52.

204 9 3
                                    

Definisi mencintai sebenarnya adalah ketika kita takut akan kehilangan seseorang yang kita sangat cintai

Clarista bermimpi bahwa suaminya mengalami kecelakaan tunggal ketika mengendarai mobil nya, waktu kejadian itu suaminya menghantam pohon yang cukup besar dan mobilnya ringsek parah, mimpi itu membuat clarista terbangun dengan keringat dingin dan khawatir dengan keadaan suaminya.

"Astagfirullah" Clarista terbangun dari tidurnya.

Gus arhan terbangun ketika melihat istrinya terbangun "sayang, kenapa?"

Clarista menoleh ke arah gus arhan ia bersyukur bahwa gus arhan masih di sampingnya seketika ia menangis takut akan kehilangan suaminya.

"Mass..." Lirih clarista

"Sayangg, kenapa? Ada apa cerita sama saya sayangg" Gus arhan memeluk clarista.

"Ngga adaa, clarista cuman mimpi buruk tadii hiks hiks" Clarista masih dalam keadaan menangis di pelukan suaminya.

"cerita sama saya, ada apaa?"

"Mass tadi clarista mimpiin kamu tauu" Clarista sesegukan. Memang kondisi sedang hamil mood seorang ibu rentan untuk merasakan hal yang berbau sensitif.

"Mimpiin apa sayang?"

"Mim-pi nya i-tu kalau kamu bakalan ninggalin aku selamanya, jangan ya mas nanti gimanaa sama anak kitaa" Clarista sambil sesegukan dia semakin takut akan kehilangan suaminya.

Gus arhan hanya diam mengelus rambut clarista, ia tidak tau harus berkata apaa ia merasa memang waktu bersama istri dan anaknya tidak lama lagi, tapi ia akan habiskan sisa hidupnya untuk bisa bersama clarista.

"Sudah-sudah itu hanya bunga tidur jangan di fikirin yaa, sebelum tidur baca doa dulu, tadi udah baca belum?"

"Belum, kayaknyaa hehe" Clarista dengan mata membengkak lalu ia terkekeh dengan penuturannya.

"nahkan sudah kita tidur lagi yaa, lihat masih tengah malam sayang"

"iyaa, tapi kalau beneran gimanaa" Clarista dengan kedua mata berkaca-kaca.

"insyallah ngga terjadi apa-apa dengan saya, nanti biar Allah yang menjaga saya dimanapun saya berada" Gus arhan tersenyum.

gus arhan menarik clarista agar tidur di lengannya, ia pun memeluk clarista agar tetap tenang.

Ketika istrinya sudah terlelap dalam tidurnya, gus arhan pelan-pelan bergerak menuju kamar mandi dan melakukan sholat malam.

"Ya Allah pertanda apakah ini? Hamba siapp ya Allah bila hamba kembali dengan engkau, tetapi beri hamba kesempatan untuk bisa merawat anak hamba sampai besar nanti ya Allah, sesungguhnya hamba memang senang jika hamba sudah di takdirkan untuk berada di sana, tetapi hamba hanya ingin agar anak hamba bisa merasakan kasih sayang hamba sebagai ayahnya"

Gus arhan berdoa di sela-sela sholat malamnya sehabis itu ia kembali untuk melanjutkan tidurnya.

Matahari sudah terbit dan clarista sedang mempersiapkan sarapan untuk dia dan suaminya.

Clarista melamun ketika mempersiapkan sarapan mengingat mimpi kemarin clarista semakin takut apabila mimpi tersebut menjadi nyata.

My Gus ArhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang