40

357 15 2
                                    

Semua orang memiliki kebahagiaan berbeda, tapi janganlah pernah untuk menyalahkan apa yang sudah menjadi takdirmu, karena sesungguhnya Allah memberikan sesuatu dengan kemampuanmu
~Arhan~

Bu hafsah sedang memasak di dapur bersama Karina dan ayahnya clarista duduk di ruang makan sambil membaca koran dengan minum segelas kopi hangat di pagi hari.

Clarista yang hendak selesai membersihkan kamarnya ingin menuju ke bawah menemui keluarganya.

Clarista turun dari tangga, di sambut hangat oleh ayahnya.

"Putri ayah sudah bangun, sudah sholat tadi nak? Di bangunin susah amat" Ayah

"Sudah ayah emang ayah tadi bangunin clarista?"

"Iya sayang ayah kamu tadi keatas loh" ibu

"Jangan suka begadang makanya mbak" Karina langsung menyaut

"Jangan sok tau deh, emang kamu tau kalau mbak begadang ngga kan?"

"Ya mungkin aja" Karina

"Sudahlah jangan bertengkar masih pagi loh" Ibu

Clarista hanya melirik ke arah Karina, dan Karina fokus menghadap ke masakan ibunya.

Clarista pun teringat akan pesan kemarin.

"Oh ya kemarin clarista habis video call sama gus arhan dan umi bu katanya kapan mau menentukan tanggalnya, terus insyallah akan ke rumah hari ini" Clarista

"Loh kok mendadak gini sayang, kenapa ngga dari kemarin aja sih, ibu kan bisa masak banyak" ibu

"Ya kan clarista lupa buu maaf"

"Yasudah gapapa" ibu

"Benar sayang kata umi fadillah segera mungkin pernikahan kalian cepat di laksanakan karena ngga mungkin juga ayah menunggu lama kehadiran cucu" Ayah

Clarista menoleh ke arah ayahnya dan ia berfikir kenapa ayahnya bisa terfikir cucu sedangkan pernikahanya saja belum di laksanakan.

"Aah ayah bisa ajaa ha-ha" Clarista tersenyum tipis

"Yaudah kamu siap-siap gih biar ibu sama Karina yang masak" Ibu

"Tapi Clarista mau bantuin, tujuan clarista kesini mau bantuin masakk"

"Udah siap-siap sayang nanti kalau arhan sudah datang kamu bingung mau dandan segala macam" Ibu

"Iyaaa ibunda ratuu"

"Yaudah Clarista ke atas dulu"

"Iyaa sayangg"

Clarista pun menuju ke kamar atasnya untuk mempersiapkan dirinya ntah dia bingung mau pakai baju apa.

"Welcome lemarii.." Clarista sambil membuka lemarinya, terdapat banyak sekali baju tapi menurutnya tidak satupun yang lagi menarik baginya.

"Huh ngga ada bajuu, terus gimana dongg" Clarista aga merengek sedikit

"Cari dulu deh siapa tau ada"

Clarista mengeluarkan semua baju-bajunya dari lemari ia taruh satu persatu di atas kasurnya.

"Kenapa banyak kerudungnya ya dari pada bajunya, masa aku hobi ngoleksi kerudung segini banyaknya"

Clarista sambil melihat lemari yang isinya hanyalah kerudung saja.

"Akhirnya ketemu juga"
Clarista tersenyum ketika menemukan baju sesuai keinginannya.

Ia pun langsung membawa handuknya untuk mandi, selang beberapa menit ia sudah siap dengan bajunya tinggal riasan wajah serta cadar yang menutupi wajahnya.

My Gus ArhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang