bab ketiga puluh

920 86 16
                                    

.

.

.

.

Tidak terasa hari ini adalah hari dimana Suno akan berangkat ke Amsterdam dan saat ini jungkook sedang mengantarnya dibandara.

Tangannya memegang koper yang lumayan besar karena dia akan berkuliah selama beberapa tahun disana.

Jungkook menangis dipelukan adiknya, walaupun dia bahagia suno akhirnya bisa mengejar cita citanya tapi jauh didalam hatinya.jungkook merasa sedih karena dia akan sendirian dan kesepian tanpa ada suno disampingnya.

"....suno ingat pesan kakak.... kamu harus ingat alasan kenapa kamu kesana .... jangan pernah kamu menyepelekan tugas mu.... dan selalu jaga kesehatan mu ya....kakak akan menunggumu untuk kembali.. Hiks.... hiks....."

Suno mengecup kening yang lebih tua dengan lembut, dia juga sangat berat untuk pergi meninggalkan kakaknya itu sendiri apalagi saat ini dalam keadaan hamil tapi dia tidak punya pilihan lain.


Dia ingin mengubah kehidupan mereka, dia ingin membahagiakan kakaknya  supaya tidak perlu bekerja lagi karena selama ini kakaknya sudah banyak berkorban untuk dirinya.

"...kakak tenang saja suno akan selalu mengingatnya.....suno janji akan pulang dengan selamat dan.... membuat kakak bahagia....suno sangat menyayangimu kak......"

Mereka berpelukan sebentar kemudian suno mulai mengangkat kopernya dan mulai menaiki tangga pesawat.


Jungkook segera menghapus air matanya dan bergegas pulang.

Saat sampai jungkook melihat ada seorang pria tua yang sangat dikenalnya.

"... maafkan saya tuan im..... saya baru saja mengantar adik saya ke bandara...."

Tuan im tersenyum maklum "... tidak masalah nonna jeon.... apakah saya perlu membantu  membereskan... barang barang... nonna....?"


Jungkook menggelengkan kepalanya".... tidak perlu... saya bisa sendiri karena semua barang adik saya juga sudah dibawanya...."


Setelah merapikan seluruh barangnya jungkook mendekati tuan im"... terimakasih banyak tuan telah memberi saya waktu sampai adik saya berangkat....."



Sebenarnya Jungkook tidak uang sebanyak itu untuk membeli tiket pesawat, makanya dia dengan terpaksa harus menjual rumah nya.


Untungnya orang yang membeli rumahnya itu sangat baik dengan memberikan waktu sampai suno pergi, jungkook tidak ingin membebani pikiran adiknya biarlah dia mengorbankan segalanya agar adiknya bahagia.



Jungkook mulai menyeret kopernya yang lumayan besar untuknya, uangnya semakin menipis karena dia berikan sebagian besar pada suno.


Kini dia telah tiba disebuah tempat pemberhentian bis, Jungkook duduk di kursi panjang itu sambil memeluk dirinya sendiri karena cuacanya sedang hujan.


Ingin rasanya dia meminta bantuan kepada seokjin tapi dia sadar dia sudah sangat membebani sahabatnya itu.



Hujan semakin deras dan petir mulai menyambar, jungkook mulai kedinginan dia mengelus perutnya.

"....nak apa kau merasa kedinginan...?... maafkan bunda ya sayang... nanti setelah hujan reda kita akan mencari tempat yang hangat untukmu hm....."


Dan setelah beberapa saat hujan mulai berhenti, senyum manis Jungkook terlukis dia dengan cepat berdiri dan mulai berjalan mencari tempat makan yang murah karena dia sedikit merasa lapar.




Cinta Beda Dunia (Taekook)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang