Chapter 45 : Nameless Mage

66 3 3
                                    

Di pedalaman hutan beberapa km dari jalan utama antara desa tupai dan pelabuhan kapal terbang. Risu membaringkan kepala Oga di pahanya setelah memberikan potion ke Oga yang masih belum sadar karena luka. Sambil melihat luka2 di badan Oga mulai menutup, Risu sempat bertanya terhadap dirinya: "ada apa dengan diri saya yang mau menyembuhkan buronan kriminal perang ini?". Kepala Oga tiba2 bergerak di atas pahanya Risu dan menunjukkan kalo Oga mulai sadar. Setelah Oga membuka matanya sambil melihat Risu, Risu sempat mendengar Oga berkata: "Ayunda?". Muka Risu menjadi merah sambil berkata dengan gugup : "Ma..ma..ma..maksud kamu itu apa memanggil saya begitu?". Setelah penglihatan Oga semakin jernih, Oga lalu kembali melihat Risu dan langsung berdiri sambil berkata : "maaf saya kira kamu orang yang saya kenal soalnya sama2 ras beastman tupai juga". "Ohh gitu ya hehehe " kata Risu yang tersenyum sambil menggaruk belakang kepalanya. Muka Oga menjadi serius setelah melihat pedang di pinggang Risu dan berkata : "ternyata kamu salah satu dari para petualang yang mengejar saya". "Ti..tidak!! saya buk.." kata Risu namun terpotong setelah melihat Oga langsung menyerang dia dengan kapak besar nya yang disummon oleh Oga. Oga lalu mengayunkan kapak besar di depan Risu namun Risu berhasil mengelak dengan kelincahannya. Oga terus maju menyerang Risu dengan mengayunkan kapak besar ke arah Risu tapi Risu terus berhasil mengelak setiap serangannya. Risu bergerak kesana kemari dengan kelincahannya dan membuat Oga kewalahan. Oga lalu menghantamkan kapak besarnya ke tanah menciptakan sebuah retakan tanah. Retakan tanah tersebut menyebar ke arah Risu berada tapi sekali lagi Risu berhasil mengelak dan sekaligus Risu langsung memanjat pohon tinggi di dekatnya. Sambil menghunuskan kapaknya ke atas pohon tempat Risu memanjat, Oga berkata : "dasar pengecut turun kamu sini". Risu yang masih berdiri di atas dahan pohon, berkata: "jadi begitu ya cara kamu terima kasih karena menyembuhkan luka mu itu". "Dan terus kamu mau bawa saya kembali ke kerajaan untuk dipenjara kan" kata Oga sambil mengayunkan kapaknya ke arah pohon tinggi tempat Risu berdiri. Pohon tinggi tempat Risu berdiri pun langsung tumbang setelah dipotong oleh kapak besarnya Oga tapi Risu berhasil lompat turun ke tanah. Saat Risu mendarat di tanah, Risu melihat Oga berhasil mendekati nya. Risu membalikkan badannya dan mencoba lari dari Oga namun Oga langsung menarik ekornya serta membuat Risu merinding. Oga langsung menarik ekornya Risu membuat Risu jatuh tersungkur hingga pedang Risu terlepas dari genggaman tangan Risu. Oga langsung menduduki badan Risu yang tergeletak sambil bersiap mengayunkan kapak besarnya serta berkata: "Matilah kamu dasar tupai !!". "Tidakkk!!!!" teriak Risu sambil memejamkan matanya dan mencoba menahan serangan kapak Oga dengan kedua tangannya. Oga tiba2 berhenti mengayunkan kapak besarnya ke arah Risu setelah melihat sebuah buku sihir jatuh dari kantongnya Risu. "Dari mana kamu dapat buku sihir itu?" tanya Oga. "Buku sihir ini punya ibu saya" jawab Risu. Oga kembali bertanya "di mana ibu mu sekarang?". Dengan wajah sedih, Risu menjawab : "ibu saya sudah lama meninggal sejak saya berumur 5 tahun". Suasana sempat hening setelah Risu berkata demikian. "Maaf saya tidak bermaksud membuatmu sedih" kata Oga. Oga kembali berdiri sambil menaruh kapak besarnya ke tanah lalu menawari bantuan tangannya ke Risu. Oga langsung membantu Risu berdiri dengan menarik tangannya Risu.

Sambil melihat buku sihir yang dipegang Risu, Oga lalu berkata : Bolehkah saya lihat buku sihir itu lebih dekat?". Risu pun menunjukkan buku sihir tersebut lebih dekat ke arah Oga. "Tidak salah lagi ini memang buku yang sama dimiliki penyihir yang pernah saya bertemu 500 tahun yang lalu.....dia beastman tupai dan tidak punya nama namun dia sering dipanggil Ayunda oleh orang2 sekitarnya" kata Oga. Sambil memegang buku sihir lebih erat, Risu berkata dalam hatinya : "memang benar selama ini ibu saya sering dipanggil Ayunda juga oleh orang2 di desa tupai.....dan juga seorang penyihir terbaik di desa tupai". Oga kembali bertanya kepada Risu : "apa benar ibu mu itu Ayunda?". Sambil menggaruk tangannya, Risu menjawab : "eh tidak mungkin itu ibu saya.. umur beastman tupai tidak sepanjang itu". Padahal dalam hatinya Risu berkata : "orang2 desa tupai pernah bilang kalo ibu saya sudah berumur ribuan tahun karena berkat sihir yang dipelajari nya". Tidak lama kemudian, Oga kembali bertanya : "apa kita juga pernah bertemu sebelumnya?". Risu lalu menjawab : "waktu perang antara kerajaan Hololive dan Holo X terjadi, kita sama2 ada di situ tapi tidak pernah saling bertemu". Oga akhirnya kembali ingat dan berkata : "oh tidak salah lagi kamu temannya Moona... beliau ratu bulan, Hoshinova pernah cerita itu pada saya". Risu pun mengangguk membenarkan perkataan Oga. Risu juga menjelaskan semua kejadian yang dilewatkan Oga waktu itu dan membuat Oga menjadi murung. "Tidak sangka beliau memutuskan melakukan itu" kata Oga dengan wajahnya murung. Melihat Risu memasuki kembali buku sihirnya ke kantong baju, Oga berkata : "bisa jadi buku sihir itu diberikan penyihir kepada ibu mu... jadi maafkan saya sudah bertanya tentang ibumu". "Oh tidak apa2" kata Risu. Padahal penyihir yang Oga bertemu 500 tahun lalu itu memang ibu nya Risu namun Risu berusaha untuk membohongi nya karena alasan tertentu. Beberapa saat kemudian, Risu dan Oga mendengar beberapa orang berbicara dari kejauhan. "Itu pasti para petualang yang mengincar saya" kata Oga. Risu lalu berkata : "kalo begitu kamu harus lari sana biar tidak ditangkap". "Setelah apa yang sudah saya perbuat sebelumnya kamu yakin melepaskan saya begitu saja" kata Oga. Risu kembali berkata : "tidak apa2...sana kamu pergi sebelum ketahuan". Oga pun langsung kabur sambil berkata : "terima kasih banyak Risu...saya jadi berhutang kepada mu". Risu cuma bisa tersenyum sambil melihat Oga lari menjauh darinya. Untuk memastikan para petualang tidak mencurigai dirinya membantu buronan kabur, Risu memutuskan untuk menampar muka nya sendiri hingga memerah. Setelah Risu menampar pipinya sendiri hingga merah, Risu lalu mengeletakkan dirinya di tanah sambil pura2 pingsan. Salah satu petualang melihat Risu tergeletak dan langsung mendekati Risu sambil membangunkan Risu serta berkata : "nak kamu tidak apa2 apakah ini perbuatan buronan itu?". Sambil pura2 kesakitan, Risu menjawab : "iya saya tidak apa2". Petualang itu kembali bertanya : "apakah kamu lihat buronan itu lari kemana?". Risu lalu menjawab: "mungkin di situ" sambil menunjuk ke arah yang berlawanan dari arah Oga kabur. para petualang lain pun langsung lari menuju ke arah yang ditunjuk oleh Risu. Risu akhirnya memutuskan kembali ke kereta kudanya sambil melanjutkan perjalanan pulang. Di dalam kereta kuda, Risu lanjut membaca buku sihir tersebut sambil terus berpikir kenapa dirinya mau membiarkan buronan Oga kabur begitu saja.

Virtual Holo : Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang