22.

435 17 0
                                    

Cukup berserah diri kepada Allah

~gus arhan~

Hari ini adalah hari imtihanan Diniyah di pesantren Abi Muhammad Abdul yang bernama pondok pesantren Al Hasanul mu'min acara akan di gelar pada waktu sore hari.

Acara ini di hadiri oleh saudara dari gus arhan dan para santri dan santriwati nya.

Clarista turun dari mobil bersama keluarganya ia melihat di sekelilingnya banyak santri dan santriwati berada di sana untuk mempersiapkan acara tersebut.

"Masyallah" Batin clarista melihat dekorasi indah di dalam suatu ruangan tempat belajar santri dan santriwati di rubah menjadi tempat untuk acara nanti.

Ketika clarista sedang melihat-lihat dekorasi tersebut tiba-tiba keluarga gus arhan datang untuk menyambut clarista bersama keluarganya.

"Masyallah terimakasih sudah datang untuk imtihanan santri dan santriwati di sini" Abi muhammad menyambut kedatangan keluarga clarista.

"Saya bersama keluarga merasa sangat bersyukur bisa hadir di acara santri dan santriwati Abi" Ayah hamdan tersenyum

Clarista merasa kepalanya agak pusing bertahan agar tidak jatuh, seketika dirinya ambruk dan tidak sadarkan diri.

"Astagfirullah ya Allah clarista nak bangunn" Ibu hafsah panik

"Kita bawa ke dalam terlebih dahulu" Ajak umi fadillah.

Ayah hamdan langsung menggendong tubuh putrinya masuk ke dalam rumah Abi Muhammad Abdul, ia membaringkan putrinya di sofa ruang keluarga.

"Aduh gimana nih ayah" Ibu hafsah panik

"Sebentar ibu jangan panik yaa clarista akan sadar kok" Jawab ayah menenangkan ibu hafsah.

"Bu duduk dulu di sana yuk" Ajak Karina lalu menuntun ibunya menuju kursi sofa di sebelah clarista yang di baringkan.

"Sebentar saya ambilkan air minum" Umi fadillah lalu menuju dapur.

"Ya Allah sayang kamu kenapa nak" Ibu hafsah.

Gus arhan yang tadi sibuk menata sisa konsep acara yang akan di gelar sore nanti di panggil oleh santri yang berada di sana.

"Maaf gus saya di suruh umi untuk panggil gus, gus segera masuk ke rumah karena ning clarista mendadak pingsan" Santri dengan menundukkan kepalanya.

"Oh iya terimakasih" Jawab gus arhan.

Gus arhan langsung berlari menuju ke rumah ia mendapat clarista di ruang keluarga.

"Astagfirullah clarista,bu dia kenapa?" Tanya gus arhan khawatir.

"Ibu tidak tau nak tadi dia tiba-tiba pingsan di depan" Ibu hafsah khawatir.

"Yasudah ayo coba kita bangunin semoga dia bangun yaa" Umi fadillah menaruh air putih di meja ruang keluarga.

Mereka berusaha membangunkan clarista tapi hasilnya clarista tetap pingsan.

"Yasudah lebih baik di bawa ke kamar umi saja kasian nak clarista" Umi fadillah.

Ayah clarista memahami yang di maksud umi fadillah segera menggendong putrinya menuju kamar umi fadillah. Ayah hamdan membaringkan putrinya lalu menutupi badannya dengan selimut.

My Gus ArhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang