43.

297 15 0
                                    

Meskipun banyak rintangan menghadang hubungan seseorang jika memang sudah menjadi satu pasangan apapun yang terjadi tidak akan bisa membuat mereka terpisah selain ajal yang menjemputnya

~claristarhan~

Ustadzah Azizah pun di bawah ke dalam kamar. Clarista melihat ustadzah pingsan merasa bersalah apa karena dirinya ustadzah rela bunuh diri demi bisa mendapatkan gus arhan.

Gus arhan melihat clarista seperti lesuh memanggilnya untuk berbicara sebentar.

"Clarista"

Clarista yang merasa di panggil akhirnya menoleh kearah gus arhan.

"Ikut saya sebentar" Gus arhan lalu meninggalkan kamar umi fadillah.

"Ada apa gus?"

"Ada yang saya ingin tanyakan sama kamu"

"Apa?"

"Kenapa raut wajah kamu begitu lesuh dan gelisah ada apa clarista?"

"aku gapapa gus" Jawab clarista tersenyum tipis

"Cerita sama saya, saya siap mendengarkan, jangan kamu pendam sendiri ya"

"Gus,apakah kita bisa menikah?"

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Gus sudah tau bahwa ustadzah menyukai gus,Clarista merasa bersalah karena clarista ustadzah nekat bunuh diri"

"Bukan salah kamu, memang dari ustadzahnya saja yang ingin bunuh diri tapi sekarang gapapa kan,jadi bukan salah kamu"

"Tapi clarista masih merasa bersalah"

"Sudah nanti saya akan bicarakan kepada ustadzah mengenai hubungan kita, sudah kamu jangan khawatir,liat wajah kamu ga cantik lagi kalau cemberut" Gus arhan berusaha membuat clarista tersenyum kembali.

"Coba senyum, kaya gini" Gus arhan tersenyum

Clarista mengikuti arahan dari gus arhan lalu tersenyum.

"Masyallah cantik bangetttt"

"Hahaha" Clarista tidak bisa menahan saltingnya ia pun tertawa.

"Gus.."

"Hm?"

"Clarista masih.."

"Takut?"

"Iya"

"gapapa sudah kamu jangan khawatir, mending kita beli es cream aja mau?"

"engga" Clarista menggelengkan kepalanya.

"Clarista kamu percaya sama saya, ustadzah Azizah tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, saya janji sama kamu, saya sejujurnya tidak mau menikah dengan wanita lain selain kamu karena kamu satu- satunya wanita yang saya cintai" Gus arhan menjelaskan isi hatinya sungguh ia sangat mencintai clarista.

Clarista pun tersenyum haru mendengar tuturan dari gus arhan, perlahan-lahan hati nya yang khawatir mulai  tenang karena perbuatan gus arhan.

"Ayo ikut saya, akan saya belikan apapun yang kamu mau "

"Beneran gus?"

"Iyaa"

"Ayo-ayo clarista mau beli banyak hehe"

"Sebentar lagi kita menikah saya tidak mau calon istri saya cemberut lesuh kaya gini tadi, sungguh saya tidak bisa melihat kamu seperti itu rasanya hati saya ikut sedih melihat kamu seperti itu"

"Iya clarista minta maaf sudah membuat gus arhan ikut sedih"

"Sudah kamu masuk mobil dulu ya, saya mau pamit sama umi dulu"

My Gus ArhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang