Cinta itu tidak bisa kita paksakan maka dari itu, belajar untuk mengikhlaskannya
~~Gus arhan~~
Pagi hari di rumah gus arhan, gus arhan sedang sibuk meroboh tasnya mencari suatu benda yaitu buku yang akan di gunakan untuk mengajar di pesantren, gus arhan berjalan menuju ke lemari besar berwarna putih di samping tempat tidur gus arhan, ia mengambil baju kokoh berwarna putih dengan sarung berwarna coklat dan peci berwarna hitam.Gus arhan mengganti bajunya yang semula memakai kaos pendek berwarna cream polos dan sarung berwarna putih.
Sekira semuanya sudah siap gus arhan keluar dari kamarnya sambil membawa bukunya, umi fadillah memanggil gus arhan agar sarapan terlebih dahulu sebelum mengajar ke pesantren.
"Mas arhan sarapan dulu yaa biar perutnya ngga kosong" Umi fadillah.
"Nanti saja umi sehabis pulang dari kelas mengajar soalnya udah siangg" Gus arhan sambil merapikan bajunya.
"Beneran nanti langsung makan yaa" Umi fadillah.
"Iyaa umii yaudah arhan berangkat assalamu'alaikum" Gus arhan mencium punggung tangan uminya.
"Waalaikumsalam" Umi fadillah.
Gus arhan berjalan dari rumah menuju ke pesantren abinya memang dekat dan di saat bersamaan ustadzah Azizah datang menemui gus arhan.
"Assalamu'alaikum gus" Ustadzah Azizah tersenyum.
"Waalaikumsalam" Gus arhan dingin.
"Gus mau ngajar di kelas mana?" Tanya ustadzah Azizah.
"Di kelas mana saja bukan urusan kamu" Gus arhan dingin.
"Saya mengajar di kelas putri gus" Ustadzah Azizah
"Tidak ada yang penting kalau gitu saya duluan" Gus arhan.
"Sebentar gus" Ustadzah Azizah
Gus arhan berhenti ketika ustadzah Azizah berada di depannya.
"Saya mau tanya gus udah di jodohin ya?" Tanya ustadzah Azizah.
Gus arhan hanya diam tidak menjawab dan beda lagi dengan Ustadzah azizah di depannya ini berharap agar jawaban dari gus arhan tidak dan..
"Iya saya sudah di jodohkan, kenapa kamu tanya begitu?" Tanya gus arhan.
"Aah engga apa-apa sih..cuman gus arhan harus tau bahwa.." Ustadzah Azizah sebelum menyelesaikan bicaranya gus arhan langsung memotong pembicaraan nya.
"Saya sudah tau kamu ada rasa suka terhadap saya tapi saya minta kamu bersikap biasa saja terhadap saya, saya tidak ingin orang lain berfikir kalau saya ada hubungan dengan kamu" Gus arhan dingin.
"Saya hanya akan setia bersama calon istri saya, saya harap kamu mengerti itu" Gus arhan sekali lagi.
"Assalamu'alaikum" Gus arhan lalu meninggalkan ustadzah Azizah begitu saja.
"Wa-alaikumsalam" Ustadzah Azizah ia sungguh kaget mendengar ucapan gus arhan seperti itu setidaknya gus arhan menghargai perasaan ustadzah Azizah tapi tidak dengan harapanya.
Ustadzah Azizah meneteskan air matanya ia kecewa dengan sikap gus arhan, ia masih terpaku di tempat dan beberapa santri putri melihat ustadzah seperti patung lalu memanggil nya.
"Ustadzah Azizah" Zahra salah satu santri putri
"Ustadzah gapapa?" Tanya bila.
"Bawa ke bu nyai aja kerasukan deh kayaknya" Chila santri termuda di antara zahra dan bila.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gus Arhan
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, komen, dan vote sebanyak-banyaknya;) Happy reading gys♡♡ Ada seorang wanita bernama clarista parasnya sangat cantik, ia menginginkan seorang lelaki idaman yang memiliki sifat dingin. Dengan keyakinannya ia ingin m...