2. Diary Singkat

1.3K 46 0
                                    

Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagiku.

~Clarista~

Waktu menjelang malam Clarista menulis sebuah diary tentang sosok pria idaman nya, ia menuliskan isi hatinya di dalam diary itu.

Diary..

Sosok pria yang tampan, tinggi,mempunyai kulit putih,sangat berperilaku baikk bahkan saja dia sudah menjadi tipikal ideal aku, jika seandainya saja aku bisa bersanding dengannya di pelaminan kemungkinan aku akan bahagia..

Akan ku sebut dirimu dalam doaku sampai Allah menjawab setiap doaku untukmu..

Clarista..

Ketika Clarista sedang menulis diary seketika ibunya datang.

"Sayangg,kenapa belum tidur udah malam loh sayang "

"Iya Bu habis ini Clarista tidur kok"

"Beneran yaa.. yaudah ibu mau ke kamar dulu ngantuk"

"Iya ibuku sayangg..."jawab Clarista

Clarista berjalan menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu rutinitas nya ketika sebelum tidur.

Sehabis wudhu ia diam duduk di kasurnya sambil terngiang sosok pria tersebut di pikirannya

"Kenapa wajah dia terus teringat di kepala ku sih, ya Allah ah sudahlah tidur saja" ucap Clarista sambil membersihkan tempat tidurnya.

Subuh clarista terbangun karena suara alarmnya cukup keras dan membuat dia terpaksa terbangun.

"Aishh berisik banget sih, masih ngantuk loh" Clarista dengan matanya masih menutup dan tanganya bergerak mencari alarm.

"Sayaaang Claristaaa alarmnya bunyi nak buruan sholat subuh nanti habis subuhnya" ucap ibu Clarista

"Iyaa!! clarista sudah bangun kok buu!!" Teriak clarista dari kamarnya

Clarista pun berjalan dengan sempoyongan karena dirinya masih merasa ngantuk, ia pun langsung berwudhu kemudian melakukan sholat subuhnya.

Clarista pun turun dari kamarnya menuju ke dapur.

"Ibuuu masak apa hari ini?"

"Masak tumis kangkung, ayam goreng, sama jamur krispi, sambal terasi"

"Ihh lezat tuhh"

"Bantuin sayangg"

"Hehe iya-iya"

"Kamu ngga sekolah?"

"Sekolah"

"Udah mau jam berapa lihat tuh"

"Bentar lagi buu"

"Mandi buruan"

"Aa clarista masih mau masak masakan sama ibu" Sambil memeluk ibunya dari belakang.

"Jangan gini ih udah besar juga malu sama adek kamu"

"Ngapain malu masa anaknya ngga boleh manja sama ibunya"

"Sudah sayang buruan siap-siap"

"Iyaaa yaudah Clarista keatas dulu"

"Iya"

Setelah clarista memakai seragamnya ia pun turun untuk sarapan.

"Buu Karina mana?"

"Masih di kamar"

"Tinggal aja dah lama banget"

"Udah mau makan apa ibu siapin"

My Gus ArhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang