Chapter 20 : Alliance

41 3 0
                                    

Hari berikutnya di Area 15. Risu sedang dalam perjalanan menuju ke rumah Iofi sambil melihat banyak penduduk sedang melakukan persiapan evakuasi karena perang tidak lama lagi akan terjadi. Saat Risu tiba di depan rumah Iofi, Risu melihat pintu rumah Iofi sudah dalam keadaan terbuka. Risu lalu memasukin rumah Iofi sambil memanggil Iofi namun tidak ada balasan. "hmmm apa dia sudah mengevakuasi diri ya?" kata Risu penasaran. Risu lalu melanjutin masuk rumah Iofi lebih dalam dan dia melihat ada sebuah tangga menuju ke bawah lantai. Saat menurunin tangga, Risu mendengar suara aneh seperti "tuuuttt tiiiiittttt tuuuutttt". Saat Risu sampai di depan pintu sebuah kamar yang bertulisan DILARANG MASUK, "Iofi kamu di dalam sana??" tanya Risu. Tiba2 Iofi keluar dari ruangan tersebut sambil menutup pintu dengan cepat dan berkata :" eh eh ... Risu sejak kapan kamu ada di sini?". Dengan wajah penasaran, Risu bertanya: " Kamu sedang lagi melakukan apa di dalam ruangan itu?". "Hmmm oh tidak penting itu sih" jawab Iofi dengan gugup. "Mari kita lanjut pembicaraan kita di ruang tamu" kata Iofi sambil menarik tangan Risu menjauh dari ruangan bawah tanahnya. "Jadi ... Risu kamu mau bicarakan sesuatu?" tanya Iofi. Risu kembali bertanya : "oh iya saya mau ikut sukarelawan perang apakah Iofi mau ?". "Tapi kita kan tidak bisa bertarung..." kata Iofi. Risu menjelaskan di sana akan ada tempat pelatihan untuk sukarelawan perang. "Kita lakukan ini demi menyelamatkan Moona meski mustahil itu terjadi" kata Risu. Mereka berdua pun tertunduk murung setelah mendengar perkataan Risu. Setelah bersiap2, Iofi dan Risu akhirnya berangkat menuju ke pusat kota tempat para relawan perang berkumpul. 

Sesampai di pusat kota kerajaan, Iofi dan Risu melihat banyak warga sedang mengantri untuk mendaftarkan diri sebagai relawan perang. Mereka berdua pun ikut mengantri meski antriannya sangat panjang. Setelah Iofi dan Risu mendapat giliran antri, perajurit istana melihat mereka berdua terlalu muda untuk jadi relawan perang dan langsung menolak Iofi dan Risu sebagai relawan perang. Iofi dan Risu bersikeras memohon habis sama perajurit istana untuk menerima mereka namun tetap ditolak. "Saya mohon tolong terima kami pak karena kami ingin menyelamatkan teman kami di sana "kata Iofi sambil menangis. Azki yang secara kebetulan lewat situ langsung melihat Iofi dan Risu sedang menangis memohon perajurit istana. Azki lalu mendekati mereka dan langsung bertanya: " ada apa ini pak?". "2 anak ini bersikeras ingin menjadi relawan perang padahal mereka belum cukup umur" jawab perajurit istana. Azki lalu berkata:" mereka berdua itu bersama kami biar mereka masuk". "Tapi ..." kata perajurit istana. "Tidak apa2 saya yang bertanggung jawab" kata Azki. "Ayo Iofi dan Risu kita masuk ke dalam" kata Azki sambil menarik tangan mereka berdua ke lapangan tempat para relawan yang sudah diterima masuk. "Saya tahu kenapa kalian mau jadi relawan perang tapi apakah kalian yakin ???" tanya Azki. "Meskipun mustahil, kami yakin bisa menyelamatkan Moona" jawab Iofi. Ayame yang berada di depan para relawan perang mulai memberikan instruksi kepada mereka. Sambil ditemanin Azki, Iofi dan Risu mulai serius mendengar instruksi dari Ayame sambil mencatat apa saja yang diperlukan saat latihan di hari berikutnya. Setelah Ayame selesai memberikan instruksi, para relawan perang mulai bubar dan pulang ke tempat masing2 untuk persiapan. Iofi dan Risu berpamit serta berterima kasih kepada Azki karena telah membantu mereka berdua masuk sebagai relawan perang. 

Mel tiba di rumah Towa sambil membawa bahan2 yang diperlukan untuk membuat potion. Towa juga sudah mempersiapkan pot besar sebagai tempat untuk memasak potion. Towa selama ini sering membantu Choco dan Mel dalam pembuatan obat2an. Karena perang akan terjadi tidak lama lagi, Choco memerintah Mel untuk membantu Towa membuat potion dalam jumlah yang banyak. Mel juga menjelaskan semua kejadian dari istana Hololive ke Towa. Towa sedikit terkejut setelah mendengar kalo Laplus adalah ketua Holo X serta tidak menyangka kalo Laplus akan menyatakan perang terhadap kerajaan Hololive. Sambil mengaduk potion di pot besarnya, Towa sedang melamun dan memikirkan saat dia berjumpa Laplus waktu itu dan membiarkan Laplus ditangkap mungkin perang tidak akan terjadi. Towa yang sedang mengaduk potion sambil melamun tiba2 "AWWWW"" teriak Towa kesakitan dan melihat ekornya digigit oleh Mel yang setengah tidur ini. "Mel !!!! bangun!! jangan gigit ekor saya!!" kata Towa dengan nada kesal. "Ba~~iiikkk" kata Mel sambil bangun dan melanjutkan meracik potion yang belum matang dengan kondisi ngantuk. "Dasar vampir " kata Towa sambil menggelengkan kepalanya. Para penduduk lain yang tidak ikut jadi relawan mulai mengungsikan diri mereka sambil membawa barang2nya. Pekora salah satu yang ikut mengevakuasi diri juga sambil membawa gerobak penuh dengan wortel. Salah satu penduduk berkata kepada Pekora:" kenapa repot2 bawa wortel sebanyak ini cukup baju dan makanan secukup saja". "Kalo tidak diselamatkan wortelnya saya tidak bisa berbuka bisnis wortel lagi peko dan kebun sudah pasti hancur karena perang peko jadi tidak jamin wortel2 di sana akan selamat peko" kata Pekora. Saat sudah keluar dari kerajaan, Pekora kembali melihat kerajaan Hololive sebelum melanjutkan perjalanan sambil berkata : " Moona...tidak sangka kamu reinkarnasi Dewi bulan kegelapan".

Virtual Holo : Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang