beberapa perajurit kerajaan yang tengah menaruh beberapa poster buronan. Ketika mendekatin poster itu, Moona melihat posternya bergambar bocah bertanduk besar dengan hadiah besar di bawah poster tersebut. Moona penasaran apa yang dilakukan oleh bocah demon ini hingga membuat dia jadi buronan kerajaan. Tanpa banyak berpikir, Moona melanjutkan perjalanannya. 

Di istana bagian lapangan pelatihan, beberapa perajurit istana sedang maju dan mencoba menyerang Gura. Dengan kelincahannya, Gura berhasil mengelak setiap ayunan pedang para perajurit istana. Gura balas menyerang dengan melompat tinggi dan langsung maju sambil mengayunkan tridentnya ke salah satu perajurit. Perajurit itu tidak sempat bereaksi dan kepalanya kena telak oleh tridentnya Gura hingga jatuh. 2 perajurit lain maju menyerang Gura dari belakang dengan mengayunkan pedang mereka ke arah kepala Gura. Gura menyadari itu langsung membungkuk serta memutarkan balik badannya ke arah perajurit sambil mengayunkan tridentnya ke arah kaki 2 perajurit itu hingga mereka jatuh. Beberapa perajurit lain langsung mengelilingin Gura dan mencoba menyerang bersamaan. Melihat Gura dikepung, para perajurit mulai mengayunkan pedang mereka bersamaan. Gura langsung menancapkan Tridentnya ke tanah sambil berteriak: " Reflect !!!". Tiba2 muncul gelombang energi dari tridentnya yang mengelilingin Gura. Tidak lama kemudian, gelombang energinya langsung menyebar mendorong jatuh para perajurit yang mengepung Gura. Gura pun ketawa melihat semua perajurit pada tergeletak semua sambil berkata : "cuma segitu kemampuan kalian??!!". "Sudah cukup latihannya Gura!!": kata Ina sambil mendekatin Gura. Ina juga berkata kepada Gura : "ini cuma latihan... jangan berlebihan nanti para perajuritnya bisa luka". "Baiklah Ina" : gumam Gura. Gura mengecilkan tridentnya terus disangkutkan kembali ke kalung lalu kembali ke dalam istana bersama Ina. 

Di Pekora farm, Moona akhirnya sampai ke tempat perkebunan wortel. Moona lalu disambut oleh pemilik kebun dan berkata : "lagi2 kamu telat Peko". Pemilik kebun Pekora farm itu sendiri bernama Usada Pekora.

Usada Pekora(Beastman,Kelinci)

Moona meminta maaf atas ketelatannya terus melanjutkan jalannya ke kebun wortel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moona meminta maaf atas ketelatannya terus melanjutkan jalannya ke kebun wortel. Pekora dan Moona pun mulai kerja di kebun wortel dengan dimulainya Moona membawa gerobak untuk mengambil hasil panen. Sesampai di kebun, pekora dan Moona langsung turun memanen wortel. Sambil memanen wortel, Pekora juga bertanya: :"hey Moona!! bagaimana kondisi badanmu? peko". Moona membalas: "saya baik2 saja terima kasih atas kepedulianmu boss". Pekora juga berkata : " kalo merasa tidak enak badan, kamu boleh izin pulang cepat peko . . . kalo tidak saya yang akan kerepotan nantinya peko". "Baik boss" jawab Moona yang tengah fokus mencabut wortel dari tanah. Setelah mengumpulkan sejumlah wortel, Moona menarik gerobak yang penuh wortel kembali ke gudang penyimpanan. Moona kembali lagi ke kebun dengan gerobaknya setelah menurunkan semua wortelnya ke dalam gudang penyimpanan. Moona melihat Pekora tengah kesulitan menarik sebuah wortel dan bertanya :" kenapa boss ? sudah lelah?" sambil mendekati Pekora yang tengah kesulitan menarik wortel. Pekora menyuruh Moona juga untuk membantu Pekora menarik wortel tersebut. Ketika Moona mulai menarik, dia merasakan beratnya wortel itu. Pekora dan Moona yakin kalo wortel tersebut pasti berukuran besar. Dengan sihir penguatan Moona ke dirinya dan Pekora, mereka mulai menarik kembali wortel yang dianggap besar oleh mereka. Wortel itu akhirnya mulai timbul dari tanah secara perlahan setelah ditarik oleh Pekora dan Moona. Pekora dan Moona sambil teriak saat momen terakhir wortel tersebut ditarik keluar dari tanah serta membuat mereka jatuh tersungkur ke tanah. Melihat ukuran wortel yang begitu besar, Pekora menjadi senang kegirangan sambil memeluk Moona. Pekora dan Moona mulai memasukin wortel raksasa tersebut ke dalam gerobak dorong mereka. Karena berat, Pekora dan Moona menarik gerobak bersama2 menuju kembali gudang penyimpanan.

Hari menjelang sore, Moona mulai bersiap2 untuk pulang dari kerjanya. Pekora datang menghampirin Moona sambil memberikan Moona sejumlah uang. Moona melihat uang yang diberikan Pekora lebih banyak daripada biasa dan bertanya kembali ke Pekora. Pekora mengatakan ini sebagai bonus tambahan karena mereka berhasil memanen wortel raksasa tersebut. Ketika Moona mulai keluar dari kebun, tiba2 dia melihat sekumpulan monster jangkrik besar sedang menuju ke kebun wortelnya Pekora. Pekora yang juga melihat bersama Moona langsung menuju ke kebun wortel untuk melindungin kebun dari serangan monster jangkrik yang sebesar seperempat dari ukuran manusia ini. Pekora dengan pedang besar yang berbentuk wortel ini mulai menebas para jangkrik besar ini. Sedangkan Moona menyerang jangkrik besar dengan sihir bola listriknya secara satu persatu. Karena jumlahnya sangat banyak, Pekora dan Moona mulai kesulitan membasmi mereka. Pekora dan Moona langsung tersungkur jatuh setelah dikelilingin oleh para jangkrik besar. Badan mereka langsung dikerumunin para jangkrik besar. Pekora pun langsung tidak sadarkan diri setelah dikerumunin para jangkrik besar. Melihat Pekora tidak sadarkan diri, tiba2 moona panik berusaha meronta kan diri dari kerumunan para jangkrik besar namun gagal. Karena kepanikan serta tenaga mana nya habis, Moona pun juga kembali jatuh tidak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian, Moona akhirnya bangun dan menemukan dirinya di depan gudang penyimpanan. Pekora yang berada di samping Moona lalu memeluk Moona sambil berkata :" syukurlah kamu baik2 saja peko". Moona bertanya apa yang telah terjadi. Pekora mengatakan dirinya pun juga tidak tahu keadaan yang sebenarnya terjadi. Pekora ketika sadar, dia melihat para jangkrik besar yang menyerang mereka semua pada mati terbakar dengan Moona yang masih dalam keadaan tidak sadar. Pekora juga mengatakan dia sudah mengirim salah satu piaraannya Nousagi untuk membawa pesan ke salah satu temannya Moona. 

Iofi dan Risu pun akhirnya tiba di lokasi setelah menerima pesan dari Nousaginya Pekora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iofi dan Risu pun akhirnya tiba di lokasi setelah menerima pesan dari Nousaginya Pekora. Setiba di lokasi, Iofi dan Risu langsung memeluk Moona karena khawatir sambil bertanya kondisi Moona dan Moona mengatakan dirinya baik2 saja. "Dasar jangkrik hama!! . . .setiap musim panen selalu saja muncul . . bikin repot saya saja peko!!" ngeluh Pekora. Setelah merasakan baikan, Moona akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah setelah berpamitan dengan Pekora sambil ditemanin Iofi dan Risu.

Beberapa waktu yang lalu, Laplus dengan pakaian tertutup sedang tengah berjalan di dalam hutan sambil mengeluh  tentang cara membuka kotak kristal tersebut. Tiba2 Laplus melihat segerombolan jangkrik besar sedang menuju suatu tempat. Karena penasaran, Laplus pun mengikutin mereka. Setelah keluar dari hutan, Laplus melihat segerombolan jangkrik besar itu ternyata sedang menyerbu sebuah kebun wortel. Laplus langsung bersembunyi dalam semak2 untuk melihat kejadian selanjutnya. Laplus juga melihat 2 orang yang di kebun wortel sedang kewalahan melawan para jangkrik besar tersebut. Setelah 2 orang itu tidak sadar diri karena dikerumunin para jangkrik besar, Laplus mulai meninggalkan tempat tersebut sambil berkata : "yaaah nasib sial deh buat mereka". Tidak lama kedengaran sebuah guntur petir, Laplus langsung melihat balik lagi ke arah kebun wortel. Salah satu orang yang berambut ungu itu tiba2 berdiri dengan aura listrik yang kuat di badannya lalu menyerang semua para jangkrik besar itu dengan sihir petirnya yang langsung jatuh dari langit. Saking besarnya hantaman sihir listriknya, Laplus langsung berpegang dengan pohon terdekat sebelum terhempas dengan gelombang efek dari sihir listriknya. Laplus lalu berdiri kembali setelah hampir terhempas dan dia kembali melihat ke arah kebun wortel lagi. Ekpresi Laplus tiba2 berubah jadi tegang setelah melihat perempuan yang berambut ungu menunjukkan mata kuning terangnya sebelum kembali menjadi mata ungunya dan orang tersebut kembali jatuh tidak sadarkan diri lagi. Dengan wajah yang tegang, Laplus berkata: "mu...mustahil jangan2 perempuan itu reinkarnasi Dewi bulan kegelapan??" (bersambung)


Virtual Holo : Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang